Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Iwan Hidayat mengimbau warga untuk menjauhi provokasi usai bentrokan antara warga Desa Ketare dan Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut.

"Kami minta kepada masyarakat tetap tenang dan tidak saling memprovokasi atas peristiwa bentrokan antar warga Desa Ketare dan Segala Anyar," katanya saat memantau situasi di lokasi bentrokan, Sabtu.

Saat ini pihaknya bersama pemerintah daerah Kabupaten Lombok Tengah, Kodim 1620/Lombok Tengah beserta instansi terkait juga turun langsung ke lokasi kejadian untuk menenangkan dan mengimbau warga.

"Kami minta masing-masing pihak agar menahan diri dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya ke pihak Kepolisian serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan kedua belah pihak," katanya.

Ia juga memastikan pasca kejadian kondisi saat ini masih relatif kondusif dan terkendali. Polres Lombok Tengah juga menerjunkan ratusan personel gabungan yang di backup personel Brimob, Polda dan TNI.

"Kita juga melakukan penjagaan ketat dan penyekatan di kedua desa untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan," katanya

Iwan menjelaskan bentrok tersebut merupakan imbas dari amukan massa akibat pencurian lampu papan reklame di Jalan Bypass BIL-Mandalika pada Jumat pukul 01.00 WITA.

"Ini imbas kejadian tadi malam, warga Ketare tidak terima tadi malam warganya yang diduga mencuri dipukuli warga Desa Segala Anyar," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram berikan "trauma healing" siswa di wilayah konflik
Baca juga: Tiga polisi terkena panah saat mengamankan bentrokan warga Karang Taliwang

Ia mengatakan akibat dari bentrok yang terjadi sejak Jumat (8/12) sore hingga malam tersebut, dua warga Desa Segala Anyar menjadi korban.

"Korban saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Mandalika untuk mendapatkan pertolongan medis, karena mengalami luka akibat senjata tajam," katanya.
 

 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024