Bulukumba (ANTARA) - Kehadiran pabrik porang menggairahkan produksi para petani di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), karena tersedia pabrik yang siap mengolah hasil porang setempat. "Ini tentu menjadi kabar gembira bagi petani porang, karena sudah ada pabrik pengolahannya," kata Direktur Aroma Aksiri Celebes Gusti, di Kabupaten Bulukumba, Minggu.
Dia mengatakan, pabrik pengolah porang tersebut berada di Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba. Pabrik porang yang dikelolanya itu sudah beroperasi sejak Agustus 2021 lalu, namun karena masih pandemi COVID-19 belum leluasa mengembangkannya.
Menurut dia, sejak keberadaan pabrik pengolah porang itu sudah menerima sekitar 500 ton porang produksi petani Bulukumba. "Sejak beroperasi, sebanyak 4 kontainer porang yang sudah diolah di pabrik, selanjutnya dikirim ke Surabaya untuk tujuan ekspor ke China," katanya pula.
Baca juga: Pemprov NTB menyiapkan lahan untuk investor tanaman porang
Baca juga: Kemenperin menggali potensi kerja sama industri makanan minuman RI-Taiwan
Dengan adanya pabrik porang itu, Gusti berharap kepada petani Bulukumba untuk tetap berbudidaya porang, sebab sudah ada pabrik yang siap mengolah porang di Bulukumba. Salah seorang petani porang di Bulukumba Zainuddin mengatakan, sejak ada pabrik pengolah porang, warga di Bumi Panrita Lopi ini semakin bersemangat untuk membudidayakan porang.
Berita Terkait
Madiun panen raya tanaman porang di Desa Sumberbendo
Jumat, 15 September 2023 2:49
Gubernur NTB Zulkieflimansyah meminta jaga kondusivitas daerah agar investasi nyaman
Jumat, 28 Juli 2023 6:09
Petani porang Madiun beralih tanam tembakau hindari kerugian
Kamis, 11 Mei 2023 19:22
Kemenperin menggali potensi kerja sama industri makanan minuman RI-Taiwan
Sabtu, 27 November 2021 15:32
Pemprov NTB menyiapkan lahan untuk investor tanaman porang
Kamis, 10 Juni 2021 6:50
NTB siap mengembangkan porang dengan potensi lahan 4.000 hektare
Rabu, 2 Juni 2021 21:29
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37