Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) berkolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memberikan pendampingan untuk peningkatan ekspor melalui program desa devisa klaster kacang mete di daerah setempat.
"Pendamping devisa kacang mete di Lombok Utara ini merupakan program pertama di Provinsi NTB," kata Bupati Kabupaten Lombok Utara Djohan Sjamsu dalam sambutannya pada saat acara tersebut di Tanjung, Jumat.
Kegiatan pelatihan desa devisa merupakan peluang bagi para petani kacang mente di Lombok Utara untuk mampu mengembangkan kualitas hasil pertanian dan melaksanakan pengembangan. Sehingga dapat meningkatkan jumlah ekspor, dalam rangka memulihkan kondisi ekonomi masyarakat di Lombok Utara.
"Pesan saya agar potensi di Lombok Utara yang ada bukan hanya mente, tapi masih banyak lagi diantaranya vanili, Porang dan lainnya sebagainya untuk itu diperlukan kemauan masyarakat untuk mengelola dan berinisiatif untuk mengembangkan potensi tersebut," katanya.
Dengan banyaknya potensi daerah yang dimiliki, diperlukan juga kemauan dari para masyarakat untuk mengelola nya dan mengembangkan setiap potensi yang ada di Lombok Utara.
"Saya menyambut dengan baik program ini, karena manfaatnya akan sangat baik bagi kemajuan daerah kedepannya," katanya.
Kadis Perdagangan Provinsi NTB Nelly menyampaikan terdapat banyak potensi yang dimiliki NTB, namun beberapa komoditi melakukan ekspor tanpa tercatat oleh dinas terkait. Hal tersebut terjadi dikarenakan banyaknya ekspor yang dilakukan dari daerah lain, maka tercatat sebagai potensi daerah lain.
"Kami meminta para petani komoditi yang akan melakukan ekspor untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Perdagangan, sehingga tercatat secara resmi dan mendapatkan SKA dari daerah," katanya.
Kacang mente Lombok Utara telah berhasil di ekspor ke Selandia Baru dan akan ke Singapura, hal tersebut membuktikan bahwa kualitas Kacang Mente Lombok Utara baik. Selain komoditi tersebut pemerintah sedang berusaha mendorong vanili organik, yang telah mendapatkan permintaan ekspor sebanyak 23 ton untuk NTB.
"Luas lahan komoditi kacang mente di Lombok Utara sebanyak 6581 hektar dengan produksi sebesar 764 ton," katanya.
"Pendamping devisa kacang mete di Lombok Utara ini merupakan program pertama di Provinsi NTB," kata Bupati Kabupaten Lombok Utara Djohan Sjamsu dalam sambutannya pada saat acara tersebut di Tanjung, Jumat.
Kegiatan pelatihan desa devisa merupakan peluang bagi para petani kacang mente di Lombok Utara untuk mampu mengembangkan kualitas hasil pertanian dan melaksanakan pengembangan. Sehingga dapat meningkatkan jumlah ekspor, dalam rangka memulihkan kondisi ekonomi masyarakat di Lombok Utara.
"Pesan saya agar potensi di Lombok Utara yang ada bukan hanya mente, tapi masih banyak lagi diantaranya vanili, Porang dan lainnya sebagainya untuk itu diperlukan kemauan masyarakat untuk mengelola dan berinisiatif untuk mengembangkan potensi tersebut," katanya.
Dengan banyaknya potensi daerah yang dimiliki, diperlukan juga kemauan dari para masyarakat untuk mengelola nya dan mengembangkan setiap potensi yang ada di Lombok Utara.
"Saya menyambut dengan baik program ini, karena manfaatnya akan sangat baik bagi kemajuan daerah kedepannya," katanya.
Kadis Perdagangan Provinsi NTB Nelly menyampaikan terdapat banyak potensi yang dimiliki NTB, namun beberapa komoditi melakukan ekspor tanpa tercatat oleh dinas terkait. Hal tersebut terjadi dikarenakan banyaknya ekspor yang dilakukan dari daerah lain, maka tercatat sebagai potensi daerah lain.
"Kami meminta para petani komoditi yang akan melakukan ekspor untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Perdagangan, sehingga tercatat secara resmi dan mendapatkan SKA dari daerah," katanya.
Kacang mente Lombok Utara telah berhasil di ekspor ke Selandia Baru dan akan ke Singapura, hal tersebut membuktikan bahwa kualitas Kacang Mente Lombok Utara baik. Selain komoditi tersebut pemerintah sedang berusaha mendorong vanili organik, yang telah mendapatkan permintaan ekspor sebanyak 23 ton untuk NTB.
"Luas lahan komoditi kacang mente di Lombok Utara sebanyak 6581 hektar dengan produksi sebesar 764 ton," katanya.