Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan, mengingat krisis iklim yang saat ini mengancam seluruh dunia.
Kepedulian tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk berbagai kebijakan, aturan, kompetensi, serta sikap untuk menggunakan dan mengelola keuangan negara dalam menghadapi tantangan isu penyelamatan bumi.
“Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang di dalam masa-masa sulit terutama masa pandemi dan sekarang masa pemulihan yang tidak mudah tetap mempunyai landasan sikap damai sejahtera dan peduli terhadap bumi,” ujar Sri Mulyani dalam acara Perayaan Natal Keluarga Besar Kemenkeu, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Dalam acara yang diselenggarakan di Aula Cakti Budhi Bakti, Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Minggu (10/12) tersebut, Menkeu berbagi sukacita bersama para pegawai Kemenkeu beserta keluarga yang merayakan Natal.
Mengawali sambutan, Sri Mulyani mengatakan tema perayaan Natal Kemenkeu tahun ini relevan dengan kondisi saat ini. Adapun tema tersebut yakni "Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi".
Menurutnya, tema tersebut mengangkat nilai religius setiap pribadi, hubungan dengan sang pencipta, serta hubungan horisontal dengan sesama manusia dan dengan planet bumi sebagai tempat tinggal.
Dalam menjaga keimanan, hubungan secara vertikal dengan sang pencipta merupakan sumber kekuatan yang tak pernah lekang. Pasalnya dalam menjalani hidup, entah di tempat kerja, di dalam keluarga, maupun dalam masyarakat sosial seseorang selalu menghadapi berbagai situasi naik dan turun.
Terkait dengan hubungan interpersonal antarmanusia, Sri Mulyani mengatakan bahwa hal tersebut akan muncul apabila satu sama lain memiliki kasih sayang dan rasa ikhlas. Dengan demikian, perbedaan merupakan keniscayaan yang diciptakan sebagai sebuah rahmat, namun juga sekaligus ujian sehingga dibutuhkan kebijaksanaan untuk menyikapi setiap perbedaan.
Dirinya pun mengaku senang tema Natal Kemenkeu pada tahun ini menggambarkan sebuah perjuangan yang tidak pernah berakhir dari umat manusia untuk terus memahami perbedaan, namun dengan tetap menjaga kepercayaan dan kasih sayang.
"Itu hampir tidak mungkin tapi mungkin. Itu menggambarkan kemampuan untuk selalu berjiwa besar, berhati besar, membuka pikiran dan hati kita untuk mampu memahami serta memaknai perbedaan di dalam kehidupan," tuturnya.
Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045 perlu transformasi ekonomi
Baca juga: Kemenkeu mencatat anggaran belanja pemilu terserap Rp18,8 triliun
Bendahara Negara tersebut pun mengakhiri kata sambutan dengan mengucapkan Selamat Hari Natal kepada umat Kristiani Kemenkeu dan Selamat Tahun Baru 2024.
"Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang akan terus memberikan karunia dan lindungan-Nya kepada kita semua," ucap Menkeu menambahkan.
Kepedulian tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk berbagai kebijakan, aturan, kompetensi, serta sikap untuk menggunakan dan mengelola keuangan negara dalam menghadapi tantangan isu penyelamatan bumi.
“Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang di dalam masa-masa sulit terutama masa pandemi dan sekarang masa pemulihan yang tidak mudah tetap mempunyai landasan sikap damai sejahtera dan peduli terhadap bumi,” ujar Sri Mulyani dalam acara Perayaan Natal Keluarga Besar Kemenkeu, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Dalam acara yang diselenggarakan di Aula Cakti Budhi Bakti, Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Minggu (10/12) tersebut, Menkeu berbagi sukacita bersama para pegawai Kemenkeu beserta keluarga yang merayakan Natal.
Mengawali sambutan, Sri Mulyani mengatakan tema perayaan Natal Kemenkeu tahun ini relevan dengan kondisi saat ini. Adapun tema tersebut yakni "Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi".
Menurutnya, tema tersebut mengangkat nilai religius setiap pribadi, hubungan dengan sang pencipta, serta hubungan horisontal dengan sesama manusia dan dengan planet bumi sebagai tempat tinggal.
Dalam menjaga keimanan, hubungan secara vertikal dengan sang pencipta merupakan sumber kekuatan yang tak pernah lekang. Pasalnya dalam menjalani hidup, entah di tempat kerja, di dalam keluarga, maupun dalam masyarakat sosial seseorang selalu menghadapi berbagai situasi naik dan turun.
Terkait dengan hubungan interpersonal antarmanusia, Sri Mulyani mengatakan bahwa hal tersebut akan muncul apabila satu sama lain memiliki kasih sayang dan rasa ikhlas. Dengan demikian, perbedaan merupakan keniscayaan yang diciptakan sebagai sebuah rahmat, namun juga sekaligus ujian sehingga dibutuhkan kebijaksanaan untuk menyikapi setiap perbedaan.
Dirinya pun mengaku senang tema Natal Kemenkeu pada tahun ini menggambarkan sebuah perjuangan yang tidak pernah berakhir dari umat manusia untuk terus memahami perbedaan, namun dengan tetap menjaga kepercayaan dan kasih sayang.
"Itu hampir tidak mungkin tapi mungkin. Itu menggambarkan kemampuan untuk selalu berjiwa besar, berhati besar, membuka pikiran dan hati kita untuk mampu memahami serta memaknai perbedaan di dalam kehidupan," tuturnya.
Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045 perlu transformasi ekonomi
Baca juga: Kemenkeu mencatat anggaran belanja pemilu terserap Rp18,8 triliun
Bendahara Negara tersebut pun mengakhiri kata sambutan dengan mengucapkan Selamat Hari Natal kepada umat Kristiani Kemenkeu dan Selamat Tahun Baru 2024.
"Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang akan terus memberikan karunia dan lindungan-Nya kepada kita semua," ucap Menkeu menambahkan.