Banten (ANTARA) - Ketua Bidang (Kabid) Kompetisi Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Agung Karokaro, mengatakan bahwa persaingan antarprovinsi semakin ketat di dalam kejuaraan nasional (kejurnas) yang diselenggarakan oleh federasi tersebut.
Ia menjelaskan, kejurnas yang sebelumnya didominasi oleh wakil dari Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim), kini sudah perlahan bergeser ke luar Pulau Jawa.
"Terbukti dari lima nomor yang sudah selesai dilaksanakan dalam Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur XIX/2025, peraih perak dan perunggu bisa direbut oleh provinsi lain di luar Jabar, Jateng, dan Jatim," kata Agung di Tangerang City Sport Climbing Center, Tangerang, Banten, Sabtu (21/6) malam.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kini podium juara selain emas bisa diraih oleh wakil dari Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Yogyakarta, dan lainnya.
"Saya juga lihat perbandingan antara di Jawa dan luar sudah mulai bersaing, terlihat dari yang masuk semifinal maupun final sudah mewakili sejumlah provinsi besar di Indonesia," ujar dia.
Agung menambahkan, kondisi itu membuktikan bahwa regenerasi atlet sudah mulai berjalan merata di provinsi di luar Pulau Jawa.
Hal itu bagus regenerasi atlet panjat tebing Tanah Air ke depannya.
Baca juga: Standar Kejurnas KU XIX mendekati level dunia
Jika stok atlet yang tersedia banyak dan memiliki kualitas mumpuni, maka peluang Indonesia untuk meraih prestasi terbaik di level internasional akan semakin besar.
Penyelenggaraan kejurnas, tambah dia, juga sudah mendekati level Asia bahkan dunia.
Seperti pembuatan jalur dan pegangan (grip) dalam kejurnas yang diselenggarakan di Kota Tangerang, Banten, sejak 18-23 Juni itu, yang sengaja dibuat lebih sulit dibandingkan level kejurnas pada umumnya.
Peningkatan standar penyelenggaraan itu dilakukan, agar memotivasi para atlet muda untuk terus berpikir maju dan berkembang, sehingga kemampuan (skill) yang dimiliki tidak tertinggal dari atlet di luar negeri, seperti Amerika Serikat (AS), China, Korea Selatan, dan dari Benua Eropa.
Baca juga: Wagub NTB mendukung kejurda panjat tebing
Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur XIX/2025 diikuti sebanyak 375 peserta dari 26 provinsi dan dilaksanakan sejak 19 sampai dengan 23 Juni.
Kejurnas tersebut melombakan nomor boulder junior putra-putri, boulder youth A putra-putri, boulder youth B putra-putri, lead junior putra-putri, lead youth A putra-putri, lead youth B putra-putri, speed junior putra-putri, speed youth A putra-putri, speed youth B putra-putri. Pengelompokan umur mengikuti ketentuan yang dibuat PP FPTI sejak 2024, yaitu junior (18-19 tahun), youth A 16-17 (tahun), dan youth B (14-15 tahun).