Camat Asemrowo Surabaya klarifikasi soal video penggrebekan viral di tiktok

id Camat Asemrowo Surabaya ,penggerebakan,ruang kerja camat asemrowo,wanita di ruang kerja,klarifikasi camat asemrowo,viral di tiktok

Camat Asemrowo Surabaya klarifikasi soal video penggrebekan viral di tiktok

Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin, akhirnya memberikan klarifikasi terkait insiden viral di sosial media penggerebekan di ruang kerjanya yang melibatkan seorang wanita.  (ANTARA/HO-Tangkapan layar vide viral)

Surabaya (ANTARA) - Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin, akhirnya memberikan klarifikasi terkait insiden viral di sosial media penggerebekan di ruang kerjanya yang melibatkan seorang wanita.

Khusnul menegaskan bahwa situasi tersebut merupakan kesalahpahaman akibat ketakutan stafnya terhadap kerumunan warga yang mendobrak masuk.

Kejadian ini berawal pada 6 Januari 2025, saat Camat Khusnul menggelar rapat bersama dua stafnya, Devi dan Alfian, untuk membahas inovasi pelayanan masyarakat. Di tengah diskusi, segerombolan warga mendatangi kantor kecamatan dan mengetuk pintu ruangannya dengan keras. Hal ini menyebabkan kepanikan di dalam ruangan.

“Saya sedang memimpin rapat dengan Mbak Devi dan Mas Alfian, membahas inovasi pelayanan. Tiba-tiba, ada sekelompok orang yang mengetuk pintu dengan keras. Mereka seperti mendobrak, sehingga staf saya ketakutan,” ujar Khusnul.

Baca juga: Viral di tiktok, Penggerebekan Camat Asemrowo Surabaya, ditemukan wanita di ruang kerja

Ia menambahkan bahwa Devi, salah satu stafnya, bersembunyi di bawah meja karena panik. Sementara itu, Alfian berdiri di belakang pintu. “Mereka ketakutan karena suasana tidak kondusif. Ini bukan apa-apa, hanya kesalahpahaman,” jelas Khusnul.

Devi, staf Kecamatan Asemrowo yang berada di lokasi saat insiden terjadi, turut memberikan pernyataan. Ia meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi di media sosial akibat video viral tersebut. Devi mengungkapkan bahwa dirinya panik karena kerumunan warga mengetuk pintu dan jendela dengan keras.

“Saya benar-benar takut saat itu. Ketika pintu didobrak, saya langsung bersembunyi di bawah meja Pak Camat. Mas Alfian juga berdiri di belakang pintu. Kami semua panik,” kata Devi.

Ia juga memastikan bahwa saat kejadian, mereka sedang menjalankan tugas resmi. “Kami sedang membahas inovasi pelayanan masyarakat. Tidak ada hal yang mencurigakan,” tambahnya.

Khusnul berharap klarifikasi ini dapat meredam polemik dan mengembalikan kepercayaan masyarakat. “Biar tidak jadi fitnah, kami sampaikan semua dengan transparan. Tujuan kami murni untuk kebaikan masyarakat,” katanya.

“Saya harap masyarakat bisa memahami situasi sebenarnya. Kami hanya ingin bekerja untuk kepentingan masyarakat,” tutup Khusnul.