Mataram (ANTARA) - Redaksi9.com - Program hortikultura melalui Desa Berdaya yang dirintis oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) untuk para petani di wilayah Poco Leok, Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT telah menjadi sumber pendapatan utama bagi para anggota kelompok tani yang tergabung.
Dari sepuluh kelompok tani binaan PT PLN (Persero), enam di antaranya sudah menuai hasil lewat panen perdananya. Tak tanggung-tanggung, hasil panen hortikultura ini diborong para pengepul sayur dan meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.
PT PLN (Persero) juga turut serta memasarkan hasil panen sayuran hortikultura para kelompok tani ke sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Manggarai.
Hasil tersebut diperoleh dari 4 jenis varietas sayur yang sudah mulai dipanen, yakni 4.000 pohon sawi, 1.500 pohon pakcoy, 450 pohon bunga kol, dan 1.200 pohon fanbox. Untuk jenis tanaman lain seperti cabe, tomat, terong, timun, seledri, labu suprema, buncis, wortel serta lainnya diperkirakan akan dipanen tiga minggu mendatang.
"Banyak sekali kemudahan selama ini, awalnya para petani cemas akan dijual ke mana semua sayur-sayur ini, puji Tuhan para pembeli memuji kualitas sayur binaan PLN," ucap Nova, pendamping kelompok tani hortikultura.
Kini, lahan hortikultura kelompok tani binaan PT PLN (Persero) itu memiliki nilai ekonomis tinggi dan secara nyata telah memperkuat basis ketahanan pangan untuk mendukung wilayah Poco Leok sebagai kawasan penyangga untuk Manggarai Raya.
Melihat kebutuhan pasar yang semakin meningkat serta prospek dan keuntungan dari penjualan sayuran hortikultura yang menggiurkan, tak sedikit kelompok tani lainnya membuka lahan hortikultura baru secara mandiri.
Ketua Kelompok Tani Ca Nai Cako, Hendrik Epol, mengatakan selama 3 bulan terakhir, para kelompok tani sudah menggelar 6 kali panen dengan keuntungan jutaan rupiah. Dari hasil panen itu, Hendrik bersama anggota kelompoknya telah membuka lahan baru untuk pengembangan hortikultura.
"Luar biasa dan saya harus menyampaikan terima kasih kepada PLN," tutur Hendrik Epol.
Program hortikultura yang digagas PT PLN (Persero) UIP Nusra ini berhasil menyulap lahan tidur seluas 3,6 hektare menjadi sektor pertanian produktif yang ditumbuhi beraneka tanaman hortikultura.
Baca juga: PLN NTB kembali gelar promosi pada CFD di Jalan Udayana Mataram
Baca juga: Srikandi PLN motivasi siswa SMAN di Lhokseumawe Aceh
Hal tersebut tak lepas dari kerja keras yang dilakoni oleh 167 orang warga binaan PT PLN (Persero) UIP Nusra yang tergabung dalam sepuluh kelompok tani. Bersama sepuluh kelompok tani ini, PT PLN (Persero) secara konsisten mengubah lahan semak belukar menjadi lahan hijau dan asri yang saat ini dikenal sebagai kawasan pertanian terpadu.
"Program Desa Berdaya ini menjadi bentuk kontribusi PLN dalam meningkatkan indeks SDM dan perekonomian masyarakat di wilayah sekitar pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok," kata General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan.
PT PLN (Persero) memberikan pendampingan pertanian hortikultura kepada para kelompok tani mulai dari pembersihan lahan, pembuatan bedeng, semai benih, hingga pemasaran hasil panen.
Dari sepuluh kelompok tani binaan PT PLN (Persero), enam di antaranya sudah menuai hasil lewat panen perdananya. Tak tanggung-tanggung, hasil panen hortikultura ini diborong para pengepul sayur dan meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.
PT PLN (Persero) juga turut serta memasarkan hasil panen sayuran hortikultura para kelompok tani ke sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Manggarai.
Hasil tersebut diperoleh dari 4 jenis varietas sayur yang sudah mulai dipanen, yakni 4.000 pohon sawi, 1.500 pohon pakcoy, 450 pohon bunga kol, dan 1.200 pohon fanbox. Untuk jenis tanaman lain seperti cabe, tomat, terong, timun, seledri, labu suprema, buncis, wortel serta lainnya diperkirakan akan dipanen tiga minggu mendatang.
"Banyak sekali kemudahan selama ini, awalnya para petani cemas akan dijual ke mana semua sayur-sayur ini, puji Tuhan para pembeli memuji kualitas sayur binaan PLN," ucap Nova, pendamping kelompok tani hortikultura.
Kini, lahan hortikultura kelompok tani binaan PT PLN (Persero) itu memiliki nilai ekonomis tinggi dan secara nyata telah memperkuat basis ketahanan pangan untuk mendukung wilayah Poco Leok sebagai kawasan penyangga untuk Manggarai Raya.
Melihat kebutuhan pasar yang semakin meningkat serta prospek dan keuntungan dari penjualan sayuran hortikultura yang menggiurkan, tak sedikit kelompok tani lainnya membuka lahan hortikultura baru secara mandiri.
Ketua Kelompok Tani Ca Nai Cako, Hendrik Epol, mengatakan selama 3 bulan terakhir, para kelompok tani sudah menggelar 6 kali panen dengan keuntungan jutaan rupiah. Dari hasil panen itu, Hendrik bersama anggota kelompoknya telah membuka lahan baru untuk pengembangan hortikultura.
"Luar biasa dan saya harus menyampaikan terima kasih kepada PLN," tutur Hendrik Epol.
Program hortikultura yang digagas PT PLN (Persero) UIP Nusra ini berhasil menyulap lahan tidur seluas 3,6 hektare menjadi sektor pertanian produktif yang ditumbuhi beraneka tanaman hortikultura.
Baca juga: PLN NTB kembali gelar promosi pada CFD di Jalan Udayana Mataram
Baca juga: Srikandi PLN motivasi siswa SMAN di Lhokseumawe Aceh
Hal tersebut tak lepas dari kerja keras yang dilakoni oleh 167 orang warga binaan PT PLN (Persero) UIP Nusra yang tergabung dalam sepuluh kelompok tani. Bersama sepuluh kelompok tani ini, PT PLN (Persero) secara konsisten mengubah lahan semak belukar menjadi lahan hijau dan asri yang saat ini dikenal sebagai kawasan pertanian terpadu.
"Program Desa Berdaya ini menjadi bentuk kontribusi PLN dalam meningkatkan indeks SDM dan perekonomian masyarakat di wilayah sekitar pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok," kata General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan.
PT PLN (Persero) memberikan pendampingan pertanian hortikultura kepada para kelompok tani mulai dari pembersihan lahan, pembuatan bedeng, semai benih, hingga pemasaran hasil panen.