Jakarta (ANTARA) - Enam pengembang gim asal Indonesia ikut serta dalam Game Developer Conference (GDC) yang berlangsung di San Francisco, Amerika Serikat, pada 18-22 Maret.
Keenam studio gim tersebut adalah Agate (Bandung), Arsanesia (Bandung), Own Games (Bandung), Fat Racoon (Jakarta), Mythic Protocol (Jakarta), dan Gudang Voucher (Jakarta).
Studio-studio gim dari Indonesia selalu berpartisipasi dalam ajang tahunan GDC dan menghasilkan transaksi dengan nilai yang tinggi dan kerja sama lainnya, kata Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno dalam siaran pers dari KJRI San Francisco pada Rabu.
Dia mengatakan biaya pengembangan gim tidak murah dan cenderung semakin meningkat, sehingga pengerjaan gim di negara-negara berkembang seperti Indonesia menjadi peluang yang menarik minat penerbit gim (game publisher) dunia.
Cipto menambahkan bahwa Peraturan Presiden No.19/2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional yang disahkan pada 12 Februari diharapkan dapat memperkokoh dukungan pemerintah terhadap upaya memajukan industri gim Indonesia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, KJRI San Francisco mendampingi keikutsertaan Indonesia di ajang GDC, menurut siaran pers tersebut. Konsul Jenderal RI di San Francisco, Prasetyo Hadi, berpendapat bahwa peluang industri gim Indonesia sangat besar.
Kreativitas dan terobosan anak-anak muda Indonesia dinilai memiliki keunggulan, sehingga mereka dapat bersaing dengan para pemain internasional, termasuk dari China dan negara Asia Timur lainnya, kata Prasetyo.
Dia juga menilai dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan nasional sangat diperlukan. GDC merupakan konferensi gim terbesar dunia yang mengelar berbagai kegiatan, termasuk pameran yang menampilkan teknologi mutakhir di industri gim dan karya-karya gim dari berbagai belahan dunia.
Baca juga: Agate uji coba "porting" gim untuk chipset A17 Pro
Baca juga: Pengembang gim lokal Agate luncurkan bisnis model 3D
Keikutsertaan pengembang gim Indonesia di GDC diharapkan dapat menarik kerja sama bisnis, investasi, dan pendanaan, selain mengembangkan talenta-talenta baru lewat pertemuan dengan para mitra global dan sesama pelaku industri gim dunia.
Pada gelaran GDC tahun ini, gim "A Space for The Unbound" karya Mojiken Studio (Surabaya) mendapat Penghargaan Dampak Sosial dalam Game Developers Choice Awards.
Prestasi itu menunjukkan bahwa gim tersebut bisa disejajarkan dengan gim terkemuka seperti "Assassin’s Creed Mirage" dan "Baldur’s Gate 3", dan pengakuan terhadap gim buatan Indonesia yang memberikan dampak positif kepada masyarakat luas, menurut siaran pers itu.
Keenam studio gim tersebut adalah Agate (Bandung), Arsanesia (Bandung), Own Games (Bandung), Fat Racoon (Jakarta), Mythic Protocol (Jakarta), dan Gudang Voucher (Jakarta).
Studio-studio gim dari Indonesia selalu berpartisipasi dalam ajang tahunan GDC dan menghasilkan transaksi dengan nilai yang tinggi dan kerja sama lainnya, kata Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno dalam siaran pers dari KJRI San Francisco pada Rabu.
Dia mengatakan biaya pengembangan gim tidak murah dan cenderung semakin meningkat, sehingga pengerjaan gim di negara-negara berkembang seperti Indonesia menjadi peluang yang menarik minat penerbit gim (game publisher) dunia.
Cipto menambahkan bahwa Peraturan Presiden No.19/2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional yang disahkan pada 12 Februari diharapkan dapat memperkokoh dukungan pemerintah terhadap upaya memajukan industri gim Indonesia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, KJRI San Francisco mendampingi keikutsertaan Indonesia di ajang GDC, menurut siaran pers tersebut. Konsul Jenderal RI di San Francisco, Prasetyo Hadi, berpendapat bahwa peluang industri gim Indonesia sangat besar.
Kreativitas dan terobosan anak-anak muda Indonesia dinilai memiliki keunggulan, sehingga mereka dapat bersaing dengan para pemain internasional, termasuk dari China dan negara Asia Timur lainnya, kata Prasetyo.
Dia juga menilai dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan nasional sangat diperlukan. GDC merupakan konferensi gim terbesar dunia yang mengelar berbagai kegiatan, termasuk pameran yang menampilkan teknologi mutakhir di industri gim dan karya-karya gim dari berbagai belahan dunia.
Baca juga: Agate uji coba "porting" gim untuk chipset A17 Pro
Baca juga: Pengembang gim lokal Agate luncurkan bisnis model 3D
Keikutsertaan pengembang gim Indonesia di GDC diharapkan dapat menarik kerja sama bisnis, investasi, dan pendanaan, selain mengembangkan talenta-talenta baru lewat pertemuan dengan para mitra global dan sesama pelaku industri gim dunia.
Pada gelaran GDC tahun ini, gim "A Space for The Unbound" karya Mojiken Studio (Surabaya) mendapat Penghargaan Dampak Sosial dalam Game Developers Choice Awards.
Prestasi itu menunjukkan bahwa gim tersebut bisa disejajarkan dengan gim terkemuka seperti "Assassin’s Creed Mirage" dan "Baldur’s Gate 3", dan pengakuan terhadap gim buatan Indonesia yang memberikan dampak positif kepada masyarakat luas, menurut siaran pers itu.