Banyuwangi (ANTARA) - Calon Presiden RI Ganjar Pranowo mengisyaratkan ada upaya mengejar ketertinggalan terhadap pasangan calon (paslon) nomor urut 3.
Ganjar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2), menyebutkan terdapat kondisi yang belum aman bagi pihak yang mengklaim sehingga harus melakukan upaya seperti itu.
"Kalau dari yang kami lakukan, kami menang di sini gitu, ya. Kalau kemudian harus berkejar-kejaran, memang ada kekuatan yang mengejar kami gitu, ya, dan kondisi itu bukan tidak bisa dirasakan, kami merasakan itu di mana-mana," ujar Ganjar.
Kekuatan yang dimaksud, lanjut Ganjar, salah satunya yang terjadi pada Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindarto. Rektor Unika itu mengaku didatangi oleh oknum polisi untuk membuat testimoni positif keberhasilan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Maka, Pak Rektor Unika diminta membuat video dia enggak mau, tetapi rektor yang lain kemudian mau, itulah kondisi yang kita sudah tahulah," ucapnya.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran capai 52,4 persen, berikut hasil survei JRC
Baca juga: Survei Roy Morgan sebut capres Prabowo-Gibran masih ungguli Ganjar-Mahfud
Ganjar melanjutkan, "Maka, kenapa kampus kemudian bersuara dengan kebebasan mimbar akademiknya? Itulah edukasi yang ada yang membikin kami makin yakin mana yang benar, mana yang salah, dan bagaimana demokrasi harus berjalan. Kalau saya, insyaallah optimistis terus."
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga angkat suara terkait dengan alat peraga kampanye (APK) pihaknya yang banyak diturunkan di berbagai tempat, termasuk di Banyuwangi.
Ia lantas mengajak pendukungnya untuk melaporkan hal tersebut apabila melihat langsung upaya penurunan APK paslon nomor urut 3.
"Laporkan saja, apalagi kalau media tahu yang nyopot (mencopot, red.), laporkan dan Bawaslu boleh bertindak," kata Ganjar.
Berdasarkan data KPU RI, daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari, dan hari-H pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Ganjar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2), menyebutkan terdapat kondisi yang belum aman bagi pihak yang mengklaim sehingga harus melakukan upaya seperti itu.
"Kalau dari yang kami lakukan, kami menang di sini gitu, ya. Kalau kemudian harus berkejar-kejaran, memang ada kekuatan yang mengejar kami gitu, ya, dan kondisi itu bukan tidak bisa dirasakan, kami merasakan itu di mana-mana," ujar Ganjar.
Kekuatan yang dimaksud, lanjut Ganjar, salah satunya yang terjadi pada Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindarto. Rektor Unika itu mengaku didatangi oleh oknum polisi untuk membuat testimoni positif keberhasilan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Maka, Pak Rektor Unika diminta membuat video dia enggak mau, tetapi rektor yang lain kemudian mau, itulah kondisi yang kita sudah tahulah," ucapnya.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran capai 52,4 persen, berikut hasil survei JRC
Baca juga: Survei Roy Morgan sebut capres Prabowo-Gibran masih ungguli Ganjar-Mahfud
Ganjar melanjutkan, "Maka, kenapa kampus kemudian bersuara dengan kebebasan mimbar akademiknya? Itulah edukasi yang ada yang membikin kami makin yakin mana yang benar, mana yang salah, dan bagaimana demokrasi harus berjalan. Kalau saya, insyaallah optimistis terus."
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga angkat suara terkait dengan alat peraga kampanye (APK) pihaknya yang banyak diturunkan di berbagai tempat, termasuk di Banyuwangi.
Ia lantas mengajak pendukungnya untuk melaporkan hal tersebut apabila melihat langsung upaya penurunan APK paslon nomor urut 3.
"Laporkan saja, apalagi kalau media tahu yang nyopot (mencopot, red.), laporkan dan Bawaslu boleh bertindak," kata Ganjar.
Berdasarkan data KPU RI, daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari, dan hari-H pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.