Mataram (Antara NTB) - PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk dalam tiga tahun terakhir telah memugar rumah tidak layak huni milik warga di lima desa Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
"Pemugaran rumah tidak layak huni ini merupakan salah satu program "corporate social responsibility` (CSR) yang dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir," kata CSR Officer Indocement Terminal Semen Pelabuhan Lembar Muhayadi dalam kegiatan silaturahim bersama awak media di Lombok Barat, Selasa.
Muhayadi yang didampingi Senior Corporate Communications Officer M Rizky Dinihari mengatakan, dalam pelaksanaan program renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) ini, Indocement sifatnya menunggu usulan dari masyarakat.
"Kami sifatnya pasif menunggu warga mengusulkan untuk mendapat program rehabilitasi RTLH, jadi kami tidak mencari sasaran," katanya.
Artinya, sambung Muhayadi, apabila masyarakat di lima dewa sekitar kawasan terminal semen Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat yakni Desa Lembar Selatan, Desa Lembar, Desa Jembatan Gantung, Desa Jembatan Gantung Kembar dan Desa Jembatan Gantung Kembar Timur memiliki RTLH maka harus diajukan.
Setelah mendapatkan ajuan, tim dari Indocement akan melakukan survei kondisi nyata sertan RTLH milik warga yang akan dibantu, dan mendata anggaran yang dibutuhan.
"Dalam hal ini bantuan pugar RTLH yang diberikan sifatnya stimulan dengan kisaran 75 persen dari total kebutuhan renovasi RTLH dengan kisaran Rp15 juta per satu unit rumah," katanya.
Ia mengatakan, bantuan sebesar 75 persen dari kebutuhan pemugaran rumah tersebut dimaksudkan agar pemilik rumah punya rasa tanggung jawab dalam melakukan renovasi rumahnya sehingga tidak sepenuhnya tergantung dari bantuan.
Di samping itu, proses pemugaran rumah milik warga dilaksanakan secara gotong royong, sehingga selama program ini berjalan tidak ada satu rumah warga yang tidak tuntas.
"Sampai saat ini jumlah rumah yang mendapatkan bantuan pemugaran dari Indocement sebanyak enam unit dalam tiga tahun, jadi satu satu dua unit," sebutnya.
Sementara untuk tahun ini, program pemugaran RTLH belum dilaksanakan, karena sampai saat ini belum ada masyarakat dari lima desa disekitar terminal semen Pelabuhan Lembar yang mengajukan.
Selain melaksanakan program pemugaran RTLH, lanjutnya, Indocement juga melaksanakan sejumlah program bantuan seperti pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, program anak asuh, pemberian makanan tambahan gizi siswa di Desa Lembar Selatan.
Di samping itu, Indocement juga mendorong kemandirian masyarakat dengan mendirikan Kelompok Tani dan Ternak (KTT) Bakong Kapitan, yang hingga saat ini memiliki 54 orang anggota sejak berdiri tahun 2004.
Adapun kegiatan KTT Bakong Kapitan antara lain, budidaya tanam padi dan tanam jangung serta hortikultura, penjualan sarana produksi, simpan pinjam, dan pemanfaatan permentasi limbah kotoran hewan menjadi biogas untuk kebutuhan rumah tangga.
Sedangkan khusus di bulan Ramadan, Indocement melaksanakan beragam kegiatan sosial, diantaranya santunan kepada 400 anak yatim piatu dengan total uang Rp10 juta untuk 400 anak, pemberian bingkisan lebaran dan bantuan 150 zak semen untuk pembangunan dan renovasi masjid dan musala dilima desa binaan. (*)
"Pemugaran rumah tidak layak huni ini merupakan salah satu program "corporate social responsibility` (CSR) yang dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir," kata CSR Officer Indocement Terminal Semen Pelabuhan Lembar Muhayadi dalam kegiatan silaturahim bersama awak media di Lombok Barat, Selasa.
Muhayadi yang didampingi Senior Corporate Communications Officer M Rizky Dinihari mengatakan, dalam pelaksanaan program renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) ini, Indocement sifatnya menunggu usulan dari masyarakat.
"Kami sifatnya pasif menunggu warga mengusulkan untuk mendapat program rehabilitasi RTLH, jadi kami tidak mencari sasaran," katanya.
Artinya, sambung Muhayadi, apabila masyarakat di lima dewa sekitar kawasan terminal semen Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat yakni Desa Lembar Selatan, Desa Lembar, Desa Jembatan Gantung, Desa Jembatan Gantung Kembar dan Desa Jembatan Gantung Kembar Timur memiliki RTLH maka harus diajukan.
Setelah mendapatkan ajuan, tim dari Indocement akan melakukan survei kondisi nyata sertan RTLH milik warga yang akan dibantu, dan mendata anggaran yang dibutuhan.
"Dalam hal ini bantuan pugar RTLH yang diberikan sifatnya stimulan dengan kisaran 75 persen dari total kebutuhan renovasi RTLH dengan kisaran Rp15 juta per satu unit rumah," katanya.
Ia mengatakan, bantuan sebesar 75 persen dari kebutuhan pemugaran rumah tersebut dimaksudkan agar pemilik rumah punya rasa tanggung jawab dalam melakukan renovasi rumahnya sehingga tidak sepenuhnya tergantung dari bantuan.
Di samping itu, proses pemugaran rumah milik warga dilaksanakan secara gotong royong, sehingga selama program ini berjalan tidak ada satu rumah warga yang tidak tuntas.
"Sampai saat ini jumlah rumah yang mendapatkan bantuan pemugaran dari Indocement sebanyak enam unit dalam tiga tahun, jadi satu satu dua unit," sebutnya.
Sementara untuk tahun ini, program pemugaran RTLH belum dilaksanakan, karena sampai saat ini belum ada masyarakat dari lima desa disekitar terminal semen Pelabuhan Lembar yang mengajukan.
Selain melaksanakan program pemugaran RTLH, lanjutnya, Indocement juga melaksanakan sejumlah program bantuan seperti pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, program anak asuh, pemberian makanan tambahan gizi siswa di Desa Lembar Selatan.
Di samping itu, Indocement juga mendorong kemandirian masyarakat dengan mendirikan Kelompok Tani dan Ternak (KTT) Bakong Kapitan, yang hingga saat ini memiliki 54 orang anggota sejak berdiri tahun 2004.
Adapun kegiatan KTT Bakong Kapitan antara lain, budidaya tanam padi dan tanam jangung serta hortikultura, penjualan sarana produksi, simpan pinjam, dan pemanfaatan permentasi limbah kotoran hewan menjadi biogas untuk kebutuhan rumah tangga.
Sedangkan khusus di bulan Ramadan, Indocement melaksanakan beragam kegiatan sosial, diantaranya santunan kepada 400 anak yatim piatu dengan total uang Rp10 juta untuk 400 anak, pemberian bingkisan lebaran dan bantuan 150 zak semen untuk pembangunan dan renovasi masjid dan musala dilima desa binaan. (*)