Mataram (ANTARA) - Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat Rachmat Hidayat meresmikan Posko Gotong Royong Megawati untuk pemenangan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud di Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram.
Rachmat Hidayat mengatakan posko tersebut memiliki sejumlah kenangan dan sejarah tersendiri karena saat perjuangan partai tahun 1996, posko di Karang Medain ini adalah posko yang sejak awal dirintis untuk mengantarkan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI.
"Posko ini sejak tahun 1996 hingga kini masih berdiri kokoh. Posko inilah yang punya sejarah perjuangan partai dan kini kokoh berdiri untuk pemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024," ujar Rachmat didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram Made Slamet dan fungsionaris DPC PDIP di Mataram, Rabu.
Menurut anggota DPR RI Dapil NTB 2 (Pulau Lombok) ini, dengan diresmikannya posko di Karang Medain ini maka pendirian Posko Gotong Royong Megawati untuk pemenangan Ganjar-Mahfud di semua wilayah NTB mulai diaktifkan kembali.
Rachmat menegaskan posko yang kokoh berdiri akan membangkitkan kembali jiwa dan semangat kader untuk berjuang memenangkan target partai yang sudah ditetapkan ketua umum, yakni hattrick (tiga kali beruntun) menang pemilu dan memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud satu putaran.
"Dengan berdirinya kembali Posko Megawati di Karang Medain ini maka semangat bangkit dan menggelorakan kembali api perjuangan Megawati harus digelorakan dari Kota Mataram untuk semua wilayah di NTB," tegas Rachmat.
Ia menambahkan pembentukan posko-posko tersebut merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Setiap personel yang ada di posko mempunyai beberapa tugas, yakni menyosialisasikan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md kepada masyarakat luas, sekaligus mengawal pemilu secara jurdil.
"Posko ini menjadi tempat konsolidasi pemenangan pasangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud sekaligus juga untuk pemantau pemilu apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan KPU dan Bawaslu. Jadi, selain mengonsolidasi, juga untuk pelaporan terkait pelaksanaan kegiatan pemilu," jelas Rachmat.
Rachmat berharap posko yang sudah berdiri terus dijadikan sarana untuk menguatkan semangat juang pengurus anak cabang dan ranting PDIP yang menjadi garda terdepan menjaga semua posko yang ada, termasuk juga menjadi media untuk menghimpun aduan dan menyerap aspirasi masyarakat.
Rachmat Hidayat mengatakan posko tersebut memiliki sejumlah kenangan dan sejarah tersendiri karena saat perjuangan partai tahun 1996, posko di Karang Medain ini adalah posko yang sejak awal dirintis untuk mengantarkan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI.
"Posko ini sejak tahun 1996 hingga kini masih berdiri kokoh. Posko inilah yang punya sejarah perjuangan partai dan kini kokoh berdiri untuk pemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024," ujar Rachmat didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram Made Slamet dan fungsionaris DPC PDIP di Mataram, Rabu.
Menurut anggota DPR RI Dapil NTB 2 (Pulau Lombok) ini, dengan diresmikannya posko di Karang Medain ini maka pendirian Posko Gotong Royong Megawati untuk pemenangan Ganjar-Mahfud di semua wilayah NTB mulai diaktifkan kembali.
Rachmat menegaskan posko yang kokoh berdiri akan membangkitkan kembali jiwa dan semangat kader untuk berjuang memenangkan target partai yang sudah ditetapkan ketua umum, yakni hattrick (tiga kali beruntun) menang pemilu dan memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud satu putaran.
"Dengan berdirinya kembali Posko Megawati di Karang Medain ini maka semangat bangkit dan menggelorakan kembali api perjuangan Megawati harus digelorakan dari Kota Mataram untuk semua wilayah di NTB," tegas Rachmat.
Ia menambahkan pembentukan posko-posko tersebut merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Setiap personel yang ada di posko mempunyai beberapa tugas, yakni menyosialisasikan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md kepada masyarakat luas, sekaligus mengawal pemilu secara jurdil.
"Posko ini menjadi tempat konsolidasi pemenangan pasangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud sekaligus juga untuk pemantau pemilu apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan KPU dan Bawaslu. Jadi, selain mengonsolidasi, juga untuk pelaporan terkait pelaksanaan kegiatan pemilu," jelas Rachmat.
Rachmat berharap posko yang sudah berdiri terus dijadikan sarana untuk menguatkan semangat juang pengurus anak cabang dan ranting PDIP yang menjadi garda terdepan menjaga semua posko yang ada, termasuk juga menjadi media untuk menghimpun aduan dan menyerap aspirasi masyarakat.