Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan kajian terhadap rencana pembangunan kampung wisata ikan air tawar untuk memperkuat ikon Kota Mataram sebagai kota kuliner.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Mataram Dr Mansur di Mataram, Selasa, mengatakan dari kajian yang dilaksanakan di kawasan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, menjadi salah satu titik yang dinilai layak menjadi lokasi kampung wisata ikan air tawar karena sudah ada potensi budi daya ikan air tawar yang menjadi modal utama.
"Keberadaan kampung wisata ikan air tawar itu, ke depan akan memperkuat ikon Kota Mataram sebagai kota kuliner sekaligus sebagai mendukung program gemar makan ikan," katanya.
Menurutnya, potensi kampung wisata ikan air tawar terdapat di banyak titik, tapi yang dikaji untuk uji coba di Kelurahan Sayang-Sayang.
Untuk mewujudkan kampung wisata ikan air tawar telah dilakukan kajian antara lain uji potensi perikanan air tawar, melakukan pertemuan dengan para pembudidaya air tawar, serta mencari tahu areal pengembangan, pola budidaya, proses penggemukan, hingga panen, dan produksi.
"Dengan demikian, kita bisa melihat potensi dan hasil yang dapat diandalkan. Data hasil kajian sementara sudah ada, tapi saya tidak bawa datanya," kata Mansur.
Dari hasil kajian sementara, kawasan Lendang Re Sayang-Sayang memiliki potensi ikan air tawar untuk dikembangkan. Hanya saja perlu ada pengembangan sumber daya manusia, kelembagaan, dan peningkatan sarana serta prasarana pendukung.
"Karenanya, guna mewujudkan kampung wisata ikan air tawar kami segera berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram H Irwan Harimansyah sebelumnya mengatakan rencana pembangunan kampung wisata budi daya ikan air tawar di Lendang Re memang sudah di konsep menjadi seperti objek wisata kawasan wisata kuliner ikan air tawar.
"Jadi selain menjadi objek wisata, juga bisa menjadi alternatif tempat rekreasi dan edukasi," katanya.
Menurutnya, ketika masyarakat berkunjung ke kampung budi daya ikan air tawar, bisa rekreasi dengan mancing, belajar mengolah ikan hasil pancingan, kemudian makan bersama dengan berbagai olahan khas ikan air tawar.
Dalam pengelolaan-nya, kampung budi daya ikan air tawar akan diserahkan kepada kelompok budi daya ikan air tawar di Lendang Re, namun tetap didampingi oleh tim dari DKP Kota Mataram.
"Apabila kampung budi daya ikan air tawar tersebut bisa terealisasi, maka akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, para pembudidaya ikan, serta menjadi potensi pendapatan daerah baru," katanya.
Baca juga: Desa Wisata Jerowaru binaan PLN NTB sukses raih penghargaan Kemenparekraf
Baca juga: Kemenparekraf bantu Kecamatan Sekarbela Mataram Rp120 juta
Irwan menambahkan jumlah kelompok budi daya ikan air tawar di Kota Mataram sebanyak 98 kelompok, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram dan paling banyak di Kecamatan Selaparang dan Sandubaya.*
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Mataram Dr Mansur di Mataram, Selasa, mengatakan dari kajian yang dilaksanakan di kawasan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, menjadi salah satu titik yang dinilai layak menjadi lokasi kampung wisata ikan air tawar karena sudah ada potensi budi daya ikan air tawar yang menjadi modal utama.
"Keberadaan kampung wisata ikan air tawar itu, ke depan akan memperkuat ikon Kota Mataram sebagai kota kuliner sekaligus sebagai mendukung program gemar makan ikan," katanya.
Menurutnya, potensi kampung wisata ikan air tawar terdapat di banyak titik, tapi yang dikaji untuk uji coba di Kelurahan Sayang-Sayang.
Untuk mewujudkan kampung wisata ikan air tawar telah dilakukan kajian antara lain uji potensi perikanan air tawar, melakukan pertemuan dengan para pembudidaya air tawar, serta mencari tahu areal pengembangan, pola budidaya, proses penggemukan, hingga panen, dan produksi.
"Dengan demikian, kita bisa melihat potensi dan hasil yang dapat diandalkan. Data hasil kajian sementara sudah ada, tapi saya tidak bawa datanya," kata Mansur.
Dari hasil kajian sementara, kawasan Lendang Re Sayang-Sayang memiliki potensi ikan air tawar untuk dikembangkan. Hanya saja perlu ada pengembangan sumber daya manusia, kelembagaan, dan peningkatan sarana serta prasarana pendukung.
"Karenanya, guna mewujudkan kampung wisata ikan air tawar kami segera berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram H Irwan Harimansyah sebelumnya mengatakan rencana pembangunan kampung wisata budi daya ikan air tawar di Lendang Re memang sudah di konsep menjadi seperti objek wisata kawasan wisata kuliner ikan air tawar.
"Jadi selain menjadi objek wisata, juga bisa menjadi alternatif tempat rekreasi dan edukasi," katanya.
Menurutnya, ketika masyarakat berkunjung ke kampung budi daya ikan air tawar, bisa rekreasi dengan mancing, belajar mengolah ikan hasil pancingan, kemudian makan bersama dengan berbagai olahan khas ikan air tawar.
Dalam pengelolaan-nya, kampung budi daya ikan air tawar akan diserahkan kepada kelompok budi daya ikan air tawar di Lendang Re, namun tetap didampingi oleh tim dari DKP Kota Mataram.
"Apabila kampung budi daya ikan air tawar tersebut bisa terealisasi, maka akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, para pembudidaya ikan, serta menjadi potensi pendapatan daerah baru," katanya.
Baca juga: Desa Wisata Jerowaru binaan PLN NTB sukses raih penghargaan Kemenparekraf
Baca juga: Kemenparekraf bantu Kecamatan Sekarbela Mataram Rp120 juta
Irwan menambahkan jumlah kelompok budi daya ikan air tawar di Kota Mataram sebanyak 98 kelompok, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram dan paling banyak di Kecamatan Selaparang dan Sandubaya.*