Jakarta (ANTARA) - TikTok Shop dan Tokopedia mendukung pertumbuhan ekonomi pengusaha batik melalui kampanye #MelokalDenganBatik yang dilaksanakan di tiga kota, yakni Yogyakarta, Solo dan Pekalongan (Jawa Tengah).
Direktur Eksekutif E-Commerce TikTok Indonesia, Stephanie Susilo mengatakan bahwa kampanye tersebut salah satunya untuk memadukan inovasi digital dan sumber daya lokal khususnya dalam bidang wirausaha batik.
"Perpaduan inovasi digital dan sumber daya lokal ini untuk memacu dan meningkatkan kapasitas UMKM batik dalam rantai pasar lokal," kata Stephanie saat ditemui di Yogyakarta pada Senin.
Stephanie menuturkan bahwa pihaknya menerapkan pola evaluasi tertentu untuk memastikan peningkatan kapasitas UMKM batik lokal.
"Yang pasti kami mau memastikan bahwa mereka itu bisa dari 'zerro to one'. Mereka bisa mencari kesuksesan dengan memanfaatkan fungsi teknologi dalam TikTok Shop dan juga Tokopedia, salah satunya melalui program #MelokalDenganBatik ini," ujar Stephanie.
Menurut Stephanie, kampanye tersebut merupakan dukungan pemasaran, promosi dan eksposur eksklusif untuk produk yang berkaitan dengan batik.
"Selain itu pencarian pembuat konten untuk pedagang, dengan memfasilitasi UMKM batik berkolaborasi dengan pembuat konten demi meningkatkan penjualan dan meningkatkan eksposur batik secara lebih luas," katanya.
Terakhir, lanjut dia, uji coba gratis berjualan di TikTok Shop dan Tokopedia selama sebulan.
"Ini memungkinkan UMKM batik yang terdaftar dalam TikTok Shop dan Tokopedia yang baru terdaftar menikmati komisi gratis selama sebulan untuk mendukung partisipasi mereka dalam perdagangan daring," ungkap dia.
Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menyebutkan bahwa kampanye #MelokaldenganBatik merupakan kelanjutan program dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal, khususnya batik dari Tokopedia.
"Hasilnya, Tokopedia mencatat sejumlah brand lokal fesyen termasuk batik yang transaksinya meningkat rata-rata 9 kali lipat," kata dia.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga luncurkan TikTok Jalin Nusantara di Labuan Bajo
Baca juga: Metode jualan "live shopping" tetap menjadi primadona UMKM di 2024
Asisten Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sugeng Purwanto mengatakan bahwa dalam upaya tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY berperan sebagai fasilitator.
"Pemerintah daerah tentunya sebagai fasilitator, tentunya nanti tetap akan mendampingi para pembatik, baik secara personal, kelompok, melalui pengembangan UMKM, dalam hal ini dengan bergandengan dengan TikTok Shop dan Tokopedia," kata Sugeng.
Pihaknya memastikan akses legalitas bagi UMKM batik, misalnya, terkait Nomor Induk Berusaha (NIB).
"Artinya secara detail teknis, memang ini nanti dari Dinas Koperasi dan UMKM. Tapi pastinya, apapun produk, apapun kualitasnya, tapi akses legalitas terkait dengan perizinan pada saat produk itu dibuat, ini tentunya wajib," kata Sugeng.