Karo (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan, pembiayaan dari industri keuangan nonbank (IKNB) di Sumut pada Oktober 2023 tumbuh 22,98 persen secara "year on year" menjadi Rp21,65 triliun.

"Pertumbuhan itu utamanya didorong pembiayaan investasi dan modal kerja yang meningkat," kata Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 Kantor OJK Provinsi Sumut Anton Purba dalam temu media di Kabupaten Karo, Kamis.

Anton melanjutkan, pertumbuhan 22,98 persen itu menjadi yang tertinggi sejak tahun 2018.

Untuk pembiayaan investasi, dia menambahkan, jumlahnya mencapai Rp6,85 triliun pada Oktober 2023 atau naik 24,17 persen dibandingkan Oktober 2022.

Sedangkan untuk pembiayaan modal kerja, kenaikannya melesat 116,09 persen secara "year on year" hingga mencapai Rp1,69 triliun pada Oktober 2023.

Pembiayaan modal ventura juga mendaki 5,77 persen secara tahun ke tahun hingga nilainya Rp354,07 miliar pada September 2023.

Kemudian, untuk pinjaman daring atau "fintech peer to peer lending", "outstanding" pinjamannya mencapai Rp1,57 triliun pada September 2023 atau naik 28,39 persen pada secara tahun ke tahun.

Rekening peminjam juga bertambah 48,01 persen (year on year) menjadi 56.609 rekening pada September 2023 Pertambahan rekening peminjam di aplikasi pinjaman daring pun naik 51,89 persen secara tahun ke tahun pada September 2023 menjadi 3.049.464 rekening.

Lalu untuk IKNB lainnya di Sumut seperti pegadaian baik PT Pegadaian (Persero) maupun 17 pegadaian swasta, total pinjaman yang diberikan Rp4,13 triliun pada September 2023, naik 14,56 persen dibandingkan September 2022.

Dari jumlah itu, 98,85 persennya atau Rp4,08 triliun merupakan pinjaman dari PT Pegadaian (Persero). Untuk pegadaian swasta, porsinya hanya 1,15 persen dengan nlai Rp47,50 miliar.

Selanjutnya, untuk lembaga keuangan mikro di Sumut, sampai Oktober 2023 memiliki total aset Rp10,34 miliar atau naik 7,66 persen "year on year" dan pembiayaan yang diberikan Rp5,93 miliar atau 20,73 persen tahun ke tahun.

Terakhir, asuransi, asuransi jiwa di Sumut mencatatkan kenaikan premi 6,18 persen pada semester I 2023 menjadi Rp3,613 triliun dan klaim 5,04 persen menjadi Rp3,223 triliun "year on year".

Baca juga: Lembaga jasa keuangan perketat pengawasan jelang pemilu
Baca juga: Pinjol Jembatan Emas tutup karena tak penuhi aturan modal

Untuk asuransi umum di Sumut, premi menanjak 11,49 persen (year on year) pada semester pertama 2023 menjadi Rp1,148 triliun, sementara klaim nilainya Rp647 miliar, naik 31,85 persen dibandingkan periode serupa 2022.


 

Pewarta : Michael Siahaan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024