Jakarta (ANTARA) - Sejumlah aktor-aktor seni peran (cast) film “Rumah Masa Depan” merasa terpincut oleh budaya, sejarah dan kehangatan masyarakat di Kabupaten Sumedang Jawa Barat sebagai lokasi utama pembuatan film tersebut.
Aktor seni peran Laura Basuki di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan bahwa proses syuting "Rumah Masa Depan" merupakan momentum perdana baginya untuk bertandang ke wilayah Kabupaten Sumedang.
“Rumah Masa Depan” merupakan film yang diadaptasi dari serial televisi legendaris era ’80-an yang kali ini diproduksi oleh Mizan Pictures dan Max Pictures dengan menampilkan sejumlah pemain di antaranya Fedi Nuril, Laura Basuki, Widyawati, Bima Azriel, Ciara Brosnan, Aurel Valen, Maisha Kanna, dan Zayyan Sakha.
Ia mengaku, sebelumnya hanya mengenal Tahu Sumedang sehingga hampir setiap hari makanan tambahan adalah komoditas itu.
"Lalu, ketika syuting kami mendapatkan sambutan sangat hangat dari warga setempat dan dipermudah soal perizinan dari pemerintah setempat. Jadi, pengalaman dan rasa yang saya tinggalkan di Sumedang sangat menyenangkan," ujar Laura.
Sementara itu lawan main Laura yaitu Fedi Nuril mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendapatkan tambahan informasi sejarah selama proses syuting film berkaitan dengan keberadaan makam pejuang kemerdekaan Cut Nyak Dhien.
(kiri ke kanan): aktor seni peran Widyawati, Laura Basuki, Fedi Nuril, dan sutradara/penulis naskah Danial Rifky saat sesi jumpa media usai gala premier film "Rumah Masa Depan" di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, Sabtu (2/12). ANTARA/Ahmad Faishal
"Aku dapat informasi yang cukup mengejutkan dan sebenarnya aku lupa dulu sudah pernah tahu atau nggak. Waktu dengar lagi, aku kaget bahwa makam Cut Nyak Dhien itu di Sumedang. Itu salah satu yang aku pelajari dan bertanya bagaimana ceritanya. Ilmu sejarah aku jadi bertambah," kata Fedi mengenang proses syuting yang berlangsung pada tiga tahun silam saat dunia masih diselimuti pandemi COVID-19.
Tak cuma soal ilmu sejarah, aktor bernama lengkap Fedrian Nuril itu juga mendapatkan banyak kisah menarik yang berkaitan dengan budaya masyarakat setempat.
"Kami dikasih tahu bahwa ada air terjun yang katanya, kalau ke situ sambil menyebutkan nama orang yang ditaksir, maka benar-benar akan berjodoh. Ada juga Bukit Jodoh, namun kebetulan jodoh saya sudah ketemu. Jadi kalau saya ke sana, malah akan timbul pertanyaan-pertanyaan aneh nanti. Saya tahu pembicaraan tentang tempat itu, namun menahan keinginan untuk ke sana," ucap Fedi seraya berkelakar.
Sedangkan aktor seni peran kawakan Widyawati mengatakan bahwa di film tersebut, semua pemain berusaha untuk menampilkan karakter seperti yang diharapkan dengan cara masing-masing.
"Saya baru kali pertama ke Sumedang. Jadi dalam perjalanan syuting, kami banyak bertanya tentang wilayah itu. Saya memang tidak memperdalam bahasa Sunda, namun paling tidak berusaha mengetahui bahasa tersebut. Tahu apa yang harus disampaikan, meski kadang ada dialog yang bukan dengan bahasa Sunda, namun saya pakai bahasa Sunda," papar Widyawati. Sementara itu dua remaja aktor yang terlibat dalam film ini yaitu Maisha Kanna dan Bima Azriel juga turut memberikan kesan positif selama menghabiskan masa syuting di Kabupaten Sumedang.
"Di Sumedang itu banyak sawah. Pas syuting seru sekali sambil bertualang karena sesuai dengan karakter Cempaka yang sering bermain di luar bersama teman-temannya. Jadi memang menyenangkan melihat alam Sumedang. Kalau untuk bahasa Sunda, aku lebih belajar aksen atau dialek saja," kata Maisha.
Baca juga: Film "Hamka & Siti Raham" siap tayang perdana ke 30 kota
Baca juga: Cerita Ernest Prakasa buat film hitam-putih
Sementara, bagi Bima, sangat menyenangkan sekali saat syuting karena berinteraksi di alam, termasuk ketika ada adegan bermain sepeda sehingga bisa berkeliling Sumedang.
"Rumah Masa Depan" merupakan film yang diadaptasi dari serial televisi legendaris era '80-an. Film yang berklasifikasi usia 13 tahun ke atas tersebut akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 7 Desember 2023.
Aktor seni peran Laura Basuki di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan bahwa proses syuting "Rumah Masa Depan" merupakan momentum perdana baginya untuk bertandang ke wilayah Kabupaten Sumedang.
“Rumah Masa Depan” merupakan film yang diadaptasi dari serial televisi legendaris era ’80-an yang kali ini diproduksi oleh Mizan Pictures dan Max Pictures dengan menampilkan sejumlah pemain di antaranya Fedi Nuril, Laura Basuki, Widyawati, Bima Azriel, Ciara Brosnan, Aurel Valen, Maisha Kanna, dan Zayyan Sakha.
Ia mengaku, sebelumnya hanya mengenal Tahu Sumedang sehingga hampir setiap hari makanan tambahan adalah komoditas itu.
"Lalu, ketika syuting kami mendapatkan sambutan sangat hangat dari warga setempat dan dipermudah soal perizinan dari pemerintah setempat. Jadi, pengalaman dan rasa yang saya tinggalkan di Sumedang sangat menyenangkan," ujar Laura.
Sementara itu lawan main Laura yaitu Fedi Nuril mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendapatkan tambahan informasi sejarah selama proses syuting film berkaitan dengan keberadaan makam pejuang kemerdekaan Cut Nyak Dhien.
Tak cuma soal ilmu sejarah, aktor bernama lengkap Fedrian Nuril itu juga mendapatkan banyak kisah menarik yang berkaitan dengan budaya masyarakat setempat.
"Kami dikasih tahu bahwa ada air terjun yang katanya, kalau ke situ sambil menyebutkan nama orang yang ditaksir, maka benar-benar akan berjodoh. Ada juga Bukit Jodoh, namun kebetulan jodoh saya sudah ketemu. Jadi kalau saya ke sana, malah akan timbul pertanyaan-pertanyaan aneh nanti. Saya tahu pembicaraan tentang tempat itu, namun menahan keinginan untuk ke sana," ucap Fedi seraya berkelakar.
Sedangkan aktor seni peran kawakan Widyawati mengatakan bahwa di film tersebut, semua pemain berusaha untuk menampilkan karakter seperti yang diharapkan dengan cara masing-masing.
"Saya baru kali pertama ke Sumedang. Jadi dalam perjalanan syuting, kami banyak bertanya tentang wilayah itu. Saya memang tidak memperdalam bahasa Sunda, namun paling tidak berusaha mengetahui bahasa tersebut. Tahu apa yang harus disampaikan, meski kadang ada dialog yang bukan dengan bahasa Sunda, namun saya pakai bahasa Sunda," papar Widyawati. Sementara itu dua remaja aktor yang terlibat dalam film ini yaitu Maisha Kanna dan Bima Azriel juga turut memberikan kesan positif selama menghabiskan masa syuting di Kabupaten Sumedang.
"Di Sumedang itu banyak sawah. Pas syuting seru sekali sambil bertualang karena sesuai dengan karakter Cempaka yang sering bermain di luar bersama teman-temannya. Jadi memang menyenangkan melihat alam Sumedang. Kalau untuk bahasa Sunda, aku lebih belajar aksen atau dialek saja," kata Maisha.
Baca juga: Film "Hamka & Siti Raham" siap tayang perdana ke 30 kota
Baca juga: Cerita Ernest Prakasa buat film hitam-putih
Sementara, bagi Bima, sangat menyenangkan sekali saat syuting karena berinteraksi di alam, termasuk ketika ada adegan bermain sepeda sehingga bisa berkeliling Sumedang.
"Rumah Masa Depan" merupakan film yang diadaptasi dari serial televisi legendaris era '80-an. Film yang berklasifikasi usia 13 tahun ke atas tersebut akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 7 Desember 2023.