Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memastikan posko kesehatan pada 11 puskesmas se-Kota Mataram tetap siaga mengawal tahapan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024.
"Saat ini sedang berlangsung rekapitulasi tingkat kecamatan dan kami tetap melakukan pendampingan sebagai langkah antisipasi gangguan kesehatan kepada para petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)," kata Kepala Dinkes Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Selasa.
Selain menyiapkan petugas kesehatan di posko, pihaknya juga tetap menurunkan tim layanan keliling ke kecamatan yang melakukan penghitungan suara.
"Seperti hari ini kami ada permintaan menurunkan tim di Kecamatan Sandubaya untuk pendampingan petugas KPPS selama proses penghitungan suara. Pendampingan ini sesuai permintaan dari pihak kecamatan," katanya.
"Diminta atau tidak, tim kesehatan kami prinsipnya tetap siaga dan siap turun melakukan pengawalan layanan kesehatan untuk mendukung menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi 2024," katanya.
Dengan kesiapan layanan kesehatan, pihaknya berharap bisa mengantisipasi dan meminimalisir berbagai dampak negatif yang ditimbulkan terhadap petugas KPPS akibat gangguan kesehatan saat bertugas.
Berdasarkan data Dinkes Kota Mataram saat pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu (14/2) tercatat sebanyak 106 orang KPPS mendapat penanganan medis karena berbagai faktor.
Dari 106 orang petugas KPPS itu, satu dirujuk ke RSUD Kota Mataram karena berdasarkan hasil laboratorium menyebutkan terjadi penurunan trombosit sehingga petugas tersebut terindikasi terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Petugas KPPS yang terindikasi DBD kami rujuk ke RSUD Mataram untuk penanganan lebih lanjut sesuai dengan hasil pemeriksaan dan penanganan awal yang kami berikan," katanya.
Baca juga: Kumpulan pahlawan di balik pesta demokrasi adalah KPPS
Baca juga: Santunan penyelenggara pemilu yang meninggal dunia disiapkan KPU, ini nominalnya
Sedangkan 105 orang petugas lainnya, kata dia, sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan di puskesmas wilayah masing-masing.
Sementara menyinggung tentang pendampingan proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan dilaksanakan KPU Mataram pada 6 TPS, Emirald mengatakan hal itu tergantung dari permintaan KPU. "Tapi kami tetap siapkan posko kesehatan yang siaga 24 jam," katanya.
"Saat ini sedang berlangsung rekapitulasi tingkat kecamatan dan kami tetap melakukan pendampingan sebagai langkah antisipasi gangguan kesehatan kepada para petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)," kata Kepala Dinkes Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Selasa.
Selain menyiapkan petugas kesehatan di posko, pihaknya juga tetap menurunkan tim layanan keliling ke kecamatan yang melakukan penghitungan suara.
"Seperti hari ini kami ada permintaan menurunkan tim di Kecamatan Sandubaya untuk pendampingan petugas KPPS selama proses penghitungan suara. Pendampingan ini sesuai permintaan dari pihak kecamatan," katanya.
"Diminta atau tidak, tim kesehatan kami prinsipnya tetap siaga dan siap turun melakukan pengawalan layanan kesehatan untuk mendukung menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi 2024," katanya.
Dengan kesiapan layanan kesehatan, pihaknya berharap bisa mengantisipasi dan meminimalisir berbagai dampak negatif yang ditimbulkan terhadap petugas KPPS akibat gangguan kesehatan saat bertugas.
Berdasarkan data Dinkes Kota Mataram saat pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu (14/2) tercatat sebanyak 106 orang KPPS mendapat penanganan medis karena berbagai faktor.
Dari 106 orang petugas KPPS itu, satu dirujuk ke RSUD Kota Mataram karena berdasarkan hasil laboratorium menyebutkan terjadi penurunan trombosit sehingga petugas tersebut terindikasi terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Petugas KPPS yang terindikasi DBD kami rujuk ke RSUD Mataram untuk penanganan lebih lanjut sesuai dengan hasil pemeriksaan dan penanganan awal yang kami berikan," katanya.
Baca juga: Kumpulan pahlawan di balik pesta demokrasi adalah KPPS
Baca juga: Santunan penyelenggara pemilu yang meninggal dunia disiapkan KPU, ini nominalnya
Sedangkan 105 orang petugas lainnya, kata dia, sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan di puskesmas wilayah masing-masing.
Sementara menyinggung tentang pendampingan proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan dilaksanakan KPU Mataram pada 6 TPS, Emirald mengatakan hal itu tergantung dari permintaan KPU. "Tapi kami tetap siapkan posko kesehatan yang siaga 24 jam," katanya.