Surabaya (ANTARA) - Artis sekaligus Caleg DPR RI dari Partai Gerindra Ahmad Dhani berpotensi bisa menjadi lawan tangguh Eri Cahyadi di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2024. Tentunya hal itu masih menunggu hasil Pemilihan Presiden 2024.
Demikian kata Pakar Politik Unversitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim di Surabaya, Selasa. Menurutnya, tokoh-tokoh politik di Surabaya belum ada yang berani muncul untuk menjadi calon wali kota pada Pilwali Surabaya 2024.
Hal itu dikarenakan para tokoh politik masih menunggu hasil dari Pilpres. "Siapa yang menang dalam Pilpres akan mempengaruhi konstelasi politik di Pilwali Surabaya," kata Surokim.
Munculnya sosok lain yang akan melawan Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024, kata Surokim, jika pemenang Pilpres bukan paslon 03 Ganjar-Mahfud.
"Jika 03 menang, kekuatan Eri akan semakin aman. Tapi jika yang menang selain 03, partai koalisi nasional akan berlomba-lomba memunculkan tokoh daerah maupun tokok nasional untuk bertarung di Pilwali Surabaya," ujarnya.
Wakil Rektor UTM itu menuturkan, ada kemungkinan pentolan Dewa 19 itu maju di Pilwali Surabaya jika pemenang Pilpres adalah Prabowo-Gibran.
Namun, lanjut Surokim, kemungkinan itu masih harus dibuktikan lewat elektabilitas Ahmad Dhani. Meskipun, tingkat popularitas Ahmad Dhani di Surabaya tinggi.
"Ahmad Dani harus membuktikan dulu di Pileg besok ini. Dia bisa menang atau tidak. Elektabilitas Ahmad Dhani kan belum teruji meskipun memiliki popularitas," ucapnya.
Surokim menjelaskan, sosok yang mampu mengambil hati masyarakat Surabaya adalah yang memiliki karakter tegas, lugas, cekatan ala Suroboyoan.
"Dari pengalaman selama ini ya, sosok yang disukai masyarakat Surabaya adalah yang tegas dan lugas ala Suroboyoan, serta pekerja keras," jelasnya.
Surokim mengatakan, sosok yang seperti itu, yang mampu dibaca oleh PDI perjuangan untuk menyiapkan calon wali kota di Pilwali Surabaya.
"Saya rasa DPP PDIP akan melihat elektabilitas yang paling tinggi untuk diangkat di Pilwali Surabaya. Karena PDIP tidak mungkin melepas Surabaya sebagai basis mereka," ucapnya.
Demikian kata Pakar Politik Unversitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim di Surabaya, Selasa. Menurutnya, tokoh-tokoh politik di Surabaya belum ada yang berani muncul untuk menjadi calon wali kota pada Pilwali Surabaya 2024.
Hal itu dikarenakan para tokoh politik masih menunggu hasil dari Pilpres. "Siapa yang menang dalam Pilpres akan mempengaruhi konstelasi politik di Pilwali Surabaya," kata Surokim.
Munculnya sosok lain yang akan melawan Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024, kata Surokim, jika pemenang Pilpres bukan paslon 03 Ganjar-Mahfud.
"Jika 03 menang, kekuatan Eri akan semakin aman. Tapi jika yang menang selain 03, partai koalisi nasional akan berlomba-lomba memunculkan tokoh daerah maupun tokok nasional untuk bertarung di Pilwali Surabaya," ujarnya.
Wakil Rektor UTM itu menuturkan, ada kemungkinan pentolan Dewa 19 itu maju di Pilwali Surabaya jika pemenang Pilpres adalah Prabowo-Gibran.
Namun, lanjut Surokim, kemungkinan itu masih harus dibuktikan lewat elektabilitas Ahmad Dhani. Meskipun, tingkat popularitas Ahmad Dhani di Surabaya tinggi.
"Ahmad Dani harus membuktikan dulu di Pileg besok ini. Dia bisa menang atau tidak. Elektabilitas Ahmad Dhani kan belum teruji meskipun memiliki popularitas," ucapnya.
Surokim menjelaskan, sosok yang mampu mengambil hati masyarakat Surabaya adalah yang memiliki karakter tegas, lugas, cekatan ala Suroboyoan.
"Dari pengalaman selama ini ya, sosok yang disukai masyarakat Surabaya adalah yang tegas dan lugas ala Suroboyoan, serta pekerja keras," jelasnya.
Surokim mengatakan, sosok yang seperti itu, yang mampu dibaca oleh PDI perjuangan untuk menyiapkan calon wali kota di Pilwali Surabaya.
"Saya rasa DPP PDIP akan melihat elektabilitas yang paling tinggi untuk diangkat di Pilwali Surabaya. Karena PDIP tidak mungkin melepas Surabaya sebagai basis mereka," ucapnya.