Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan sosialisasi pendaftaran peluang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) untuk tenaga perawat ke negara tujuan Jerman dengan lowongan kerja yang tersedia untuk 600 orang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Kamis, mengatakan, peluang tersebut merupakan program pemerintah melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"BP2MI meminta bantuan ke kabupaten/kota untuk menyosialisasikan peluang tersebut. Sementara untuk pendaftaran dilakukan langsung secara 'online' pada website BP2MI," katanya.
Baca juga: Siapkan pekerja migran handal, Disnaker Mataram konsep program pelatihan bahasa asing
Guna mendukung program pemerintah itu, Disnaker Kota Mataram telah melakukan sosialisasi melalui media dan langsung ke aparat kecamatan dan kelurahan.
"Harapan kita, aparat kecamatan dan kelurahan bisa melanjutkan ke tingkat lingkungan untuk mengakomodasi warganya yang berminat menjadi PMI ke Jerman," katanya.
Ia mengatakan, pendaftaran calon PMI untuk posisi perawat di Jerman tersebut sudah dibuka mulai 7 Februari 2024 dan akan berlangsung sampai 30 April 2024.
Persyaratannya antara lain berusia 18-40 tahun, berpendidikan minimal D3 Keperawatan dan memiliki STR Perawat.
Baca juga: Tujuh calon PMI asal Mataram tujuan Arab Saudi siap diberangkatkan
Selain itu, peserta bersedia mengikuti pelatihan Bahasa Jerman level B1 di Indonesia secara "online" atau "offline".
"Dalam hal ini, kita hanya bantu sosialisasi program tersebut dan proses selanjutnya ada di BP2MI. Baik itu untuk pendaftaran, tes, dan seleksi lainnya," katanya.
Sementara terkait biaya, Rudi mengatakan, karena program ini merupakan program pemerintah maka bagi pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi, mereka hanya menanggung pembayaran paspor, tes kesehatan, dan tiket ke Jakarta.
"Setelah itu biaya lainnya akan ditanggung pemerintah bersama peserta-peserta lainnya yang direkrut dari kabupaten/kota se-Indonesia," katanya.
Menyinggung tentang data jumlah PMI perawat asal Kota Mataram sebelumnya, Rudi mengatakan, sejauh ini data riil PMI perawat asal Kota Mataram masih dikoordinasikan ke BP2MI.
"Kami sudah minta beberapa kali, namun belum juga dapat data riil. Data ini penting, agar kita tahu berapa PMI perawat kita yang sudah berhasil bekerja setiap tahun," katanya.
Baca juga: 19 warga Mataram lulus seleksi calon PMI melalui SPSK
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Kamis, mengatakan, peluang tersebut merupakan program pemerintah melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"BP2MI meminta bantuan ke kabupaten/kota untuk menyosialisasikan peluang tersebut. Sementara untuk pendaftaran dilakukan langsung secara 'online' pada website BP2MI," katanya.
Baca juga: Siapkan pekerja migran handal, Disnaker Mataram konsep program pelatihan bahasa asing
Guna mendukung program pemerintah itu, Disnaker Kota Mataram telah melakukan sosialisasi melalui media dan langsung ke aparat kecamatan dan kelurahan.
"Harapan kita, aparat kecamatan dan kelurahan bisa melanjutkan ke tingkat lingkungan untuk mengakomodasi warganya yang berminat menjadi PMI ke Jerman," katanya.
Ia mengatakan, pendaftaran calon PMI untuk posisi perawat di Jerman tersebut sudah dibuka mulai 7 Februari 2024 dan akan berlangsung sampai 30 April 2024.
Persyaratannya antara lain berusia 18-40 tahun, berpendidikan minimal D3 Keperawatan dan memiliki STR Perawat.
Baca juga: Tujuh calon PMI asal Mataram tujuan Arab Saudi siap diberangkatkan
Selain itu, peserta bersedia mengikuti pelatihan Bahasa Jerman level B1 di Indonesia secara "online" atau "offline".
"Dalam hal ini, kita hanya bantu sosialisasi program tersebut dan proses selanjutnya ada di BP2MI. Baik itu untuk pendaftaran, tes, dan seleksi lainnya," katanya.
Sementara terkait biaya, Rudi mengatakan, karena program ini merupakan program pemerintah maka bagi pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi, mereka hanya menanggung pembayaran paspor, tes kesehatan, dan tiket ke Jakarta.
"Setelah itu biaya lainnya akan ditanggung pemerintah bersama peserta-peserta lainnya yang direkrut dari kabupaten/kota se-Indonesia," katanya.
Menyinggung tentang data jumlah PMI perawat asal Kota Mataram sebelumnya, Rudi mengatakan, sejauh ini data riil PMI perawat asal Kota Mataram masih dikoordinasikan ke BP2MI.
"Kami sudah minta beberapa kali, namun belum juga dapat data riil. Data ini penting, agar kita tahu berapa PMI perawat kita yang sudah berhasil bekerja setiap tahun," katanya.
Baca juga: 19 warga Mataram lulus seleksi calon PMI melalui SPSK