Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memberikan bantuan bibit porang untuk mendukung pengembangan budi daya tanaman porang di daerah setempat
"Penyaluran bantuan bibit direncanakan November 2025 kepada kelompok tani yang sudah menanam porang, terutama untuk penanaman yang hanya membutuhkan sekitar 10.000 hingga 20.000 bibit per hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur Lalu Fathul Kasturi di Lombok Timur, Kamis.
Ia mengatakan petani tidak perlu khawatir soal pasar, karena bupati telah menunjukkan atensi khusus dengan bersurat ke seluruh bupati/walikota se-NTB untuk memastikan bahwa produksi porang petani akan dibeli oleh pabrik di NTB.
"Pemerintah sudah siap memfasilitasi masyarakat kita yang menanam porang, bayar di tempat," ujarnya.
Baca juga: Pabrik IKM Porang di Lombok Timur mulai difungsikan
Ia mengatakan terbangunnya pabrik pengolahan porang di Lombok Timur membuat petani porang bersemangat, sehingga pihaknya optimistis komoditas porang ini menjanjikan dan akan menjadi primadona baru di Lombok Timur.
"Pabrik porang yang saat ini bahkan menjadi satu-satunya di Nusa Tenggara, yang mampu mengolah porang langsung menjadi tepung," katanya.
Ia menilai animo masyarakat sudah tinggi sekali dengan porang, apalagi sekarang pabrik sudah jelas berdiri dan pasarnya ada di depan mata.
Baca juga: Bupati Haerul tak ingin pabrik porang di Lombok Timur mangkrak
Untuk memenuhi kebutuhan pabrik yang berkapasitas hingga 80 ton per hari, pemerintah daerah menerapkan konsep budi daya porang secara teknis dengan target panen hanya dalam 6 bulan, jauh lebih cepat dari panen normal yang bisa mencapai dua tahun.
"Kalau kita tanam sekarang, Insya Allah, April 2026 panen. Strategi ini disebut sebagai penggemukan porang untuk mengejar kebutuhan pasokan pabrik," katanya.
Meskipun kelompok tani yang siap membudidayakan porang sudah banyak, termasuk sekitar 500 hektare di Sembalun, kata dia, tantangan utama saat ini adalah kekurangan bibit.
"Dengan anggaran yang ada baru dapat menyediakan sekitar satu juta bibit. Jumlah ini terbatas karena kebutuhan per hektare bisa mencapai 40.000 bibit," katanya.
Baca juga: Empat kabupaten di NTB optimalkan pabrik porang
Baca juga: Lombok Timur perkuat investasi industri porang
