Ambon (ANTARA) - Masyarakat Maluku menjadikan kuliner ikan bakar di Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kecamatan Seram Barat, Maluku, sebagai incaran saat libur Lebaran 1445 Hijriah.
Hal ini diakui salah seorang warga asal Kota Ambon, Fadly Anwar yang mengaku antusias menyambut libur Lebaran demi mengincar kuliner khas Pulau Osi yaitu ikan bakar segar.
“Setiap libur Lebaran, saya memang selalu ke Pulau Osi menikmati ikan bakar mereka yang segar. Kalau ikan di kota kan beda lagi, karena diawetkan kadang berhari-hari,” kata Fadly, di Pulau Osi, Seram Barat, Minggu.
Pulau Osi yang sudah terkenal dengan keindahan alamnya juga menjadi destinasi favorit untuk menikmati hidangan lezat ini.
Dengan cita rasa yang kaya dan bumbu yang meresap, ikan bakar Pulau Osi menjanjikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan di tengah pemandangan alam yang menakjubkan.
Baik untuk keluarga yang mencari petualangan kuliner maupun para pelancong yang mencari keindahan alam, ikan bakar Pulau Osi menjadi incaran yang tak terbantahkan.
Baca juga: Tarik kunjungan wisatawan, fasilitas objek wisata Danau Tolire Ternate dibenahi
Tidak heran jika ikan bakar Pulau Osi menjadi incaran utama warga Maluku saat liburan Lebaran tahun ini. Berbagai macam ikan bisa dipilih sesuai selera.
Seorang pemilik salah satu restoran di Pulau Osi, Siti Wolio mengatakan setiap momen Lebaran, semua restoran selalu ramai dikunjungi, termasuk miliknya.
Mulai dari warga lokal yang datang bersama keluarga maupun teman-teman. Hingga warga kota juga ikut jauh-jauh datang sampai menyewa kamar di resto.
“Kalau hari Lebaran itu biasanya warga lokal yang datang dengan keluarga atau teman-teman sekolah mereka, seperti perkumpulan alumni lalu mereka makan-makan ikan bakar di sini. Kalau warga kota biasanya pejabat-pejabat,” katanya.
Baca juga: Balai TN Manusela promosi wisata Maluku
Ia menyebutkan, setiap momen libur Lebaran, penghasilannya juga ikut meningkat pesat. Dari yang per hari hanya mendapatkan Rp700 ribu, menjadi Rp5 juta saat momen Lebaran.
“Saya jual per kilo. Kalau satu kilo itu Rp180 ribu, itu sudah dengan nasi satu bakul dan sayur. Ini saja sudah laris hingga 15 kilo,” ujarnya.
Pulau Osi menjadi salah satu tempat wisata favorit di Maluku khususnya di Kabupaten SBB. Pulau Osi kini lebih banyak didatangi karena jembatan panjang yang terhubung hingga ke dalam kampung Pulau Osi sepanjang 1.715 meter.
Sepanjang perjalanan di atas jembatan Pulau Osi, terdapat ribuan pohon mangrove yang memadati bagian tepi jembatan.
Untuk menuju Pulau Osi, dari Pusat Kota Ambon bisa ditempuh dengan waktu sekitar 5 jam, dengan rute dari Ambon ke Pelabuhan Hunimua, Maluku Tengah, menggunakan kapal Feri ke Waipirit, SBB selama dua jam. Selanjutnya perjalanan darat memakan waktu tiga jam dari Waipirit ke Pulau Osi.
Baca juga: Maluku Utara menjual potensi investasi melalui pameran nasional "Sail Tidore 2022"