Pemprov NTB siapkan 200 ribu bibit tanaman di Bukit Doro O'o Bima

id reboisasi,pemprov ntb,bukit doro o'o,agroforestri,penghijauan hutan,kabupaten bima

Pemprov NTB siapkan 200 ribu bibit tanaman di Bukit Doro O'o Bima

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal (kiri) meninjau lokasi jembatan yang rusak akibat banjir di Desa Doro O'o, Kecamatan, Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (28/9/2025). ANTARA/HO-Biro Adpim NTB

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan sebanyak 200 ribu bibit tanaman untuk mereboisasi kawasan bukit yang kritis di Desa Doro O'o, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima.

"Kalau bukit-bukit ini tidak kita perbaiki, masalah akan datang lagi dan kita terus mengeluarkan uang hanya untuk memperbaiki jembatan dan jalan," kata Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dalam pernyataan di Mataram, Senin.

Iqbal mengungkapkan kondisi Bukti Doro O'o yang minim vegetasi telah menimbulkan bencana banjir yang merusak jembatan, sehingga mengganggu ekonomi penduduk setempat.

Menurutnya, reboisasi bukit menjadi langkah strategis untuk mencegah erosi dan sedimentasi yang kerap merusak jembatan penghubung utama warga.

"Kita bantu 200 ribu bibit mulai dari kemiri, alpukat, dan tanaman keras lainnya. Di sela-selanya bisa ditanam porang supaya masyarakat bisa memetik hasil dalam waktu dekat," ucap Iqbal.

Baca juga: Pemprov NTB meminta hijaukan lahan gundul dengan pohon kemiri

Dia menjelaskan kerusakan jembatan Doro O'o disebabkan sedimentasi lumpur dan erosi di perbukitan sekitar yang kehilangan tutupan vegetasi. Perbaikan infrastruktur harus disertai pemulihan lingkungan melalui program reboisasi yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.

Sebanyak 200 ribu bibit tanaman keras tersebut akan dibagikan kepada masyarakat sekitar bukit. Jenis tanaman kemiri dan alpukat dipilih karena memiliki akar kuat yang mampu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan daya serap air.

Di sela-sela area reboisasi, masyarakat juga diminta menanam porang untuk memperoleh hasil ekonomi lebih cepat. Pendekatan agroforestri tersebut diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif warga serta menjaga keseimbangan antara konservasi lingkungan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.

Pemerintah Provinsi NTB menanggung penyediaan bibit dan pendampingan teknis, sementara masyarakat bersama pemerintah desa bertanggung jawab melakukan penanaman dan pemeliharaan.

"Dampaknya sudah berat, jadi harus segera dimulai. Kami menyediakan bibitnya, masyarakat yang bantu tanam," pungkas Iqbal.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB Ahmadi menyatakan pemerintah terus menggiatkan gerakan penanaman pohon terutama tanaman produktif bernilai ekonomi.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.