Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo terus membuat kejutan lewat mode dalam rangkaian debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) termasuk di debat kelima ia lagi-lagi mencuri perhatian lewat gaya dengan jaket varsity.
Tak cuma tampil kekinian, tampilannya menurut pengamat mode Indonesian Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria membawa pesan yang sesuai dengan tema debat kelima terkhusus terkait dengan generasi muda dari sisi pendidikan.
"Kali ini menggunakan varsity jacket itu memang jaket populer di kalangan milenial dan gen Z, sesuai juga dengan tema debat salah satunya yaitu pendidikan. Ini juga jadi salah satu faktor yang memang di highlight bahwa pendidikan adalah hal yang penting bagi pasangan nomor urut 03," kata Lisa kepada ANTARA, Senin.
Baca juga: Debat kelima Prabowo tampil dengan PDH, tanda siap kerja?
Baca juga: Konsisten dengan balutan gaya formal, kode Anies siap pimpin negara
Jaket varsity memang lekat dengan mahasiswa dan kerap dijadikan identitas di kampus-kampus. Dengan lekatnya citra tersebut, Ganjar lewat tampilan jaket varsity-nya seolah ingin menegaskan komitmennya untuk generasi muda di sisi pendidikan.
Hal itu juga terlihat dari patch-patch yang ada di jaket berwarna hitam-putihnya tersebut menyuarakan program kerja yang diusung Ganjar, beberapa di antaranya seperti "1 Keluarga Miskin,1 Sarjana", "Internet Gratis", "17 Juta Lapangan Kerja", "Guru Ngaji dan Guru Agama Lain digaji".
"Dari tampilan itu juga terlihat di debat kelima ini bagaimana mereka mengkampanyekan program-program berkaitan dengan pendidikan, tidak cuma berfokus pada pelajar tapi juga pengajarnya," kata Lisa.
Di samping itu, tampaknya Ganjar juga ingin menekankan pesan bahwa apabila terpilih sebagai pemimpin negara dirinya bakal menjalankan prinsip kerja kolaboratif dan kekompakan lewat tampilan varsity-nya.
Hal itu mengingat varsity memiliki latar sejarah digunakan para atlet yang duduk di bangku pendidikan tinggi di AS sebagai simbol dukungan kekompakan dan solidaritas pada tim olahraganya.
"Mereka awalnya kan dipakai oleh atlet dari Universitas Harvard, untuk menunjukkan semangat juang dan kolaborasi, jadi bisa juga makna itu disampaikan dalam debat ini," ujar Lisa.
Adapun untuk Varsity yang digunakan Ganjar, kali ini diproduksi oleh jenama kota Bandung, Jawa Barat bernama Raw Type Riot.
Lalu untuk melengkapi tampilan kekinian ala anak muda, Ganjar menggunakan sepatu dari jenama Marque yang juga berasal dari Kota Kembang yakni Bandung.
Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dalam keterangan persnya menyebutkan pemilihan dua produk lokal itu tak cuma soal gaya tapi juga bentuk komitmen mendukung pelaku usaha dalam negeri.
Komisi Pemilihan Umum menggelar Debat Kelima Capres Pemilu 2024 yang diikuti oleh tiga capres di Balai Sidang Jakarta di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (4/2) mulai pukul 19.00 WIB.
Debat terakhir itu mengangkat tema terkait kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Tak cuma tampil kekinian, tampilannya menurut pengamat mode Indonesian Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria membawa pesan yang sesuai dengan tema debat kelima terkhusus terkait dengan generasi muda dari sisi pendidikan.
"Kali ini menggunakan varsity jacket itu memang jaket populer di kalangan milenial dan gen Z, sesuai juga dengan tema debat salah satunya yaitu pendidikan. Ini juga jadi salah satu faktor yang memang di highlight bahwa pendidikan adalah hal yang penting bagi pasangan nomor urut 03," kata Lisa kepada ANTARA, Senin.
Baca juga: Debat kelima Prabowo tampil dengan PDH, tanda siap kerja?
Baca juga: Konsisten dengan balutan gaya formal, kode Anies siap pimpin negara
Jaket varsity memang lekat dengan mahasiswa dan kerap dijadikan identitas di kampus-kampus. Dengan lekatnya citra tersebut, Ganjar lewat tampilan jaket varsity-nya seolah ingin menegaskan komitmennya untuk generasi muda di sisi pendidikan.
Hal itu juga terlihat dari patch-patch yang ada di jaket berwarna hitam-putihnya tersebut menyuarakan program kerja yang diusung Ganjar, beberapa di antaranya seperti "1 Keluarga Miskin,1 Sarjana", "Internet Gratis", "17 Juta Lapangan Kerja", "Guru Ngaji dan Guru Agama Lain digaji".
"Dari tampilan itu juga terlihat di debat kelima ini bagaimana mereka mengkampanyekan program-program berkaitan dengan pendidikan, tidak cuma berfokus pada pelajar tapi juga pengajarnya," kata Lisa.
Di samping itu, tampaknya Ganjar juga ingin menekankan pesan bahwa apabila terpilih sebagai pemimpin negara dirinya bakal menjalankan prinsip kerja kolaboratif dan kekompakan lewat tampilan varsity-nya.
Hal itu mengingat varsity memiliki latar sejarah digunakan para atlet yang duduk di bangku pendidikan tinggi di AS sebagai simbol dukungan kekompakan dan solidaritas pada tim olahraganya.
"Mereka awalnya kan dipakai oleh atlet dari Universitas Harvard, untuk menunjukkan semangat juang dan kolaborasi, jadi bisa juga makna itu disampaikan dalam debat ini," ujar Lisa.
Adapun untuk Varsity yang digunakan Ganjar, kali ini diproduksi oleh jenama kota Bandung, Jawa Barat bernama Raw Type Riot.
Lalu untuk melengkapi tampilan kekinian ala anak muda, Ganjar menggunakan sepatu dari jenama Marque yang juga berasal dari Kota Kembang yakni Bandung.
Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dalam keterangan persnya menyebutkan pemilihan dua produk lokal itu tak cuma soal gaya tapi juga bentuk komitmen mendukung pelaku usaha dalam negeri.
Komisi Pemilihan Umum menggelar Debat Kelima Capres Pemilu 2024 yang diikuti oleh tiga capres di Balai Sidang Jakarta di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (4/2) mulai pukul 19.00 WIB.
Debat terakhir itu mengangkat tema terkait kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.