Jakarta (ANTARA) - Pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius mengungkapkan timnya menghadapi banyak kendala jelang menghadapi Persis Solo pada pekan ke-29 Liga 1 Indonesia di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu malam.
Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Minggu, Agius menjelaskan kendala pertama yang mereka lalui adalah tak dapat bermain di Semarang, terlebih mereka bermain di Batakan tanpa dukungan suporter.
Selain itu, dirinya mendapatkan rintangan untuk mempersiapkan tim dengan kondisi kota Semarang yang dalam beberapa hari terakhir tengah terkena musibah banjir.
"Persiapan kita adalah sulit pekan ini karena kita tidak main di Semarang. Saat ini di Semarang juga cuaca buruk dan ada bencana banjir," ungkap Agius.
"Bahkan kami selama 2 hari tidak bisa menjalani latihan akibat cuaca buruk. Namun situasi ini, kami ingin memberikan sebuah kemenangan untuk masyarakat Semarang yang terkena musibah," sambungnya.
Baca juga: Pelatih Widodo berikan waktu pemain Arema FC merenung
Baca juga: All Indonesian Final tunggal putra All England
Menghadapi pertandingan dengan label Derbi Jateng, pelatih berkebangsaan Malta tersebut menjelaskan merupakan sebuah kerugian tak dapat bertanding di Semarang.
Mengenai bobot status laga Derbi Jateng ini, pelatih berlisensi UEFA Pro itu mengatakan baginya semua laga adalah penting, terlebih mereka kini tengah bersaing untuk mengamankan posisi Championship Series.
"Ini adalah laga home dan ini jadi kerugian bagi PSIS. Tentu kami sebenarnya ingin bermain di Stadion Jatidiri karena ada dukungan suporter. Laga di sini (Balikpapan) adalah perjalanan jauh yang juga tidak ada dukungan suporter di stadion," jelas Agius.
"Namun game kali ini sangat penting artinya. Apalagi saat ini di Semarang ada bencana banjir. Tiga poin adalah normal, namun untuk suporter, 3 poin di laga Derby Jateng ini adalah luar biasa," katanya.
Saat ini PSIS Semarang menempati peringkat kelima klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan torehan 46 poin dari 28 pertandingan, sementara Persis Solo menghuni posisi 10 dengan 38 poin.
Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Minggu, Agius menjelaskan kendala pertama yang mereka lalui adalah tak dapat bermain di Semarang, terlebih mereka bermain di Batakan tanpa dukungan suporter.
Selain itu, dirinya mendapatkan rintangan untuk mempersiapkan tim dengan kondisi kota Semarang yang dalam beberapa hari terakhir tengah terkena musibah banjir.
"Persiapan kita adalah sulit pekan ini karena kita tidak main di Semarang. Saat ini di Semarang juga cuaca buruk dan ada bencana banjir," ungkap Agius.
"Bahkan kami selama 2 hari tidak bisa menjalani latihan akibat cuaca buruk. Namun situasi ini, kami ingin memberikan sebuah kemenangan untuk masyarakat Semarang yang terkena musibah," sambungnya.
Baca juga: Pelatih Widodo berikan waktu pemain Arema FC merenung
Baca juga: All Indonesian Final tunggal putra All England
Menghadapi pertandingan dengan label Derbi Jateng, pelatih berkebangsaan Malta tersebut menjelaskan merupakan sebuah kerugian tak dapat bertanding di Semarang.
Mengenai bobot status laga Derbi Jateng ini, pelatih berlisensi UEFA Pro itu mengatakan baginya semua laga adalah penting, terlebih mereka kini tengah bersaing untuk mengamankan posisi Championship Series.
"Ini adalah laga home dan ini jadi kerugian bagi PSIS. Tentu kami sebenarnya ingin bermain di Stadion Jatidiri karena ada dukungan suporter. Laga di sini (Balikpapan) adalah perjalanan jauh yang juga tidak ada dukungan suporter di stadion," jelas Agius.
"Namun game kali ini sangat penting artinya. Apalagi saat ini di Semarang ada bencana banjir. Tiga poin adalah normal, namun untuk suporter, 3 poin di laga Derby Jateng ini adalah luar biasa," katanya.
Saat ini PSIS Semarang menempati peringkat kelima klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan torehan 46 poin dari 28 pertandingan, sementara Persis Solo menghuni posisi 10 dengan 38 poin.