Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kota Tasikmalaya Jawa Barat dan sekitarnya dengan magnitudo M3,1, pada Jumat malam, bersumber dari daratan daerah setempat.
"Titik episenter tepatnya berlokasi di darat pada koordinat 7.38 LS dan 108.24 BT atau tepatnya berjarak 8 kilometer dari arah Tenggara Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada kedalaman 6 kilometer," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, gempa bumi tersebut menimbulkan guncangan di daerah Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI, atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu.
Gempa kemudian juga dirasakan di Pangandaran dan Ciamis dengan Skala Intensitas II - III MMI, atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu.
Hartanto menjelaskan, analisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca juga: Info terkini BMKG: Gempa M5,6 guncang barat daya Kuta Selatan, Bali
Baca juga: BMKG mencatat 45 kali gempa bumi susulan di wilayah Laut Banda
Meski demikian ia memastikan berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Ia menambahkan pula bahwa sejak pukul 19.18 WIB hingga saat ini, BMKG pun belum menemukan adanya gempa susulan, dan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Terlepas dari itu BMKG tetap mengimbau masyarakat setempat supaya lebih waspada, tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu terkait gempa di daratan ini, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Titik episenter tepatnya berlokasi di darat pada koordinat 7.38 LS dan 108.24 BT atau tepatnya berjarak 8 kilometer dari arah Tenggara Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada kedalaman 6 kilometer," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, gempa bumi tersebut menimbulkan guncangan di daerah Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI, atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu.
Gempa kemudian juga dirasakan di Pangandaran dan Ciamis dengan Skala Intensitas II - III MMI, atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu.
Hartanto menjelaskan, analisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca juga: Info terkini BMKG: Gempa M5,6 guncang barat daya Kuta Selatan, Bali
Baca juga: BMKG mencatat 45 kali gempa bumi susulan di wilayah Laut Banda
Meski demikian ia memastikan berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Ia menambahkan pula bahwa sejak pukul 19.18 WIB hingga saat ini, BMKG pun belum menemukan adanya gempa susulan, dan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Terlepas dari itu BMKG tetap mengimbau masyarakat setempat supaya lebih waspada, tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu terkait gempa di daratan ini, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.