Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melakukan serah terima pinjam pakai Gedung Graha Pemilu Alaya Giri Nata, yaitu gedung berdampingan dalam satu area untuk KPU dan Bawaslu Badung, dimana dalam penyerahannya turut hadir Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dan Ketua Bawaslu RI Rahmat Subagja.
Di Denpasar, Kamis, Bupati Badung Giri Prasta menyampaikan bahwa sejatinya gedung berdampingan ini dirancang sejak 2018 lalu, namun COVID-19 menghambat ekonomi mereka.
Akhirnya pulihnya pariwisata membuat proyek ini berlanjut dan Pemkab Badung menjalankan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 mengenai kewajiban pemerintah daerah dalam membantu fasilitasi KPU dan Bawaslu.
“Itulah maka kami hadir, Pemkab Badung menghadirkan Gedung Graha Pemilu Alaya Giri Nata ini, memberikan fasilitas untuk penyelenggara pemilu dengan anggaran Rp29,666 miliar,” kata dia menyebutkan.
Lebih jauh gudang logistik hingga ruang bawah tanah akan disiapkan agar rampung seluruhnya tahun ini, sehingga Kabupaten Badung dapat menjadi percontohan di tingkat nasional.
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menyampaikan terima kasihnya, lantaran tak dapat dipungkiri di beberapa daerah masih ada penyelenggara pemilu yang bekerja dengan kantor yang belum memadai.
“Pada kesempatan ini begitu melihat bangunan KPU dan Bawaslu Badung tentu saja membuat kita takjub dan mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan melalui Pak Bupati Badung, ini bisa menjadi contoh model bagi pemerintah daerah lain,” kata dia.
Dengan adanya gedung berdampingan yang megah di Jalan Kebo Iwa, Denpasar, ini Ketua KPU RI itu meminta jajarannya di Kabupaten Badung membalas dengan bekerja lebih maksimal dan berkomitmen dalam melayani.
“Mesti menjadi pemacu, penyemangat, untuk melayani pemilih agar dapat menggunakan hak pilih dan juga melayani peserta pemilu untuk berkompetisi secara baik. Sehingga tugas pokoknya sebagai lembaga layanan dilaksanakan secara optimal,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dimana dirinya senang karena Gedung Graha Pemilu Alaya Giri Nata yang dibangun Pemkab Badung ini rampung pembangunannya sebelum Pilkada 2024, lantaran rawan permasalahan.
Dengan bersatunya dua gedung maka kerja mereka akan semakin baik karena sudah ada pondasi, apalagi dua gedung ini dihubungkan melalui jembatan yang dinamakan “jembatan cinta”.
“Kalau kata Mas Hasyim (Ketua KPU RI) ngobrol sambil ngudud (merokok) bareng dengan kopi didepannya itu biasanya masalah selesai, pasti KPU dan Bawaslu bisa menyelenggarakan proses pemilu ke depan,” ujar Ketua Bawaslu RI tersebut.
Kebanggaan atas gedung yang dipinjamkan Pemkab Badung ini turut disampaikan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, apalagi sejauh ini baru pertama kali hadir gedung KPU dan Bawaslu yang bersebelahan berada dalam satu area lahan.
“Saya harap dengan fasilitas dari Pemkab Badung teman-teman KPU dan Bawaslu dapat bekerja dengan nyaman, profesional dan bermartabat. Pandangan saya gedung yang berada pada satu lokasi ini mencerminkan adanya sinergi antar-penyelenggara pemilu,” kata dia.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu ingin dengan komunikasi yang makin dipermudah ini segala persoalan di lapangan dapat diselesaikan sehingga Pemilu 2024 di Bali khususnya Badung lancar dan dapat diselesaikan.
Baca juga: Lombok Timur siapkan transportasi umum ke wisata Rinjani
Baca juga: Sekolah taruna siap dibangun di Lombok Tengah
Mantan Staf Ahli Mendagri itu mengingatkan bahwa perbedaan dan peningkatan suhu politik saat pemilu adalah hal normal, solusinya sebagai para pemangku kepentingan terkait harus dapat menjadi pendingin suasana agar semua terkontrol.
Di Denpasar, Kamis, Bupati Badung Giri Prasta menyampaikan bahwa sejatinya gedung berdampingan ini dirancang sejak 2018 lalu, namun COVID-19 menghambat ekonomi mereka.
Akhirnya pulihnya pariwisata membuat proyek ini berlanjut dan Pemkab Badung menjalankan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 mengenai kewajiban pemerintah daerah dalam membantu fasilitasi KPU dan Bawaslu.
“Itulah maka kami hadir, Pemkab Badung menghadirkan Gedung Graha Pemilu Alaya Giri Nata ini, memberikan fasilitas untuk penyelenggara pemilu dengan anggaran Rp29,666 miliar,” kata dia menyebutkan.
Lebih jauh gudang logistik hingga ruang bawah tanah akan disiapkan agar rampung seluruhnya tahun ini, sehingga Kabupaten Badung dapat menjadi percontohan di tingkat nasional.
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menyampaikan terima kasihnya, lantaran tak dapat dipungkiri di beberapa daerah masih ada penyelenggara pemilu yang bekerja dengan kantor yang belum memadai.
“Pada kesempatan ini begitu melihat bangunan KPU dan Bawaslu Badung tentu saja membuat kita takjub dan mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan melalui Pak Bupati Badung, ini bisa menjadi contoh model bagi pemerintah daerah lain,” kata dia.
Dengan adanya gedung berdampingan yang megah di Jalan Kebo Iwa, Denpasar, ini Ketua KPU RI itu meminta jajarannya di Kabupaten Badung membalas dengan bekerja lebih maksimal dan berkomitmen dalam melayani.
“Mesti menjadi pemacu, penyemangat, untuk melayani pemilih agar dapat menggunakan hak pilih dan juga melayani peserta pemilu untuk berkompetisi secara baik. Sehingga tugas pokoknya sebagai lembaga layanan dilaksanakan secara optimal,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dimana dirinya senang karena Gedung Graha Pemilu Alaya Giri Nata yang dibangun Pemkab Badung ini rampung pembangunannya sebelum Pilkada 2024, lantaran rawan permasalahan.
Dengan bersatunya dua gedung maka kerja mereka akan semakin baik karena sudah ada pondasi, apalagi dua gedung ini dihubungkan melalui jembatan yang dinamakan “jembatan cinta”.
“Kalau kata Mas Hasyim (Ketua KPU RI) ngobrol sambil ngudud (merokok) bareng dengan kopi didepannya itu biasanya masalah selesai, pasti KPU dan Bawaslu bisa menyelenggarakan proses pemilu ke depan,” ujar Ketua Bawaslu RI tersebut.
Kebanggaan atas gedung yang dipinjamkan Pemkab Badung ini turut disampaikan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, apalagi sejauh ini baru pertama kali hadir gedung KPU dan Bawaslu yang bersebelahan berada dalam satu area lahan.
“Saya harap dengan fasilitas dari Pemkab Badung teman-teman KPU dan Bawaslu dapat bekerja dengan nyaman, profesional dan bermartabat. Pandangan saya gedung yang berada pada satu lokasi ini mencerminkan adanya sinergi antar-penyelenggara pemilu,” kata dia.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu ingin dengan komunikasi yang makin dipermudah ini segala persoalan di lapangan dapat diselesaikan sehingga Pemilu 2024 di Bali khususnya Badung lancar dan dapat diselesaikan.
Baca juga: Lombok Timur siapkan transportasi umum ke wisata Rinjani
Baca juga: Sekolah taruna siap dibangun di Lombok Tengah
Mantan Staf Ahli Mendagri itu mengingatkan bahwa perbedaan dan peningkatan suhu politik saat pemilu adalah hal normal, solusinya sebagai para pemangku kepentingan terkait harus dapat menjadi pendingin suasana agar semua terkontrol.