Medan (ANTARA) - Atlet arung jeram Sumatera Utara yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 membutuhkan tambahan peralatan seperti dayung carbon 15 unit, pelampung dan galah sport.

Sekretaris Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumut, Erwin Riza Fahlevi di Medan, Rabu, mengatakan, atlet binaannya yang dipersiapkan untuk menghadapi PON mendatang terus menunjukkan peningkatan, namun dibalik itu pihaknya masih membutuhkan beberapa peralatan tambahan.

"Untuk saat ini kita masih pakai peralatan buat wisatawan, perahu karet, juga pelampung dan lain sebagainya. Tapi untuk fisik sudah kita lengkapi dengan bantuan barbel dan lainnya untuk kekuatan otot," katanya.

Untuk itu, pihaknya juga telah mengajukan permohonan peralatan arung jeram tahun lalu ke KONI maupun Dispora dan berharap segera dikabulkan.

"Karena standar kompetisi adalah dayung carbon, juga pelampung kategori atlet bukan untuk penumpang atau wisatawan. Sudah lebih ringan dengan bobot 400 gram, tapi daya apung tinggi. Sudah kita ajukan sekitar setahun," katanya.

Untuk PON XXI/2024 mendatang, FAJI Sumut menyiapkan 12 atlet, yang terdiri 6 putra dan 6 putri. Sedangkan kategori lomba nantinya adalah R4 dan R6 dengan nomor lomba sprint, head to head, slalom, dan down river race (DRR).

"Kita optimistis bisa mendulang medali di PON mendatang, pesaing masih dipegang Jawa Barat juga Sulawesi Utara. Peluang kita di PON 2024 nanti DRR dan sprint mudah-mudahan juga bisa kita ambil," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini para atlet menjalani Pelatda PON dan berlatih di 3 lokasi berbeda yakni, Sungai Bahbolon - Simalungun, Sungai Bingei - Langkat dan Sungai Tuntungan - Medan.

Baca juga: NTB loloskan 41 cabor menuju PON Aceh-Sumut 2024
Baca juga: KONI Pusat mengecek kesiapan arena PON 2028 di Lombok Tengah NTB

"Kita terus membina atlet ini menjadi petarung arung jeram yang dapat mengharumkan nama Sumatera Utara dengan target 4 emas. Arung jeram ini adalah olahraga grup, yang dibutuhkan kekuatan tim. Jeram sendiri akan berubah setiap waktu sesuai dengan debit air. Tapi kemampuan manusia di atas jeram itu harus bersama dalam mengendalikan perahu," katanya.

 

Pewarta : Juraidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024