Mataram (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Komisi IX DPR RI mengedukasi warga Kota Mataram mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai langkah nyata pemerintah dalam memerangi gizi buruk di masyarakat, khususnya di Kecamatan Ampenan.
Sosialisasi ini dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar, Sekretaris Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN Lalu Muhammad Iwan Mahardan, Anggota DPRD Mataram Ahmad Azhari Gufron, dan Camat Ampenan Muzakir Walad.
Muazzim Akbar menjelaskan, program MBG merupakan program unggulan pasangan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dan membutuhkan dukungan penuh dari seluruh masyarakat.
"Manfaat MBG diharapkan dapat meningkatkan gizi, kecerdasan, serta membuka lapangan kerja di wilayah Ampenan," katanya.
Ia menegaskan, pelaksanaan program MBG tidak dapat berjalan maksimal tanpa partisipasi aktif dari masyarakat. Salah satu bentuk keterlibatan masyarakat adalah dengan membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sesuai standar operasional prosedur, serta menjadi mitra kerja BGN.
"Pemerintah menargetkan pembangunan 30.000 dapur MBG di seluruh Indonesia, dan dapur-dapur ini akan melibatkan rakyat secara langsung," katanya.
Baca juga: DPR dan BGN sosialisasikan program MBG di Yayasan Ar Rahmah Lombok
Lebih lanjut, Muazzim menyebut bahwa selain menanggulangi gizi buruk, program MBG juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lokal melalui pengadaan bahan pangan dan penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar.
Sementara itu, Sekretaris Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN, Lalu Muhammad Iwan Mahardan, melaporkan bahwa saat ini telah berdiri 54 SPPG di NTB. Dengan anggaran Rp1 miliar per unit, potensi dana yang masuk ke NTB mencapai Rp54 miliar.
"Jika target pembangunan 400 SPPG tercapai, maka potensi dana yang bisa diraih daerah ini mencapai Rp400 miliar," jelasnya.
Baca juga: Free meals program foundation for Golden Indonesia vision: BGN
Ia menambahkan, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan agar MBG bisa menjadi instrumen strategis untuk menurunkan angka gizi buruk serta memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan daerah.
Menurut Lalu Muhammad, program MBG juga dirancang untuk memberikan edukasi gizi kepada peserta didik dan masyarakat umum, sesuai amanat Peraturan Presiden Tahun 2024.
"Program ini menjadi salah satu pilar penting dalam menyiapkan generasi muda yang sehat, produktif, dan mampu bersaing secara global menuju Indonesia Emas 2045," katanya.