Jakarta (ANTARA) - Alexander Zverev berjuang menahan rasa sakit dan melewati perlawanan sengit petenis peringkat dua dunia, Carlos Alcaraz, Rabu, sekaligus memastikan tiket semifinal Australian Open melawan Daniil Medvedev.
Unggulan keenam tersebut akhirnya menang 6-1, 6-3, 6-7(2/7), 6-4 di Rod Laver Arena untuk mencapai empat besar di Grand Slam yang ketujuh kalinya.
Zverev, yang masih mencari terobosan gelar major, akan bertemu Medvedev setelah unggulan ketiga asal Rusia itu berjuang melewati petenis Polandia Hubert Hurkacz dalam lima set yang melelahkan.
"Dia sering mengalahkan saya sekitar setahun terakhir ini. Tapi mungkin ini saatnya, ini tempatnya," kata Zverev tentang Medvedev, seperti disiarkan AFP.
Zverev harus berusaha keras untuk melewati Alcaraz, yang tertinggal 2-5 pada set ketiga.
"Saya melawan salah satu pemain terbaik di dunia, terutama dalam dua tahun terakhir... dia memenangi dua Grand Slam,” kata petenis Jerman itu.
"Ketika Anda unggul 6-1, 6-3, 5-2, Anda mulai berpikir. Kita semua manusia. Suatu kehormatan besar bermain melawan orang-orang seperti ini dan ketika Anda hampir menang, otak Anda mulai berpikir ke mana-mana, dan itu tidak selalu membantu."
Baca juga: Jadwal pertandingan olahraga dalam dan luar negeri pada Rabu ini
"Tetapi saya senang karena saya mampu bangkit dengan cukup baik pada set keempat dan tidak menyerah."
Petenis berusia 26 tahun itu terakhir kali mencapai semifinal di Melbourne pada 2020 dan hanya sekali mencapai final Grand Slam, ketika ia kalah pada babak penentuan US Open 2020 dari Dominic Thiem meski sempat unggul 2-0.
Ia berhasil menjatuhkan Alcaraz meski mengalami nyeri kuku kaki yang memerlukan perawatan selama pertandingan.
"Ada banyak darah di bawah kuku kaki saya, itu cukup menyakitkan," ujar Zverev.
Baca juga: Iga Swiatek bantu Polandia mengalahkan Spanyol 2-1 di United Cup
"Tapi, saya lebih suka merasakan apa yang saya rasakan saat ini dengan sedikit rasa sakit di sana-sini dan berada di semifinal daripada berada di rumah."
"Saya baik-baik saja, dan saya senang berada di sini dan siap untuk pertandingan selanjutnya."
Unggulan keenam tersebut akhirnya menang 6-1, 6-3, 6-7(2/7), 6-4 di Rod Laver Arena untuk mencapai empat besar di Grand Slam yang ketujuh kalinya.
Zverev, yang masih mencari terobosan gelar major, akan bertemu Medvedev setelah unggulan ketiga asal Rusia itu berjuang melewati petenis Polandia Hubert Hurkacz dalam lima set yang melelahkan.
"Dia sering mengalahkan saya sekitar setahun terakhir ini. Tapi mungkin ini saatnya, ini tempatnya," kata Zverev tentang Medvedev, seperti disiarkan AFP.
Zverev harus berusaha keras untuk melewati Alcaraz, yang tertinggal 2-5 pada set ketiga.
"Saya melawan salah satu pemain terbaik di dunia, terutama dalam dua tahun terakhir... dia memenangi dua Grand Slam,” kata petenis Jerman itu.
"Ketika Anda unggul 6-1, 6-3, 5-2, Anda mulai berpikir. Kita semua manusia. Suatu kehormatan besar bermain melawan orang-orang seperti ini dan ketika Anda hampir menang, otak Anda mulai berpikir ke mana-mana, dan itu tidak selalu membantu."
Baca juga: Jadwal pertandingan olahraga dalam dan luar negeri pada Rabu ini
"Tetapi saya senang karena saya mampu bangkit dengan cukup baik pada set keempat dan tidak menyerah."
Petenis berusia 26 tahun itu terakhir kali mencapai semifinal di Melbourne pada 2020 dan hanya sekali mencapai final Grand Slam, ketika ia kalah pada babak penentuan US Open 2020 dari Dominic Thiem meski sempat unggul 2-0.
Ia berhasil menjatuhkan Alcaraz meski mengalami nyeri kuku kaki yang memerlukan perawatan selama pertandingan.
"Ada banyak darah di bawah kuku kaki saya, itu cukup menyakitkan," ujar Zverev.
Baca juga: Iga Swiatek bantu Polandia mengalahkan Spanyol 2-1 di United Cup
"Tapi, saya lebih suka merasakan apa yang saya rasakan saat ini dengan sedikit rasa sakit di sana-sini dan berada di semifinal daripada berada di rumah."
"Saya baik-baik saja, dan saya senang berada di sini dan siap untuk pertandingan selanjutnya."