Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menerima Penghargaan IGA (Innovative Government Award) 2023 dengan predikat sebagai kota paling inovatif.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia H Tito Karnavian kepada Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Gedung Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta, Selasa.
Melalui rilis Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, Wali Kota H Mohan Roliskana menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat dan jajaran Pemerintah Kota Mataram atas prestasi yang diraih itu.
"Keberhasilan kita meraih penghargaan IGA Award 2023 dengan predikat sebagai kota 'terinovatif', hasil kerja keras bersama serta dukungan dari masyarakat kota," katanya.
Dikatakan, IGA Award merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat, terhadap semangat daya upaya serta keberhasilan pemerintah daerah, dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif.
"Kota Mataram sendiri di ajang ini, memiliki empat inovasi yang diunggulkan dari 134 inovasi yang ada," katanya.
Empat inovasi yang diunggulkan Kota Mataram terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori digital sebanyak 3 inovasi dan 1 inovasi kategori non digital.
Inovasi yang pertama dalam kategori digital adalah "Aplikasi Pendekar Serasi", sebuah akronim dari penanganan dini atau emergency kuratif rehabilitasi stroke terintegrasi.
Kedua, Pemerintah Kota Mataram juga mengunggulkan inovasi Maha Restu atau Mataram "Harum" rendah stunting.
"Aplikasi itu merupakan program inovasi yang memberi kecukupan gizi selama 1.000 hari kepada ibu hamil, bayi di bawah 2 tahun, dan balita," katanya.
Bahkan RSUD Kota Mataram telah menyiapkan poliklinik stunting yang berbeda dengan poliklinik anak, dan merupakan satu satunya poliklinik khusus stunting yang ada di wilayah Provinsi NTB.
Inovasi ketiga berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram berinovasi melalui digital "Parimanta" atau sebuah aplikasi yang digagas dikarenakan proses pengumpulan data perikanan sekaligus upaya dalam mencegah terjadinya bantuan yang tidak tepat sasaran atau tidak berkeadilan.
Terakhir atau inovasi keempat yang adalah inovasi non digital berupa sorgum atau sorgum "zero is product". Sorgum selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dan belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
"Melalui inovasi Sorgum Zero Is Product akan memanfaatkan semua bagian tanaman sorgum yang bisa diolah menjadi beras, tepung, serta bahan makanan lainnya," katanya.
Baca juga: Pemerintah Pusat apresiasi Kota Mataram masuk nominasi IGA Award 2023
Baca juga: Bridgestone raih penghargaan ajang Indonesia Green Award tahun 2023
Selain menyabet gelar sebagai kota terinovatif, tambahnya, Kota Mataram juga masuk dalam kategori 10 pemerintah dengan skor indeks regional tertinggi nasional.
"Keduanya menjadi sebuah persembahan yang indah di akhir 2023, menjadikan Kota Mataram semakin Harum di kancah nasional. 'Harumkan'
Mataram dengan prestasi," katanya.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia H Tito Karnavian kepada Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Gedung Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta, Selasa.
Melalui rilis Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, Wali Kota H Mohan Roliskana menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat dan jajaran Pemerintah Kota Mataram atas prestasi yang diraih itu.
"Keberhasilan kita meraih penghargaan IGA Award 2023 dengan predikat sebagai kota 'terinovatif', hasil kerja keras bersama serta dukungan dari masyarakat kota," katanya.
Dikatakan, IGA Award merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat, terhadap semangat daya upaya serta keberhasilan pemerintah daerah, dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif.
"Kota Mataram sendiri di ajang ini, memiliki empat inovasi yang diunggulkan dari 134 inovasi yang ada," katanya.
Empat inovasi yang diunggulkan Kota Mataram terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori digital sebanyak 3 inovasi dan 1 inovasi kategori non digital.
Inovasi yang pertama dalam kategori digital adalah "Aplikasi Pendekar Serasi", sebuah akronim dari penanganan dini atau emergency kuratif rehabilitasi stroke terintegrasi.
Kedua, Pemerintah Kota Mataram juga mengunggulkan inovasi Maha Restu atau Mataram "Harum" rendah stunting.
"Aplikasi itu merupakan program inovasi yang memberi kecukupan gizi selama 1.000 hari kepada ibu hamil, bayi di bawah 2 tahun, dan balita," katanya.
Bahkan RSUD Kota Mataram telah menyiapkan poliklinik stunting yang berbeda dengan poliklinik anak, dan merupakan satu satunya poliklinik khusus stunting yang ada di wilayah Provinsi NTB.
Inovasi ketiga berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram berinovasi melalui digital "Parimanta" atau sebuah aplikasi yang digagas dikarenakan proses pengumpulan data perikanan sekaligus upaya dalam mencegah terjadinya bantuan yang tidak tepat sasaran atau tidak berkeadilan.
Terakhir atau inovasi keempat yang adalah inovasi non digital berupa sorgum atau sorgum "zero is product". Sorgum selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dan belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
"Melalui inovasi Sorgum Zero Is Product akan memanfaatkan semua bagian tanaman sorgum yang bisa diolah menjadi beras, tepung, serta bahan makanan lainnya," katanya.
Baca juga: Pemerintah Pusat apresiasi Kota Mataram masuk nominasi IGA Award 2023
Baca juga: Bridgestone raih penghargaan ajang Indonesia Green Award tahun 2023
Selain menyabet gelar sebagai kota terinovatif, tambahnya, Kota Mataram juga masuk dalam kategori 10 pemerintah dengan skor indeks regional tertinggi nasional.
"Keduanya menjadi sebuah persembahan yang indah di akhir 2023, menjadikan Kota Mataram semakin Harum di kancah nasional. 'Harumkan'
Mataram dengan prestasi," katanya.