PLN dan Eco School Lentera wujudkan kemandirian lansia di Lombok Timur

id Eco School Lentera,Lombok Timur,Sri Heny Purwanti,PLN UIW NTB

PLN dan Eco School Lentera wujudkan kemandirian lansia di Lombok Timur

PLN UIW NTB dan Eco School Lentera wujudkan kemandirian lansia di Kabupaten Lombok Timur, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). ANTARA/HO-PLN

Lombok Timur (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) menunjukkan komitmennya pada pemberdayaan masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Bertempat di Eco School Lentera Intergeneration, Desa Jenggik, Kecamatan Terara, Lombok Timur, PLN menyerahkan 20 unit mesin jahit untuk mendukung kemandirian ekonomi para lansia. Hal ini masih dalam semangat menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80.

Penyerahan bantuan juga dirangkaikan dengan kegiatan Posyandu Terpadu yang dihadiri lebih dari 300 peserta dari berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia.

Agenda posyandu meliputi pemeriksaan kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT), skrining kesehatan, serta penyuluhan gizi. Konsep posyandu di Eco School ini terintegrasi dengan fasilitas sosial, seperti pojok baca dan ruang bermain anak, sehingga menjadi pusat edukasi lintas generasi.

Baca juga: Hari Kemerdekaan, PLN NTB dan Tim Gegana perkuat kesiapsiagaan keamanan Obvitnas

General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, menegaskan bahwa semangat kemerdekaan harus dimaknai sebagai kebebasan untuk berkarya dan mandiri secara ekonomi.

"Bagi kami, kemerdekaan bukan hanya terbebas dari penjajahan, tetapi juga terbebas dari ketergantungan. Melalui bantuan mesin jahit ini, kami ingin para lansia tetap berkarya dan berdaya. Kami mengapresiasi peran Eco School Lentera, Pemerintah Desa, dan Dinas Kesehatan Lombok Timur yang bersama-sama membangun ruang kemandirian bagi masyarakat," katanya.

Program pelatihan menjahit ini dirancang agar para lansia dapat memproduksi kerajinan tangan bernilai jual. Harapannya, kegiatan ini menjadi pintu pembuka peluang usaha mandiri bagi mereka yang sebelumnya hanya bergantung pada bantuan keluarga atau sosial.

Baca juga: Semangat kemerdekaan, PLN hadirkan diskon tambah daya hingga 50 persen

Siti Aisyah, pengurus Eco School dan perwakilan Lombok Eco International Connection, menyampaikan rasa syukurnya. "Terima kasih PLN. Di usia senja, kelompok lansia masih diberi ruang untuk berkarya. Mesin jahit ini menjadi sarana untuk terus berkarya," ungkapnya.

Fasilitator pendamping masyarakat, Romi Hidayat, menambahkan bahwa Posyandu Terpadu kini telah berkembang menjadi wadah pemberdayaan masyarakat lintas usia.

"Konsep ini menguatkan peran komunitas untuk membangun masyarakat yang sehat, terdidik, dan mandiri," terangnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh unsur Pemerintah Desa Jenggik, Kecamatan Terara, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur yang memberikan dukungan penuh.

Eco School Lentera Intergeneration merupakan Eco School ke-3 yang dibangun oleh PLN UIW NTB, setelah dua Eco School sebelumnya sukses dijalankan di wilayah NTB.

Ke depan, PLN berharap konsep pemberdayaan berbasis lingkungan, sosial, dan ekonomi ini dapat direplikasi di wilayah lain, menjadi warisan semangat kemerdekaan di tengah masyarakat.

Baca juga: PLN UIW NTB sukses pasok kelistrikan andal saat Festival Sangiang Api 2025
Baca juga: PLN UIW NTB imbau warga rayakan 17 Agustus secara aman
Baca juga: PLN NTB sukses menjaga pasokan listrik acara penutupan Fornas VIII 2025

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.