Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut sebanyak tujuh orang calon pekerja migran Indonesia (PMI) dengan negara tujuan Arab Saudi melalui sistem perekrutan satu kanal (SPSK) secara gratis masih menunggu jadwal pemberangkatan.
"Sebanyak tujuh calon PMI ke Arab Saudi ini dinyatakan lulus seleksi program SPSK dari 50 peserta yang mendaftar pada akhir Oktober 2023, sekarang menunggu diberangkatkan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Rabu.
Baca juga: Warga NTB bekerja di luar negeri capai 36 ribu orang
Menurut rencana, katanya, tujuh calon PMI tersebut diberangkatkan secara kolektif dengan calon PMI lainnya dari kabupaten/kota se-NTB yang juga mengikuti program serupa setelah semua tahapan selesai.
Hanya saja, sampai saat ini pihak pelaksana belum memberikan informasi kepastian terkait waktu pemberangkatan calon PMI tersebut.
"Kita berpikirnya mungkin masih menunggu proses pemilu selesai. Tapi, untuk kepastian keberangkatan mereka, kita akan cari informasi ke dinas terkait di tingkat provinsi," katanya.
Rudi berharap para calon PMI yang sudah dinyatakan lulus seleksi bisa bersabar dan memanfaatkan waktu sebelum keberangkatan untuk berbagai kegiatan positif yang bisa mendukung kinerja mereka di Arab Saudi.
Ia mengatakan seleksi penjaringan calon PMI melalui sistem SPSK ini sangat ketat, dan sistemnya berlaku otomatis secara daring. Kalau ada calon PMI yang pernah bermasalah, secara otomatis dinyatakan tidak lulus.
"Jika melihat calon PMI yang daftar melalui program SPSK, animonya sangat tinggi, bahkan yang mendaftar hampir 100 orang," ujarnya.
Baca juga: 19 warga Mataram lulus seleksi calon PMI melalui SPSK
Menurutnya, proses pendaftaran calon PMI dengan negara tujuan Arab Saudi melalui program SPSK saat ini masih tetap dibuka di Kantor Disnaker Kota Mataram sebagai upaya mencegah adanya calon PMI yang berangkat secara non-prosedural.
Melalui program SPSK yang dicanangkan pemerintah, pengiriman PMI ke Arab Saudi bisa gratis. Calon PMI bisa berangkat tanpa modal. "Justru mereka (calon PMI) akan mendapatkan uang saku sekitar Rp3 juta, sebagai kompensasi mereka meninggalkan keluarga," katanya.
Baca juga: Disnaker Mataram membuka pendaftaran gratis calon PMI ke Arab
"Sebanyak tujuh calon PMI ke Arab Saudi ini dinyatakan lulus seleksi program SPSK dari 50 peserta yang mendaftar pada akhir Oktober 2023, sekarang menunggu diberangkatkan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Rabu.
Baca juga: Warga NTB bekerja di luar negeri capai 36 ribu orang
Menurut rencana, katanya, tujuh calon PMI tersebut diberangkatkan secara kolektif dengan calon PMI lainnya dari kabupaten/kota se-NTB yang juga mengikuti program serupa setelah semua tahapan selesai.
Hanya saja, sampai saat ini pihak pelaksana belum memberikan informasi kepastian terkait waktu pemberangkatan calon PMI tersebut.
"Kita berpikirnya mungkin masih menunggu proses pemilu selesai. Tapi, untuk kepastian keberangkatan mereka, kita akan cari informasi ke dinas terkait di tingkat provinsi," katanya.
Rudi berharap para calon PMI yang sudah dinyatakan lulus seleksi bisa bersabar dan memanfaatkan waktu sebelum keberangkatan untuk berbagai kegiatan positif yang bisa mendukung kinerja mereka di Arab Saudi.
Ia mengatakan seleksi penjaringan calon PMI melalui sistem SPSK ini sangat ketat, dan sistemnya berlaku otomatis secara daring. Kalau ada calon PMI yang pernah bermasalah, secara otomatis dinyatakan tidak lulus.
"Jika melihat calon PMI yang daftar melalui program SPSK, animonya sangat tinggi, bahkan yang mendaftar hampir 100 orang," ujarnya.
Baca juga: 19 warga Mataram lulus seleksi calon PMI melalui SPSK
Menurutnya, proses pendaftaran calon PMI dengan negara tujuan Arab Saudi melalui program SPSK saat ini masih tetap dibuka di Kantor Disnaker Kota Mataram sebagai upaya mencegah adanya calon PMI yang berangkat secara non-prosedural.
Melalui program SPSK yang dicanangkan pemerintah, pengiriman PMI ke Arab Saudi bisa gratis. Calon PMI bisa berangkat tanpa modal. "Justru mereka (calon PMI) akan mendapatkan uang saku sekitar Rp3 juta, sebagai kompensasi mereka meninggalkan keluarga," katanya.
Baca juga: Disnaker Mataram membuka pendaftaran gratis calon PMI ke Arab