Surabaya (ANTARA) - Anak usaha PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menggelar simulasi tanggap darurat penanganan gangguan pasokan energi listrik saat cuaca buruk.
Sekretaris Perusahaan TPS Erika A. Palupi di Surabaya, Jumat, mengatakan simulasi konsisten dilakukan sebagai upaya untuk mengevaluasi kecepatan dan ketepatan respons dalam kondisi darurat serta mitigasi risiko, khususnya penanganan gangguan listrik saat angin kencang.
"Selain peningkatan kompetensi pekerja, simulasi kali ini juga untuk pengkinian dan penyesuaian prosedur dalam penanganan kondisi abnormal serta menguji kesigapan dan keterampilan pekerja sebagai upaya mitigasi risiko di tempat kerja," kata Erika.
Menurutnya, kesiapsiagaan menjadi elemen penting dalam menghadapi potensi bencana. Setiap aktivitas bongkar muat pelabuhan memiliki risiko tertentu terhadap kegagalan layanan yang tidak dikehendaki, utamanya dalam kondisi bencana alam, yang dapat berkembang menjadi suatu kecelakaan.
"Penting bagi perusahaan untuk memiliki emergency response plan yang tersosialisasikan dengan baik, sehingga apabila terjadi kondisi darurat yang menyebabkan gangguan terhadap bisnis maka setiap unsur di lingkup perusahaan memahami langkah-langkah penanganan yang harus dilakukan," ucapnya.
TPS telah tersertifikasi ISO 22301:2019 tentang Sistem Manajemen Keberlanjutan Bisnis (Business Continuity Management System/BCMS) dari PT British Standard Institution (BSI) Group Indonesia sejak tahun 2022 yang merupakan komitmen TPS dalam mengelola risiko, terutama dalam mengelola ketahanan dan keberlanjutan usaha untuk menghadapi ketidakpastian atau gangguan (disruption).
Selain itu, komitmen TPS dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan kondusif telah menghantarkan TPS pada penghargaan Penerapan K3 Terminal Petikemas Terbaik kategori ≥500.000 TEUs dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) pada akhir September 2023.
TPS juga mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur dalam melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sehingga mencapai 24.593.797 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, terhitung sejak tanggal 01 Januari 2016 sampai dengan 31 Oktober 2023.
Baca juga: Pelindo rancang Pelabuhan Benoa bisa tampung lima kapal pesiar
Baca juga: Pelindo merancang Pelabuhan Sorong jadi titik kumpul peti kemas
"Hal ini sebagai bentuk komitmen TPS dalam menerapkan K3 di Terminal, serta sinergi TPS bersama para pekerja dan instansi terkait yang telah bersama-sama menerapkan dan menumbuhkan budaya K3 pada diri masing-masing," ujarnya.
Sekretaris Perusahaan TPS Erika A. Palupi di Surabaya, Jumat, mengatakan simulasi konsisten dilakukan sebagai upaya untuk mengevaluasi kecepatan dan ketepatan respons dalam kondisi darurat serta mitigasi risiko, khususnya penanganan gangguan listrik saat angin kencang.
"Selain peningkatan kompetensi pekerja, simulasi kali ini juga untuk pengkinian dan penyesuaian prosedur dalam penanganan kondisi abnormal serta menguji kesigapan dan keterampilan pekerja sebagai upaya mitigasi risiko di tempat kerja," kata Erika.
Menurutnya, kesiapsiagaan menjadi elemen penting dalam menghadapi potensi bencana. Setiap aktivitas bongkar muat pelabuhan memiliki risiko tertentu terhadap kegagalan layanan yang tidak dikehendaki, utamanya dalam kondisi bencana alam, yang dapat berkembang menjadi suatu kecelakaan.
"Penting bagi perusahaan untuk memiliki emergency response plan yang tersosialisasikan dengan baik, sehingga apabila terjadi kondisi darurat yang menyebabkan gangguan terhadap bisnis maka setiap unsur di lingkup perusahaan memahami langkah-langkah penanganan yang harus dilakukan," ucapnya.
TPS telah tersertifikasi ISO 22301:2019 tentang Sistem Manajemen Keberlanjutan Bisnis (Business Continuity Management System/BCMS) dari PT British Standard Institution (BSI) Group Indonesia sejak tahun 2022 yang merupakan komitmen TPS dalam mengelola risiko, terutama dalam mengelola ketahanan dan keberlanjutan usaha untuk menghadapi ketidakpastian atau gangguan (disruption).
Selain itu, komitmen TPS dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan kondusif telah menghantarkan TPS pada penghargaan Penerapan K3 Terminal Petikemas Terbaik kategori ≥500.000 TEUs dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) pada akhir September 2023.
TPS juga mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur dalam melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sehingga mencapai 24.593.797 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, terhitung sejak tanggal 01 Januari 2016 sampai dengan 31 Oktober 2023.
Baca juga: Pelindo rancang Pelabuhan Benoa bisa tampung lima kapal pesiar
Baca juga: Pelindo merancang Pelabuhan Sorong jadi titik kumpul peti kemas
"Hal ini sebagai bentuk komitmen TPS dalam menerapkan K3 di Terminal, serta sinergi TPS bersama para pekerja dan instansi terkait yang telah bersama-sama menerapkan dan menumbuhkan budaya K3 pada diri masing-masing," ujarnya.