Jayapura (ANTARA) - Lantamal X Jayapura menggunakan radar untuk memperketat pengamanan pasca rusuh di Papua Nugini (PNG) beberapa waktu lalu hal ini dilakukan mengantisipasi dampak dari kejadian pada Rabu (10/1) lalu.
Komandan Lantalmal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya telah memerintahkan jajaran untuk memperketat pengamanan perairan laut khususnya pada wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
“Kami telah memerintahkan jajaran untuk memperketat guna perairan RI-PNG guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya usai Peringatan Hari Dharma Samudra di Jayapura, Senin (15/1).
Menurut Ludi, hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai masuknya warga PNG yang masuk ke wilayah Jayapura, Papua melalui jalur laut.
”Karena domainnya kami maka meminta seluruh jajaran tetap fokus dengan memantau melalui radar jika ada hal-hal aneh segera tindak lanjuti,” ujarnya.
Dia menjelaskan memang kerusuhan Port Moresby tidak sampai dengan wilayah kerja Lantamal X Jayapura namun perlu dilakukan antisipasi sehingga akan pihaknya akan terus memantau juga perkembangan di wilayah sebelah.
Baca juga: Satgas MTF ikuti protap antisipasi konflik di Timur Tengah
Baca juga: Penerjun payung TNI AL gelar latihan persiapan Hari Nusantara 2023
“Kami telah mengerahkan tiga kapal patroli yakni Kapal KAL Python, KAL Kalahay dan KAL Lakahia,”katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu untuk radar tersebut dibangun di Pos TNI Angkatan Laut Skouw Sae, Distrik Muara Tami , sehingga mempermudah memantau perairan RI-PNG.