Surabaya (ANTARA) - Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H sudah di depan mata, umat muslim pun sudah siap menyambut hari lebaran dengan penuh suka cita. Namun dibalik kesukacitaan tersebut, masyarakat harus gigit jari karena merasakan sulitnya mendapatkan uang baru.
Alhasil, di era sulit tukar uang baru saat ini, konten ‘memoles’ uang layak edar menjadi uang yang ‘cukup baru’ pun viral di berbagai sosial media. Tips mencuci dan menyetrika uang rupiah kertas, ramai di sejumlah media sosial menjelang hari raya Idul Fitri 2024.
Tips ini salah satunya dibagikan di media sosial X (dulu Twitter) oleh akun @usaisudahhh, Selasa (2/4/2024) siang. Pengunggah menuliskan, tips mencuci dan menyetrika uang rupiah kertas dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang kesulitan menukar uang baru untuk Lebaran.
Nah, siapa sangka? Ternyata tips itu bukan hal baru bagi sosok senator yang meraih suara terbanyak nasional untuk kategori perempuan petahana.
Baca juga: Komeng melejit di angka 5,3 Juta disusul Taj Yasin dan Ning Lia, Cek profil senator pendatang baru
Adalah Dr. Lia Istifhama atau ning Lia, perempuan yang dikenal sebagai aktivis cantik asal Surabaya, Jawa Timur. Secara blak-blakan depan awak media (5/4), ning Lia tanpa malu-malu menjelaskan bahwa kebiasaan ‘memoles’ uang lama sudah pernah ia lakukan.
"Saya ini pernah lho melakukan trik itu. Kebetulan itu sekitar 2010, jadi saya posisi hamil muda dan memiliki usaha counter. Setiap ada uang pecahan 2000 hingga 20 ribu dari pembeli pulsa, yang fisiknya masih bagus saya sisihkan. Lantas saya cuci dikit-dikit agar tidak bau dan kucel, lantas saya setrika dengan kain tipis di atasnya. Jadi setelaten itu saya," jelasnya.
Ning Lia, mengaku tak gengsi menceritakan pengalaman itu. Ia justru mengaku bangga merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat pada umumnya.
"Saya senang lho jika berbagi pengalaman seperti ini. Jadi saya gak ada jarak dengan masyarakat. Bahkan, saya ingin banget lah kelak setelah saya dilantik sebagai utusan Jatim melalui kursi DPD RI, tetap bisa seperti ini. Karena ternyata sangat asyik mensyukuri setiap situasi tanpa harus terjebak perbedaan kelas status sosial," ucapnya.
Baca juga: Terpilih sebagai senator baru, Akun Wikipedia Lia Istifhama malah hilang. Ada apa?
Meski terlihat tetap ceria dalam menyampaikan statementnya di depan awak media, namun mantan Putri NU Surabaya 2005 yang dikenal sebagai penulis dengan beragam penghargaan tersebut juga menyampaikan pesan yang cukup ‘menohok’ bagi Bank Indonesia.
"Harapan saya, jika ada solusi, maka mohon beri solusi agar masyarakat bisa mudah mendapatkan tukar uang baru. Kalau memang terpaksa tidak ada solusi selain membeli di jasa tukar baru yang berbayar, maka semoga era sulit tukar uang baru cukup saat ini saja. Karena kasihan masyarakat yang sudah capek-capek antri di tengah puasa. Mereka ini rela berjuang antri karena ingin berbagi kebahagiaan saat lebaran, maka ayolah sama-sama dipermudah," kata Ning Lia.
"Sedangkan untuk masyarakat luas, mari kita sama-sama tetap bahagia menjemput Hari Raya Idul Fitri. Kita ciptakan suasana ceria dan selalu bersyukur agar anak-anak kita mendapatkan support system atau stimulus untuk selalu bahagia meski orang tuanya masih kepikiran cari penukaran uang baru," ujarnya.
Nah, inspiratif bukan? Bahwa sekalipun ning Lia tampil ceria, blak-blakan, tapi ia ternyata sosok keibuan yang tegas dan bersungguh-sungguh dalam memberikan pesan moral.
Baca juga: Berikut profil tiga jawara pendatang baru DPD RI hasil Pemilu 2024
Alhasil, di era sulit tukar uang baru saat ini, konten ‘memoles’ uang layak edar menjadi uang yang ‘cukup baru’ pun viral di berbagai sosial media. Tips mencuci dan menyetrika uang rupiah kertas, ramai di sejumlah media sosial menjelang hari raya Idul Fitri 2024.
Tips ini salah satunya dibagikan di media sosial X (dulu Twitter) oleh akun @usaisudahhh, Selasa (2/4/2024) siang. Pengunggah menuliskan, tips mencuci dan menyetrika uang rupiah kertas dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang kesulitan menukar uang baru untuk Lebaran.
Nah, siapa sangka? Ternyata tips itu bukan hal baru bagi sosok senator yang meraih suara terbanyak nasional untuk kategori perempuan petahana.
Baca juga: Komeng melejit di angka 5,3 Juta disusul Taj Yasin dan Ning Lia, Cek profil senator pendatang baru
Adalah Dr. Lia Istifhama atau ning Lia, perempuan yang dikenal sebagai aktivis cantik asal Surabaya, Jawa Timur. Secara blak-blakan depan awak media (5/4), ning Lia tanpa malu-malu menjelaskan bahwa kebiasaan ‘memoles’ uang lama sudah pernah ia lakukan.
"Saya ini pernah lho melakukan trik itu. Kebetulan itu sekitar 2010, jadi saya posisi hamil muda dan memiliki usaha counter. Setiap ada uang pecahan 2000 hingga 20 ribu dari pembeli pulsa, yang fisiknya masih bagus saya sisihkan. Lantas saya cuci dikit-dikit agar tidak bau dan kucel, lantas saya setrika dengan kain tipis di atasnya. Jadi setelaten itu saya," jelasnya.
Ning Lia, mengaku tak gengsi menceritakan pengalaman itu. Ia justru mengaku bangga merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat pada umumnya.
"Saya senang lho jika berbagi pengalaman seperti ini. Jadi saya gak ada jarak dengan masyarakat. Bahkan, saya ingin banget lah kelak setelah saya dilantik sebagai utusan Jatim melalui kursi DPD RI, tetap bisa seperti ini. Karena ternyata sangat asyik mensyukuri setiap situasi tanpa harus terjebak perbedaan kelas status sosial," ucapnya.
Baca juga: Terpilih sebagai senator baru, Akun Wikipedia Lia Istifhama malah hilang. Ada apa?
Meski terlihat tetap ceria dalam menyampaikan statementnya di depan awak media, namun mantan Putri NU Surabaya 2005 yang dikenal sebagai penulis dengan beragam penghargaan tersebut juga menyampaikan pesan yang cukup ‘menohok’ bagi Bank Indonesia.
"Harapan saya, jika ada solusi, maka mohon beri solusi agar masyarakat bisa mudah mendapatkan tukar uang baru. Kalau memang terpaksa tidak ada solusi selain membeli di jasa tukar baru yang berbayar, maka semoga era sulit tukar uang baru cukup saat ini saja. Karena kasihan masyarakat yang sudah capek-capek antri di tengah puasa. Mereka ini rela berjuang antri karena ingin berbagi kebahagiaan saat lebaran, maka ayolah sama-sama dipermudah," kata Ning Lia.
"Sedangkan untuk masyarakat luas, mari kita sama-sama tetap bahagia menjemput Hari Raya Idul Fitri. Kita ciptakan suasana ceria dan selalu bersyukur agar anak-anak kita mendapatkan support system atau stimulus untuk selalu bahagia meski orang tuanya masih kepikiran cari penukaran uang baru," ujarnya.
Nah, inspiratif bukan? Bahwa sekalipun ning Lia tampil ceria, blak-blakan, tapi ia ternyata sosok keibuan yang tegas dan bersungguh-sungguh dalam memberikan pesan moral.
Baca juga: Berikut profil tiga jawara pendatang baru DPD RI hasil Pemilu 2024