Toba, Sumatera Utara (ANTARA) - Untuk menghadapi cuaca buruk yang bisa berakibat pada mundurnya jadwal balapan, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menyebut semua keputusan ada di F1H2O Racing sebagai promotor olahraga tersebut.
Penanggung jawab sementara (Pjs) Senior Vice President Corporate Secretary InJourney Yudhistira Setiawan mengatakan masih akan berkoordinasi dengan promotor bila cuaca buruk seperti gelombang air yang tinggi saat sesi free practice, Sabtu (2/3) dan balapan final pada Minggu (3/3).
"Kami masih melihat kemungkinan-kemungkinan karena cuaca kan di luar kendali kami. Yang pasti kami akan melakukan yang terbaik agar balapan bisa tetap dilakukan sesuai jadwal dengan berkoordinasi dengan F1H2O Racing," kata Yudhistira di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jumat.
Ia menjelaskan, panitia dan promotor tentu akan lebih fleksibel untuk menghadapi perubahan jadwal yang mungkin terjadi. Namun, InJourney tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan balapan sebaik mungkin dan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
"Kalau untuk penambahan hari balapan guna mengantisipasi cuaca buruk belum ada," ujar Yudhistira.
Pada 2-3 Maret, Indonesia untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah penyelenggaraan balapan perahu motor super cepat atau F1H2O (F1 Powerboat) seri Danau Toba. Penyelenggaraan masih dilaksanakan di tempat yang sama dengan tahun lalu, yaitu Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Balapan powerboat nanti juga spesial karena merupakan edisi ke-300 sejak diselenggarakan pada 1984.
Selain itu, F1 Powerboat Danau Toba tahun ini akan diikuti 18 pembalap dari sembilan tim dan berasal dari 10 negara. Di Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menjadi penggawa atau penyelenggara utama kegiatan yang setara dengan balapan jet darat atau Formula 1 (F1) itu.
Penanggung jawab sementara (Pjs) Senior Vice President Corporate Secretary InJourney Yudhistira Setiawan mengatakan masih akan berkoordinasi dengan promotor bila cuaca buruk seperti gelombang air yang tinggi saat sesi free practice, Sabtu (2/3) dan balapan final pada Minggu (3/3).
"Kami masih melihat kemungkinan-kemungkinan karena cuaca kan di luar kendali kami. Yang pasti kami akan melakukan yang terbaik agar balapan bisa tetap dilakukan sesuai jadwal dengan berkoordinasi dengan F1H2O Racing," kata Yudhistira di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jumat.
Ia menjelaskan, panitia dan promotor tentu akan lebih fleksibel untuk menghadapi perubahan jadwal yang mungkin terjadi. Namun, InJourney tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan balapan sebaik mungkin dan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
"Kalau untuk penambahan hari balapan guna mengantisipasi cuaca buruk belum ada," ujar Yudhistira.
Sementara itu, penyelenggaraan F1 Powerboat Danau Toba tahun lalu sempat terkendala cuaca sehingga sesi kualifikasi ditunda dan pelaksanaannya digabung menjadi satu hari yang sama dengan balapan final.
Baca juga: Pembalap dibawa "tour area" untuk melihat Danau Toba
Baca juga: Pembalap F1 Powerboat Danau Toba jajal sirkuit
Baca juga: Pembalap F1 Powerboat Danau Toba jajal sirkuit
Pada 2-3 Maret, Indonesia untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah penyelenggaraan balapan perahu motor super cepat atau F1H2O (F1 Powerboat) seri Danau Toba. Penyelenggaraan masih dilaksanakan di tempat yang sama dengan tahun lalu, yaitu Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Balapan powerboat nanti juga spesial karena merupakan edisi ke-300 sejak diselenggarakan pada 1984.
Selain itu, F1 Powerboat Danau Toba tahun ini akan diikuti 18 pembalap dari sembilan tim dan berasal dari 10 negara. Di Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menjadi penggawa atau penyelenggara utama kegiatan yang setara dengan balapan jet darat atau Formula 1 (F1) itu.