Bupati Haerul tak ingin pabrik porang di Lombok Timur mangkrak

id Pabrik porang ,Lombok Timur ,NTB,Bupati Lombok Timur

Bupati Haerul tak ingin pabrik porang di Lombok Timur mangkrak

Rapat koordinasi dengan OPD dan para pengusaha porang yang digelar Pemkab Lombok Timur, Provinsi NTB di Lombok Timur, Senin (26/05/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Timur.

Mataram (ANTARA) - Bupati Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), H Haerul Warisin mengatakan dirinya tidak ingin melihat pabrik porang yang sudah selesai dibangun menjadi mangkrak dan tidak dikelola dengan baik.

"Saya harapkan pabrik porang yang sudah dibangun ini tidak menjadi pabrik yang mangkrak, sehingga jalinan kemitraan harus terus diperluas," kata Haerul Warisin saat mengumpulkan OPD terkait serta pengusaha porang di Lombok Timur, Senin.

Ia mengatakan beberapa bangunan yang sudah dibangun sebelumnya tidak bisa berfungsi akibat ketidaktahuan, sehingga hal ini yang tak diinginkan terjadi.

"Pabrik porang ini tidak boleh gagal apalagi mangkrak, harus berjalan," katanya.

Baca juga: Bupati Haerul harap pabrik Porang di Lombok Timur segera beroperasi

Oleh karena itu, dia meminta keterlibatan semua pihak terkait dan menjalin kemitraan dengan pihak lain secara sambung menyambung agar pabrik porang tidak mangkrak.

"Para pengusaha porang harus ikut intervensi dengan melakukan kerja sama dengan pihak luar, untuk memenuhi kebutuhan bahan porang yang akan diproduksi di pabrik tersebut secara berkelanjutan," katanya.

Ia mengatakan industri porang ini dinilai sangat menjanjikan. Kalau ini berjalan, maka akan sangat luar biasa dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga kerja sama dengan semua pihak harus dilakukan.

"Kami tidak bisa mengandalkan Lombok Timur saja untuk memenuhi kebutuhan pabrik porang, apalagi pabriknya besar, sehingga kerja sama dengan daerah lain untuk dilakukan," ucapnya.

Baca juga: Kehadiran pabrik porang gairahkan produksi petani Bulukumba Sulsel

Ia mengatakan untuk memenuhi bahan baku yang akan diproduksi pabrik sebanyak 80 ton per hari tersebut, pemerintah daerah telah bersurat ke seluruh bupati di NTB, agar kebutuhan bahan baku pabrik porang tersebut bisa terpenuhi.

"Untuk memastikan bahan baku di kabupaten lain itu banyak, kami akan menunjuk seseorang untuk melakukan pendataan ke semua kabupaten, apakah kebutuhan 80 ton per hari bisa tercukupi atau tidak," katanya.

"Kalau bahan baku yang akan diproduksi tidak cukup, kami akan cari ke daerah lain," ucapnya.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.