Surabaya (ANTARA) - Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya atau Pilkada 2024 sebentar lagi digelar. Namun, kini sudah muncul sejumlah pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang nanti bersiang di Pilwali Surabaya 2024.
Menjelang Pilwali ini, sejumlah lembaga survei mulai membuat analisis atau survei terkait pasangan mana yang memiliki elektabilitas tinggi di Pilwali 2024.
Direktur Utama Lembaga survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt menyatakan sejumlah nama berpotensi mendampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi maju di Pilkada 2024, jika nantinya tak menggandeng Armuji.
Baihaki dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya belum lama ini menyatakan, salah satu nama yang paling terdepan adalah Ketua Projo Jawa Timur Soekarwo, Bayu Airlangga.
"Eri Cahyadi-Bayu Airlangga sangat kompetitif berduet di Pilkada Surabaya 2024," kata Baihaki.
Baca juga: Apakah Eri-Armuji jilid II terwujud di Pilkada Surabaya 2024? begini ulasannya
ARCI pun melakukan simulasi untuk mengukur elektabilitas Eri Cahyadi-Bayu Airlangga. Hasilnya pasangan tersebut memperoleh 51,3 persen.
Persentase itu lebih tinggi ketimbang jika Armuji-Adi Sutarwijono atau Awi dengan 25,5 persen.
Selain dua kandidat pasangan itu, muncul juga nama mantan Sekretaris Daerah Kota Surabaya era Wali Kota Tri Rismaharini, yakni Hendro Gunawan yang berpasangan dengan Wakil Ketua DPRD setempat Reni Astuti.
Keduanya hanya memiliki elektabilitas 19,6 persen dan sebanyak 3,6 persen responden masih belum menjawab.
"Dalam simulasi kami angka Eri-Bayu di atas Armuji-Adi Sutarwijono dan Hendro-Reni," ujarnya.
Baca juga: Gagasan koalisi besar usung Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024, apa bisa terwujud?
Sementara itu, jika mengukur elektabilitas secara tunggal atau tidak mempertimbangkan nama bakal calon wakil wali kota, maka nama Eri Cahyadi masih menjadi yang terdepan sebagai bakal calon wali kota dengan perolehan 46,2 persen.
Elektabilitas Eri unggul jauh ketimbang sosok lainnya, seperti Armuji 11 persen, Reni Astuti 9,2 persen, Bayu Airlangga 8,7 persen, Hendro Gunawan 7,1 persen, Musyafa' Rouf 4,2 persen, dan Lucy Kurniasari 4,1 persen.
Selain itu, Adi Sutarwijono 2,7 persen, Cahyo Harjo 1,8 persen, Arif Fathoni 1,3 persen, Erik Komala 0,5 persen, Agus Mashuri 0,3 persen, dam 2,2 persen responden belum menentukan pilihan.
Sedangkan, untuk nama bakal calon wakil wali kota, elektabilitas Armuji masih jadi yang tertinggi dengan 37,8 persen. Lalu disusul Reni Astuti 17,5 persen, Bayu Airlangga 14,4 persen, Musyafa' Rouf 8,5 persen, Cahyo Harjo 7,8 persen, Arif Fathoni 4,8 persen, Erik Komala 3,1 persen, Agus Mashuri 2,7 persen, dan 3,4 persen responden belum menentukan pilihan.
Survei ARCI dilakukan pada 15-21 April 2024 di 31 kecamatan se-Kota Surabaya dengan total 1.200 responden. Tingkat margin of error di angka 2,8 persen dan tingkat kepercayaan di angka 95 persen.
Baca juga: Apa syarat utama perebutkan kursi Wali Kota Surabaya? begini penjelasannya
Baca juga: PAN masukkan Eri Cahyadi di bursa Cawali Pilkada Surabaya 2024
Baca juga: Tunggu hasil Pilpres, Ahmad Dhani bisa jadi lawan tangguh Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024
Menjelang Pilwali ini, sejumlah lembaga survei mulai membuat analisis atau survei terkait pasangan mana yang memiliki elektabilitas tinggi di Pilwali 2024.
Direktur Utama Lembaga survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt menyatakan sejumlah nama berpotensi mendampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi maju di Pilkada 2024, jika nantinya tak menggandeng Armuji.
Baihaki dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya belum lama ini menyatakan, salah satu nama yang paling terdepan adalah Ketua Projo Jawa Timur Soekarwo, Bayu Airlangga.
"Eri Cahyadi-Bayu Airlangga sangat kompetitif berduet di Pilkada Surabaya 2024," kata Baihaki.
Baca juga: Apakah Eri-Armuji jilid II terwujud di Pilkada Surabaya 2024? begini ulasannya
ARCI pun melakukan simulasi untuk mengukur elektabilitas Eri Cahyadi-Bayu Airlangga. Hasilnya pasangan tersebut memperoleh 51,3 persen.
Persentase itu lebih tinggi ketimbang jika Armuji-Adi Sutarwijono atau Awi dengan 25,5 persen.
Selain dua kandidat pasangan itu, muncul juga nama mantan Sekretaris Daerah Kota Surabaya era Wali Kota Tri Rismaharini, yakni Hendro Gunawan yang berpasangan dengan Wakil Ketua DPRD setempat Reni Astuti.
Keduanya hanya memiliki elektabilitas 19,6 persen dan sebanyak 3,6 persen responden masih belum menjawab.
"Dalam simulasi kami angka Eri-Bayu di atas Armuji-Adi Sutarwijono dan Hendro-Reni," ujarnya.
Baca juga: Gagasan koalisi besar usung Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024, apa bisa terwujud?
Sementara itu, jika mengukur elektabilitas secara tunggal atau tidak mempertimbangkan nama bakal calon wakil wali kota, maka nama Eri Cahyadi masih menjadi yang terdepan sebagai bakal calon wali kota dengan perolehan 46,2 persen.
Elektabilitas Eri unggul jauh ketimbang sosok lainnya, seperti Armuji 11 persen, Reni Astuti 9,2 persen, Bayu Airlangga 8,7 persen, Hendro Gunawan 7,1 persen, Musyafa' Rouf 4,2 persen, dan Lucy Kurniasari 4,1 persen.
Selain itu, Adi Sutarwijono 2,7 persen, Cahyo Harjo 1,8 persen, Arif Fathoni 1,3 persen, Erik Komala 0,5 persen, Agus Mashuri 0,3 persen, dam 2,2 persen responden belum menentukan pilihan.
Sedangkan, untuk nama bakal calon wakil wali kota, elektabilitas Armuji masih jadi yang tertinggi dengan 37,8 persen. Lalu disusul Reni Astuti 17,5 persen, Bayu Airlangga 14,4 persen, Musyafa' Rouf 8,5 persen, Cahyo Harjo 7,8 persen, Arif Fathoni 4,8 persen, Erik Komala 3,1 persen, Agus Mashuri 2,7 persen, dan 3,4 persen responden belum menentukan pilihan.
Survei ARCI dilakukan pada 15-21 April 2024 di 31 kecamatan se-Kota Surabaya dengan total 1.200 responden. Tingkat margin of error di angka 2,8 persen dan tingkat kepercayaan di angka 95 persen.
Baca juga: Apa syarat utama perebutkan kursi Wali Kota Surabaya? begini penjelasannya
Baca juga: PAN masukkan Eri Cahyadi di bursa Cawali Pilkada Surabaya 2024
Baca juga: Tunggu hasil Pilpres, Ahmad Dhani bisa jadi lawan tangguh Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024