Mataram (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Abdul Nahwan mengatakan bahwa produk konversi kendaraan listrik SMKN 3 Mataram mampu menekan tingkat emisi karbon di Nusa Tenggara Barat.
"Jadi, sejak ada program ini (konversi kendaraan listrik), SMKN 3 Mataram telah mengonversi 34 unit kendaraan BBM jadi kendaraan listrik. Produk konversi dari SMKN 3 Mataram ini diproyeksikan mampu menekan emisi karbon sebesar 13,58 ton per tahun," kata Abdul Nahwan melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Rabu.
Dari program konversi gratis ini, ia mengatakan bahwa 34 kendaraan listrik produk SMKN 3 Mataram sudah mengaspal di jalan raya. Produk ini berhasil terwujud berkat kolaborasi dan sinergi seluruh tenaga dari berbagai jurusan di SMKN 3 Mataram, yakni dari otomotif, listrik, dan las, bersama tim Bintang Racing Team (BRT) dan seluruh stakeholder yang terlibat.
Baca juga: SMKN 3 Mataram-NTB terima sertifikat konversi grade B dari Kemenhub
Hingga 22 April 2024, bengkel konversi SMKN 3 Mataram telah mengantongi sertifikat sebagai bengkel resmi pemasangan, perawatan, dan pemeriksaan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik pada kendaraan roda dua dengan kategori tipe B dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Sampai saat ini, SMKN 3 Mataram telah melahirkan puluhan tenaga terampil dalam konversi kendaraan listrik bersertifikat nasional dan menciptakan berbagai produk kendaraan listrik dan menciptakan 20 produk kendaraan listrik, seperti motor konversi, dokar listrik, buggy car, dan R-One Smekti.
Nahwan mengatakan PT PLN (Persero) UIP Nusra dan SMKN 3 Mataram bersama para stakeholder lainnya akan terus secara langsung mendukung dan mendorong terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di NTB.
"Melalui program ini kami harap dapat mendukung kemajuan pariwisata NTB dalam hal penyediaan kendaraan ramah lingkungan menuju NTB Hijau," ujarnya.
Baca juga: Bengkel konversi SMKN 3 Mataram dapat sertifikasi dari Kemenhub
Selain itu, melalui program ini Nahwan berharap semakin banyak tenaga kerja di sektor kendaraan listrik di NTB, dan SMKN 3 Mataram muncul sebagai perintis bengkel konversi yang berstandar nasional pertama di NTB.
"Kami juga berharap melalui program ini dapat meningkatkan minat calon siswa untuk masuk SMK, khususnya untuk jurusan terkait konversi kendaraan listrik dan bisa mendukung program pemerintah 'SMK Bisa'," ucap dia.
"Jadi, sejak ada program ini (konversi kendaraan listrik), SMKN 3 Mataram telah mengonversi 34 unit kendaraan BBM jadi kendaraan listrik. Produk konversi dari SMKN 3 Mataram ini diproyeksikan mampu menekan emisi karbon sebesar 13,58 ton per tahun," kata Abdul Nahwan melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Rabu.
Dari program konversi gratis ini, ia mengatakan bahwa 34 kendaraan listrik produk SMKN 3 Mataram sudah mengaspal di jalan raya. Produk ini berhasil terwujud berkat kolaborasi dan sinergi seluruh tenaga dari berbagai jurusan di SMKN 3 Mataram, yakni dari otomotif, listrik, dan las, bersama tim Bintang Racing Team (BRT) dan seluruh stakeholder yang terlibat.
Baca juga: SMKN 3 Mataram-NTB terima sertifikat konversi grade B dari Kemenhub
Hingga 22 April 2024, bengkel konversi SMKN 3 Mataram telah mengantongi sertifikat sebagai bengkel resmi pemasangan, perawatan, dan pemeriksaan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik pada kendaraan roda dua dengan kategori tipe B dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Sampai saat ini, SMKN 3 Mataram telah melahirkan puluhan tenaga terampil dalam konversi kendaraan listrik bersertifikat nasional dan menciptakan berbagai produk kendaraan listrik dan menciptakan 20 produk kendaraan listrik, seperti motor konversi, dokar listrik, buggy car, dan R-One Smekti.
Nahwan mengatakan PT PLN (Persero) UIP Nusra dan SMKN 3 Mataram bersama para stakeholder lainnya akan terus secara langsung mendukung dan mendorong terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di NTB.
"Melalui program ini kami harap dapat mendukung kemajuan pariwisata NTB dalam hal penyediaan kendaraan ramah lingkungan menuju NTB Hijau," ujarnya.
Baca juga: Bengkel konversi SMKN 3 Mataram dapat sertifikasi dari Kemenhub
Selain itu, melalui program ini Nahwan berharap semakin banyak tenaga kerja di sektor kendaraan listrik di NTB, dan SMKN 3 Mataram muncul sebagai perintis bengkel konversi yang berstandar nasional pertama di NTB.
"Kami juga berharap melalui program ini dapat meningkatkan minat calon siswa untuk masuk SMK, khususnya untuk jurusan terkait konversi kendaraan listrik dan bisa mendukung program pemerintah 'SMK Bisa'," ucap dia.