Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi takluk dua gim langsung, 0-2 (13-21 dan 21-23) dari ganda putri Thailand, Benyapa Aimsard/Nuntakarn Aimsaard, di babak semifinal Thailand Masters 2024 di Nimibutr Arena, Bangkok, Sabtu.
Dalam pertandingan tersebut, Tiwi mengaku selama gim pertama bermain terburu-buru dan susah untuk mengatur ritme permainan. Ana menjelaskan bahwa di gim kedua bisa bermain lebih tenang dan mengendalikan pola permainan yang dikembangkan lawan namun terdapat sejumlah kesalahan yang mampu dimanfaatkan oleh Benyapa/Nuntakarn untuk mencetak angka.
"Pada gim pertama, permainan kami terburu-buru. Kalau lebih tenang dan tidak bermain terburu-buru seperti pada pertandingan di gim kedua, sebenarnya kami pun bisa mengendalikan pola permainan yang dikembangkan lawan," kata Tiwi dilansir dari keterangan singkat PP PBSI.
"Cuma karena kami main terburu-buru dan tidak tenang, kondisi ini malah jadi bumerang. Permainan kami malah jadi keteteran sendiri. Akhirnya banyak mati sendiri atau banyak dimatikan lawan juga," tambahnya.
Baca juga: Pebulu tangkis Bagas minta maaf gagal melaju ke final Thailand Masters
Baca juga: Jadwal perempat final Piala Asia hingga Thailand Masters
Ana meminta maaf atas kekalahan yang dialami olehnya dan meminta dukungan dari seluruh pendukung untuk tetap terus mendukung mereka bagaimana pun hasilnya.
"Terima kasih untuk warga Indonesia yang sudah mendukung kami. Apa pun hasilnya, terus dukung kami," ujar Ana.
Kekalahan ini membuat ganda putri peringkat 67 dunia tersebut menambah catatan buruk saat bersua Benyapa/Nuntakarn. Sebelumnya Ana/Tiwi juga menelan kekalahan saat berhadapan dengan Benyapa/Nuntakarn pada gelaran Vietnam Open yang berlangsung pada Oktober 2022 lalu. Kekalahan Ana/Tiwi juga membuat tim Merah Putih dipastikan tidak akan memperoleh medali di nomor ganda putri pada gelaran Thailand Masters kali ini.
Dalam pertandingan tersebut, Tiwi mengaku selama gim pertama bermain terburu-buru dan susah untuk mengatur ritme permainan. Ana menjelaskan bahwa di gim kedua bisa bermain lebih tenang dan mengendalikan pola permainan yang dikembangkan lawan namun terdapat sejumlah kesalahan yang mampu dimanfaatkan oleh Benyapa/Nuntakarn untuk mencetak angka.
"Pada gim pertama, permainan kami terburu-buru. Kalau lebih tenang dan tidak bermain terburu-buru seperti pada pertandingan di gim kedua, sebenarnya kami pun bisa mengendalikan pola permainan yang dikembangkan lawan," kata Tiwi dilansir dari keterangan singkat PP PBSI.
"Cuma karena kami main terburu-buru dan tidak tenang, kondisi ini malah jadi bumerang. Permainan kami malah jadi keteteran sendiri. Akhirnya banyak mati sendiri atau banyak dimatikan lawan juga," tambahnya.
Baca juga: Pebulu tangkis Bagas minta maaf gagal melaju ke final Thailand Masters
Baca juga: Jadwal perempat final Piala Asia hingga Thailand Masters
Ana meminta maaf atas kekalahan yang dialami olehnya dan meminta dukungan dari seluruh pendukung untuk tetap terus mendukung mereka bagaimana pun hasilnya.
"Terima kasih untuk warga Indonesia yang sudah mendukung kami. Apa pun hasilnya, terus dukung kami," ujar Ana.
Kekalahan ini membuat ganda putri peringkat 67 dunia tersebut menambah catatan buruk saat bersua Benyapa/Nuntakarn. Sebelumnya Ana/Tiwi juga menelan kekalahan saat berhadapan dengan Benyapa/Nuntakarn pada gelaran Vietnam Open yang berlangsung pada Oktober 2022 lalu. Kekalahan Ana/Tiwi juga membuat tim Merah Putih dipastikan tidak akan memperoleh medali di nomor ganda putri pada gelaran Thailand Masters kali ini.