Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebutkan budidaya jamur dapat meningkatkan diversifikasi dan ketahanan pangan di Nusantara, Kalimantan Timur.
“Sudah saatnya kita menjadi pelaku pembangunan IKN, penggerak ketahanan pangan lewat pemanfaatan sumber daya lokal yang modern dan efisien, sehingga dapat menghasilkan pangan dengan cepat namun tetap terjangkau, sehat dan berkualitas,” ujar Tenaga Ahli dari Direktorat Ketahanan Pangan OIKN P. Setia Lenggono di Jakarta, Selasa.
Lenggono mengatakan bahwa Otorita IKN berkolaborasi dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menyelenggarakan pelatihan budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) di Desa Sukaraja, IKN.
Kegiatan ini tidak hanya berperan dalam mendukung kesiapan pangan di IKN, tetapi juga menawarkan peluang ekonomi yang menguntungkan bagi para pelaku usaha. Selain itu, budidaya jamur tiram ini berpotensi meningkatkan diversifikasi pangan.
Pelatihan ini ditujukan kepada peserta yang merupakan anggota dari komunitas lokal dan asosiasi petani di ibu kota. Lenggono menyampaikan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan praktis kepada peserta mengenai proses budidaya jamur tiram organik yang berkualitas.
“Kami ingin memastikan petani di kawasan IKN siap untuk menghadapi tantangan ini. Salah satunya lewat pengembangan usaha budidaya jamur tiram, sehingga dapat membuka babak baru pengembangan agribisnis yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal,” katanya.
Dalam rangka mempersiapkan pemenuhan kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN), OIKN terus konsisten dan aktif mengembangkan sumber daya manusia di sekitar IKN. Salah satunya melalui penyelenggaraan pelatihan yang fokus pada pertanian perkotaan yang efisien, hemat ruang, modern, dan menguntungkan, baik bagi masyarakat umum maupun petani di ibu kota.
Kegiatan ini terdiri dari sesi interaktif dan praktik yang mendalam mengenai berbagai topik, termasuk persiapan media tanam yang efektif, prosedur sterilisasi, teknik pembuatan bibit dari F0-F1-F2, metode pembuatan baglog, standarisasi kumbung jamur, dan perawatan yang diperlukan untuk memastikan hasil panen yang optimal.
Baca juga: 10 tahun ke depan pembangunan IKN tak perlu dana APBN
Baca juga: Kementerian BUMN resmikan lima proyek di IKN
Selain aspek teknis, pelatihan ini memperhatikan pengembangan kawasan dengan konsep urban farming yang sudah dibangun oleh Otorita IKN. Konsep ini tidak hanya untuk menciptakan keberlanjutan pangan, namun juga untuk mengubah citra IKN sebagai kota hutan yang hijau dan berkelanjutan.
Selain fokus pada aspek teknis, pelatihan ini juga memperhatikan pengembangan kawasan melalui konsep urban farming yang telah dirintis oleh Otorita IKN. Konsep ini bertujuan tidak hanya untuk memastikan keberlanjutan pangan tetapi juga untuk membentuk citra IKN sebagai kota hutan yang hijau dan berkelanjutan.
“Sudah saatnya kita menjadi pelaku pembangunan IKN, penggerak ketahanan pangan lewat pemanfaatan sumber daya lokal yang modern dan efisien, sehingga dapat menghasilkan pangan dengan cepat namun tetap terjangkau, sehat dan berkualitas,” ujar Tenaga Ahli dari Direktorat Ketahanan Pangan OIKN P. Setia Lenggono di Jakarta, Selasa.
Lenggono mengatakan bahwa Otorita IKN berkolaborasi dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menyelenggarakan pelatihan budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) di Desa Sukaraja, IKN.
Kegiatan ini tidak hanya berperan dalam mendukung kesiapan pangan di IKN, tetapi juga menawarkan peluang ekonomi yang menguntungkan bagi para pelaku usaha. Selain itu, budidaya jamur tiram ini berpotensi meningkatkan diversifikasi pangan.
Pelatihan ini ditujukan kepada peserta yang merupakan anggota dari komunitas lokal dan asosiasi petani di ibu kota. Lenggono menyampaikan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan praktis kepada peserta mengenai proses budidaya jamur tiram organik yang berkualitas.
“Kami ingin memastikan petani di kawasan IKN siap untuk menghadapi tantangan ini. Salah satunya lewat pengembangan usaha budidaya jamur tiram, sehingga dapat membuka babak baru pengembangan agribisnis yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal,” katanya.
Dalam rangka mempersiapkan pemenuhan kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN), OIKN terus konsisten dan aktif mengembangkan sumber daya manusia di sekitar IKN. Salah satunya melalui penyelenggaraan pelatihan yang fokus pada pertanian perkotaan yang efisien, hemat ruang, modern, dan menguntungkan, baik bagi masyarakat umum maupun petani di ibu kota.
Kegiatan ini terdiri dari sesi interaktif dan praktik yang mendalam mengenai berbagai topik, termasuk persiapan media tanam yang efektif, prosedur sterilisasi, teknik pembuatan bibit dari F0-F1-F2, metode pembuatan baglog, standarisasi kumbung jamur, dan perawatan yang diperlukan untuk memastikan hasil panen yang optimal.
Baca juga: 10 tahun ke depan pembangunan IKN tak perlu dana APBN
Baca juga: Kementerian BUMN resmikan lima proyek di IKN
Selain aspek teknis, pelatihan ini memperhatikan pengembangan kawasan dengan konsep urban farming yang sudah dibangun oleh Otorita IKN. Konsep ini tidak hanya untuk menciptakan keberlanjutan pangan, namun juga untuk mengubah citra IKN sebagai kota hutan yang hijau dan berkelanjutan.
Selain fokus pada aspek teknis, pelatihan ini juga memperhatikan pengembangan kawasan melalui konsep urban farming yang telah dirintis oleh Otorita IKN. Konsep ini bertujuan tidak hanya untuk memastikan keberlanjutan pangan tetapi juga untuk membentuk citra IKN sebagai kota hutan yang hijau dan berkelanjutan.