Solo (ANTARA) - Relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengakui telah menerapkan strategi senyap untuk memenangkan pasangan tersebut di Solo.
"Kami selalu bergerak dan berkoordinasi dengan puluhan organ relawan yang berada di Solo Raya. Kami bergerak senyap, rapi, masif langsung ke akar rumput," kata Ketua Umum Sekabel Indonesia Setyo Wisnu Broto di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Pihaknya juga selalu menyampaikan program yang diusung oleh pasangan calon nomor urut 2 dalam 1,5 bulan terakhir.
"Alhamdulillah, semua berjalan baik, lancar, sejuk, tertib, dan damai," katanya.
Ia mengatakan langsung bergerak ke lapisan masyarakat hingga tingkat bawah untuk mendulang suara.
"Kami maksimalkan pasukan bawah atau pasukan infanteri. Kami tidak melakukan cabut oyot atau pedot oyot. Panjenengan PDIP, lihat Solo berubah. Cinta nggak sama Pak Jokowi, rata-rata masyarakat senang Pak Jokowi karena terbukti," katanya.
Dalam hal ini, pihaknya tidak meminta masyarakat untuk meninggalkan partai politik yang menjadi fanatisme mereka, namun cukup memilih pemimpin yang bisa meneruskan kebijakan Presiden Jokowi untuk memajukan Solo.
Sementara itu, Wisnu yang juga dipilih menjadi Ketua Sekretariat Bersama Solo Raya oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) meminta kepada seluruh pihak yang tergabung dalam sekber tersebut untuk tidak terpecah.
"Ini jelang pilkada, mungkin bisa mendukung wali kota, bupati di Solo Raya. Mungkin juga ada gerakan ekonomi, jangan hanya berpikir politik," katanya.
Baca juga: Gibran dan Selvi mencoblos di TPS 34 Manahan Solo
"Kami selalu bergerak dan berkoordinasi dengan puluhan organ relawan yang berada di Solo Raya. Kami bergerak senyap, rapi, masif langsung ke akar rumput," kata Ketua Umum Sekabel Indonesia Setyo Wisnu Broto di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Pihaknya juga selalu menyampaikan program yang diusung oleh pasangan calon nomor urut 2 dalam 1,5 bulan terakhir.
"Alhamdulillah, semua berjalan baik, lancar, sejuk, tertib, dan damai," katanya.
Ia mengatakan langsung bergerak ke lapisan masyarakat hingga tingkat bawah untuk mendulang suara.
"Kami maksimalkan pasukan bawah atau pasukan infanteri. Kami tidak melakukan cabut oyot atau pedot oyot. Panjenengan PDIP, lihat Solo berubah. Cinta nggak sama Pak Jokowi, rata-rata masyarakat senang Pak Jokowi karena terbukti," katanya.
Dalam hal ini, pihaknya tidak meminta masyarakat untuk meninggalkan partai politik yang menjadi fanatisme mereka, namun cukup memilih pemimpin yang bisa meneruskan kebijakan Presiden Jokowi untuk memajukan Solo.
Sementara itu, Wisnu yang juga dipilih menjadi Ketua Sekretariat Bersama Solo Raya oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) meminta kepada seluruh pihak yang tergabung dalam sekber tersebut untuk tidak terpecah.
"Ini jelang pilkada, mungkin bisa mendukung wali kota, bupati di Solo Raya. Mungkin juga ada gerakan ekonomi, jangan hanya berpikir politik," katanya.
Baca juga: Gibran dan Selvi mencoblos di TPS 34 Manahan Solo