Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau segera mengajukan usulan penambahan biosolar 120.175 kiloliter (kl) atau 983.780 kl dari kuota sebelumnya sebesar 863.605 kl untuk mengamankan pasokan bahan bakar minyak BBM jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Kebijakan ini sekaligus mengantisipasi kondisi antrean kendaraan yang belakangan ini kerap terjadi pada sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Provinsi Riau," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau Evarefita dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.
Evarefita mengatakan usulan penambahan kuota BBM solar akan disampaikan ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH) Migas. Sedangkan surat usulan penambahan kuota BBM solar itu sudah diteken Gubernur Riau dan sudah diantar ke BPH Migas.
Ia mengatakan sebelum usulan penambahan kuota BBM solar disampaikan, terlebih dahulu pihaknya telah menggelar rapat pembahasan usulan dengan PT Pertamina Patra Niaga.
"Sebelumnya Pemprov Riau memastikan bahwa antrean yang terjadi di beberapa SPBU bukan karena ada kelangkaan BBM jenis solar, hanya karena banyak permintaan sedangkan usulan permintaan diajukan esok hari," katanya pula.
Baca juga: BBM satu harga tingkatkan ekonomi masyarakat NTT
Baca juga: Pertamina sebut 450 ribu kiloliter salurkan untuk BBM satu harga
Evarefita mengatakan, saat ini kuota BBM yang diberikan Pertamina bukan per kabupaten/kota lagi, namun diberikan per SPBU. Dia memastikan, kuota BBM di Riau akan cukup hingga akhir tahun 2023 dan jika nanti kuota sudah terpantau mulai berkurang, maka akan dilakukan top up stok BBM tersebut.
"Kebijakan ini sekaligus mengantisipasi kondisi antrean kendaraan yang belakangan ini kerap terjadi pada sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Provinsi Riau," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau Evarefita dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.
Evarefita mengatakan usulan penambahan kuota BBM solar akan disampaikan ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH) Migas. Sedangkan surat usulan penambahan kuota BBM solar itu sudah diteken Gubernur Riau dan sudah diantar ke BPH Migas.
Ia mengatakan sebelum usulan penambahan kuota BBM solar disampaikan, terlebih dahulu pihaknya telah menggelar rapat pembahasan usulan dengan PT Pertamina Patra Niaga.
"Sebelumnya Pemprov Riau memastikan bahwa antrean yang terjadi di beberapa SPBU bukan karena ada kelangkaan BBM jenis solar, hanya karena banyak permintaan sedangkan usulan permintaan diajukan esok hari," katanya pula.
Baca juga: BBM satu harga tingkatkan ekonomi masyarakat NTT
Baca juga: Pertamina sebut 450 ribu kiloliter salurkan untuk BBM satu harga
Evarefita mengatakan, saat ini kuota BBM yang diberikan Pertamina bukan per kabupaten/kota lagi, namun diberikan per SPBU. Dia memastikan, kuota BBM di Riau akan cukup hingga akhir tahun 2023 dan jika nanti kuota sudah terpantau mulai berkurang, maka akan dilakukan top up stok BBM tersebut.