Wali Kota Mohan imbau masyarakat Mataram waspadai cuaca ekstrem

id Wali Kota Mataram,waspada ,cuaca ekstrem

Wali Kota Mohan imbau masyarakat Mataram waspadai cuaca ekstrem

Ilustrasi: salah satu titik rambu bencana yang dipasang Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, di objek wisata Pantai Ampenan. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), H Mohan Roliskana mengimbau masyarakat agar waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, terutama saat berkendara dalam kondisi cuaca kurang baik.

"Kurangi kecepatan jika terjadi hujan dan angin kencang serta waspadai rute-rute yang dipenuhi pohon-pohon besar," katanya di Mataram, Senin.

Imbauan tersebut disampaikan menyikapi terjadinya perubahan cuaca ekstrem di Kota Mataram dalam beberapa hari terakhir, berupa hujan deras dan angin kencang yang berakibat adanya pohon tumbang dan gelombang pasang.

Baca juga: Warga Mataram diminta waspadai cuaca ekstrem jelang Imlek

Imbauan tersebut juga sudah disebar melalui aparat kecamatan, kelurahan, serta media sosial, agar dapat menjadi atensi masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak angin kencang.

"Jika tidak ada kepentingan mendesak, masyarakat sebaliknya tidak beraktivitas di luar rumah," katanya.

Selain itu masyarakat yang berada di 9,1 kilometer pesisir pantai juga terus waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi air naiknya air laut.

Jika masyarakat mengetahui keadaan darurat yang membahayakan, kata dia, segera hubungi aparat atau melapor ke posko kebencanaan terdekat atau menghubungi Call Center 112.

"Kami juga sudah meminta camat dan lurah mengaktifkan dan mengoptimalkan satgas bencana yang ada di masing-masing kecamatan dan kelurahan," katanya.

Baca juga: Waspada!! Cuaca ekstrem di NTB berpotensi terjadi hingga sepekan ke depan

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Irwan Rahadi sebelumnya mengatakan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini Kota Mataram dan sekitarnya masih berpotensi terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan lebat.

"Selain hujan lebat juga di sertai kilat, petir, serta angin kencang," katanya.

Sesuai prediksi BMKG, saat ini angin permukaan bertiup dengan variasi arah dominan dari Barat Daya-Utara dengan kecepatan angin maksimum mencapai 30 kilometer per jam.

Baca juga: Waspada!! potensi cuaca ekstrem masih terjadi di Mataram

Kecepatan angin yang berada di atas 10 kilometer per jam tersebut berdampak pada ketinggian gelombang pantai di atas normal yakni berkitar di atas 1,5 meter.

Dengan ketinggian gelombang itu nelayan dan warga di pesisir masih harus tetap waspada awas terhadap kemungkinan gelombang di atas 1,5 meter atau di atas 2 meter sehingga bisa berdampak pada banjir rob dan lainnya.

"Karena itu masyarakat tetap kami imbau waspada dan siaga terhadap potensi cuaca ekstrem," katanya.

Baca juga: Tenda darurat disiapkan di Mataram antisipasi banjir rob susulan
Baca juga: Cegah abrasi, Pemasangan tanggul ban insang di Mataram dilanjutkan
Baca juga: Sebanyak 166 rumah warga Ampenan Mataram terdampak banjir rob