Jakarta (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyoroti pentingnya kemitraan untuk mendukung pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) yang terampil, termasuk tenaga perawat yang banyak dibutuhkan di luar negeri.
 

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (1/2), Deputi Penempatan Asia Afrika BP2MI Lasro Simbolon mengatakan Indonesia telah lama mengirimkan tenaga perawat bekerja di luar negeri, meskipun jumlahnya belum mencukupi karena beberapa isu seperti sertifikasi, keahlian dan kemampuan bahasa.

"Kemitraan seperti ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi para lulusan keperawatan di Indonesia sehingga bisa bersaing secara global," ujar Lasro dalam peluncuran CGFNS Global Passport Vault (GPVault) dan International Standards for Professional Nurses (ISPN).

Lasro menambahkan bahwa transformasi sumber daya manusia diperlukan terutama untuk memastikan tenaga kerja Indonesia di sektor keperawatan memiliki jaringan, profesionalitas, keahlian dan etos kerja yang bisa bersaing secara global. Karena terdapat peluang global yang dapat perawat manfaatkan untuk meningkatkan karier keperawatan.

Dalam acara yang berlangsung pada Selasa (30/1) itu, Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anna Kurniati menyampaikan pemerintah sudah menyiapkan kebijakan yang bertujuan mendorong mobilitas keperawatan. Termasuk adanya platform bagi tenaga kesehatan untuk berjejaring secara internasional.

Menurut Anna, 5.391 Perawat telah ditempatkan di lebih dari 12 negara pada 2019-2023. Isu yang paling banyak dihadapi dalam penempatan itu, termasuk penguasaan bahasa asing, pemahaman tentang posisi pekerjaan, pengetahuan terkait negara tujuan dan adaptasi budaya.

Baca juga: Kepala BP2MI berharap pemerintah ke depan perhatikan pekerja migran
Baca juga: BP2MI memfasilitasi pemulangan 56 PMI ke daerah asal

Untuk mendukung kemitraan tersebut, GPVault, ITC dan CGFNS telah bermitra dengan 14 perguruan tinggi nasional termasuk Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Syiah Kuala, UPN Veteran Jakarta dan Politeknik Kesehatan Kemenkes.

 

 


Pewarta : Prisca Triferna Violleta
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024