Jakarta (ANTARA) -
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengingatkan para lulusan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) untuk tidak lupa menjaga karakter serta moral saat bekerja sebagai abdi negara.
 
“Jangan bersungut-sungut. Kalau saudara ditempatkan jauh nun di sana, itu adalah bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia yang juga kamu harus siap untuk melayaninya,” kata Yasonna dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Taruna Poltekip dan Poltekim Angkatan LIV dan Angkatan XXII Tahun 2023 di Balai Kartini Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikan Yasonna sebelum mewisuda 310 orang lulusan Poltekip dan 295 lulusan Poltekim.

Adapun 310 lulusan Poltekip yang diwisuda dalam Program Diploma IV terdiri atas 96 orang dari Program Studi (Prodi) Manajemen Pemasyarakatan, 117 orang dari Prodi Teknik Pemasyarakatan, dan 97 orang dari Prodi Bimbingan Kemasyarakatan.
 
Sedangkan 295 orang lulusan yang diwisuda dalam Program Diploma IV Poltekim terdiri atas 42 orang dari Prodi Manajemen Teknologi Keimigrasian, 89 orang dari Prodi Administrasi Keimigrasian, dan 164 orang dari Prodi Hukum Keimigrasian.
 
Yasonna mengatakan Poltekip dan Poltekim berupaya membentuk taruna yang jujur, berintegritas, menguasai teknologi informasi, menguasai bahasa asing, memiliki jiwa melayani, mempunyai jejaring yang bagus, dan yang terpenting adalah menjaga iman dan takwa serta sikap perilaku yang sopan dan berbudi pekerti luhur.
 
“Ini adalah sesuatu yang tidak boleh tidak, harus dilakukan karena dunia modern sekarang ini kita tidak bisa lagi dilepaskan dari perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat,” kata Yasonna.

Kemenkumham juga mentransformasikan sistem manajemen kerjanya menggunakan inovasi dalam teknologi informasi, hingga bisa meraih ranking ketiga dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Baca juga: Kemenkumham Sulsel harmonisasi 21 produk hukum
Baca juga: Kemenkumham Sumsel buka sentra kekayaan intelektual

Tidak hanya itu, Kemenkumham juga memperoleh penghargaan karena melakukan inovasi dalam penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan publik, seperti dalam pelayanan keimigrasian, pemasyarakatan, pelayanan publik administratif lainnya.

"Maka dari itu, lulusan Poltekip dan Poltekim harus siap menjadi bagian dari orang-orang yang melek teknologi itu, serta pada saat yang sama juga mempunyai sistem nilai mengabdi dan melayani kepada masyarakat, melalui bekal ilmu yang diperoleh selama menjalani pendidikan," kata Yasonna.
 
Sejak 2016, Akademi Ilmu Pemasyarakatan dan Akademi Imigrasi dalam program pendidikan Diploma 3 telah berubah menjadi Poltekip dan Poltekim dengan program pendidikan Diploma 4 atau setingkat Sarjana Strata 1.

Hingga kini, Poltekip memiliki total alumni sejumlah 995 orang, sementara Poltekim dengan rentang waktu yang sama memiliki total alumni sejumlah 957 orang.

 

Pewarta : Abdu Faisal
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024