Mataram (ANTARA) - Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Komisaris Besar Polisi Syarif Hidayat menyatakan kegiatan pemberantasan aksi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) masih menjadi atensi penanganan pada tahun 2024.
"Karena satgas TPPO di Polda NTB masih berjalan, tentu persoalan TPPO masih menjadi perhatian kami di tahun 2024 ini," kata Kombes Pol. Syarif Hidayat di Mataram, Rabu.
Dia mengatakan bahwa komitmen tegas Polda NTB memberantas aksi TPPO dapat terlihat dari catatan penanganan sepanjang tahun 2023.
"Perkara TPPO yang kemarin kami tangani di tahun 2023, Alhamdulillah tidak ada kendala, semua tuntas," ujarnya.
Dengan melihat kinerja personel di bidang penanganan TPPO, Syarif berkomitmen untuk terus mendorong upaya peningkatan kualitas dan kuantitas personel dalam upaya membongkar sindikat TPPO.
Baca juga: Bareskrim Polri turunkan tim mengusut dugaan TPPO pengungsi Rohingya
Baca juga: Polres Lombok Tengah membagikan brosur sosialisasi pencegahan TPPO
"Salah satu upaya yang perlu kami tingkatkan ini soal pencegahan. Tim dari polda dan polres jajaran kami pastikan akan tetap menyosialisasikan bagaimana dampak TPPO di tengah masyarakat," ucap dia.
Dia turut mengimbau masyarakat agar waspada terhadap aksi TPPO yang kerap menggunakan modus pemberangkatan pekerja migran dengan iming-iming gaji besar.
"Apabila ada yang diiming-imingi atau dijanjikan berangkat keluar negeri sebagai PMI dengan gaji besar, tidak sesuai prosedur, segera laporkan. Kami pasti tindak lanjuti sampai tuntas," kata Syarif.
"Karena satgas TPPO di Polda NTB masih berjalan, tentu persoalan TPPO masih menjadi perhatian kami di tahun 2024 ini," kata Kombes Pol. Syarif Hidayat di Mataram, Rabu.
Dia mengatakan bahwa komitmen tegas Polda NTB memberantas aksi TPPO dapat terlihat dari catatan penanganan sepanjang tahun 2023.
"Perkara TPPO yang kemarin kami tangani di tahun 2023, Alhamdulillah tidak ada kendala, semua tuntas," ujarnya.
Dengan melihat kinerja personel di bidang penanganan TPPO, Syarif berkomitmen untuk terus mendorong upaya peningkatan kualitas dan kuantitas personel dalam upaya membongkar sindikat TPPO.
Baca juga: Bareskrim Polri turunkan tim mengusut dugaan TPPO pengungsi Rohingya
Baca juga: Polres Lombok Tengah membagikan brosur sosialisasi pencegahan TPPO
"Salah satu upaya yang perlu kami tingkatkan ini soal pencegahan. Tim dari polda dan polres jajaran kami pastikan akan tetap menyosialisasikan bagaimana dampak TPPO di tengah masyarakat," ucap dia.
Dia turut mengimbau masyarakat agar waspada terhadap aksi TPPO yang kerap menggunakan modus pemberangkatan pekerja migran dengan iming-iming gaji besar.
"Apabila ada yang diiming-imingi atau dijanjikan berangkat keluar negeri sebagai PMI dengan gaji besar, tidak sesuai prosedur, segera laporkan. Kami pasti tindak lanjuti sampai tuntas," kata Syarif.