Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengharapkan desa yang berhasil bertransformasi menjadi desa berketahanan pangan dapat membantu menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Yandri saat membuka kegiatan Sharing Knowledge Desa Berketahanan Pangan dan Iklim di Jakarta Selasa malam, desa berketahanan pangan yang di antaranya membudayakan gerakan menanam dapat menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis, dengan menjadi pemasok bahan pangan program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto itu.
"Jadi nanti kalau bapak ibu tanam di desa, langsung diserap sama dapur Makan Bergizi. Cabainya diserap, telurnya diserap, ikannya diserap," kata Yandri
Menurut Yandri, setiap desa harus mampu menjadi pemasok bahan pangannya sendiri, begitu pula untuk pasokan pangan Program Makan Bergizi Gratis.
"Rugi kalau ngambil dari desa lain. Kenapa enggak dari desa kita? Misalnya, Tangerang ngambil dari Bogor, rugi," kata mantan Wakil Ketua MPR RI itu.
Dalam kesempatan yang sama, Yandri juga menyinggung mengenai dana desa yang dapat dimanfaatkan desa untuk menjalankan program ketahanan pangan.
Baca juga: Terpopuler: Peluang ekonomi program MBG, NTB salurkan 159 hewan kurban hingga Kambuaya bermain fantastis saat lawan China
Ia mengatakan, Peraturan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Permendes PDT) Nomor: 2 Tahun 2024 tentang Petunjuk Operasional Atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025 telah mengatur mengenai hal tersebut.
Diketahui, Pasal 7 ayat (4) Permendes Nomor: 2 Tahun 2024 itu mengamanatkan agar alokasi dana desa sebesar minimal 20 persen dialokasikan untuk mendukung agenda ketahanan pangan.
"Ada namanya pemanfaatan dana desa 20 persen untuk ketahanan pangan. Boleh dibuat kolam lele, boleh. Dibuat ayam telur, boleh. Dibuat kangkung, boleh," kata dia.
Baca juga: Anggota DPR RI dorong warga Lombok Tengah tangkap peluang ekonomi program MBG
Berikutnya, Yandri menyampaikan pula bahwa perwujudan desa berketahanan pangan itu sesuai pula dengan Astacita kedua dari Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada pangan.
Ia berharap kegiatan berbagi pengetahuan itu dapat berkontribusi menularkan praktik baik dan inovasi-inovasi dari sejumlah desa yang bisa ditiru oleh desa lain, terutama yang terkait dengan pangan dan iklim.