Mataram (ANTARA) - Penjabat(Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi resmi mendaftar melalui DPW Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur untuk bisa bertarung di pemilihan kepala daerah(Pilkada) 27 Nopember 2024.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem NTB, Ardani Zulfikar mengatakan hingga penutupan pendaftaran Selasa malam pada pukul 21.00 Wita sudah lima bakal calon gubernur dan satu calon wakil gubernur yang mendaftar ke Partai NasDem.
"Khusus pilkada provinsi sudah ada lima calon gubernur dan satu calon wakil gubernur," ujarnya di Mataram, Selasa.
Ia menyebutkan lima bakal calon gubernur yang sudah mendaftar ke NasDem itu, di antaranya Gubernur NTB periode 2018-2023 Zulkieflimansyah, mantan Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal
Selanjutnya Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri dan Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi. Sedangkan, untuk bakal calon wakil gubernur, yakni Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Timur Asrul Sani.
"Setelah ini nanti nama-nama yang mendaftar kita akan bawa ke DPP. Tapi sebelum itu kita pleno atau godok dulu di DPW dan ada "fit and proper tes". Termasuk juga di kabupaten dan kota kita perlakukan sama. Tapi nanti minimal tiga nama yang akan kita bawa ke DPP," kata Ardani Zulfikar.
Menurut Ardani, dalam mencari calon pemimpin, Partai NasDem tidak ingin muluk-muluk. Terpenting, bagi NasDem, para kandidat memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan daerah dan mensejahterakan rakyat.
"Itu kalau ke luar, tapi kalau ke dalam (NasDem) punya komitmen untuk membesarkan partai atau tidak sebagai orang kacang lupa kulitnya, karena banyak seperti itu, sehingga itu menjadi penilaian NasDem, karena setiap pilkada selalu begitu," beber Ardani.
Selain soal komitmen, Partai NasDem, lanjut Ardani, tentu melihat elaktabilitas para bakal calon. Hanya saja, meski elaktabilitas tinggi, namun tanpa ada komitmen untuk membesarkan partai juga sulit mendapat dukungan partai.
"Jadi itu, karena percuma elaktabilitas tinggi tapi tidak ada komitmen untuk partai, buat apa juga," katanya.
Baca juga: BSNPG siap kawal kemenangan Golkar di Pilkada
Baca juga: Tiga nama puncaki elektabilitas cawalkot Pekanbaru
Diketahui, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi tidak hadir saat mendaftar di Kantor DPW Nasdem, karena sedang berada di Jakarta, sehingga diwakilkan oleh tim pemenangan-nya.
Sementara Tim Pemenangan Lalu Gita Ariadi, Lalu Atharifatullah mengatakan pendaftaran di NasDem ini bentuk keseriusan Lalu Gita Ariadi menjadi calon Gubernur NTB.
"Jadi ini bentuk keseriusan Pj Gubernur," ujarnya.
Menurut, selain NasDem, Pj Gubernur NTB juga sudah mendaftar dan membangun silaturahmi dengan sejumlah partai.
"Kami sudah silaturahim (mendaftar) dengan Partai Golkar, Demokrat terakhir hari ini di Partai NasDem menyusul partai lain nanti," kata Athar sapaan akrabnya.
Disinggung terkait siapa wakil yang akan mendampingi Pj Gubernur NTB, Athar menyatakan untuk wakil gubernur yang akan mendampingi masih tentatif. Namun, ditegaskan-nya bahwa Pj Gubernur sudah siap.
"Untuk pasangan belum ada, masih kita cari. Tapi siapa wakilnya bisa dari sesama Lombok, bisa juga sangat berpotensi diambil dari dari Pulau Sumbawa," katanya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem NTB, Ardani Zulfikar mengatakan hingga penutupan pendaftaran Selasa malam pada pukul 21.00 Wita sudah lima bakal calon gubernur dan satu calon wakil gubernur yang mendaftar ke Partai NasDem.
"Khusus pilkada provinsi sudah ada lima calon gubernur dan satu calon wakil gubernur," ujarnya di Mataram, Selasa.
Ia menyebutkan lima bakal calon gubernur yang sudah mendaftar ke NasDem itu, di antaranya Gubernur NTB periode 2018-2023 Zulkieflimansyah, mantan Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal
Selanjutnya Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri dan Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi. Sedangkan, untuk bakal calon wakil gubernur, yakni Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Timur Asrul Sani.
"Setelah ini nanti nama-nama yang mendaftar kita akan bawa ke DPP. Tapi sebelum itu kita pleno atau godok dulu di DPW dan ada "fit and proper tes". Termasuk juga di kabupaten dan kota kita perlakukan sama. Tapi nanti minimal tiga nama yang akan kita bawa ke DPP," kata Ardani Zulfikar.
Menurut Ardani, dalam mencari calon pemimpin, Partai NasDem tidak ingin muluk-muluk. Terpenting, bagi NasDem, para kandidat memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan daerah dan mensejahterakan rakyat.
"Itu kalau ke luar, tapi kalau ke dalam (NasDem) punya komitmen untuk membesarkan partai atau tidak sebagai orang kacang lupa kulitnya, karena banyak seperti itu, sehingga itu menjadi penilaian NasDem, karena setiap pilkada selalu begitu," beber Ardani.
Selain soal komitmen, Partai NasDem, lanjut Ardani, tentu melihat elaktabilitas para bakal calon. Hanya saja, meski elaktabilitas tinggi, namun tanpa ada komitmen untuk membesarkan partai juga sulit mendapat dukungan partai.
"Jadi itu, karena percuma elaktabilitas tinggi tapi tidak ada komitmen untuk partai, buat apa juga," katanya.
Baca juga: BSNPG siap kawal kemenangan Golkar di Pilkada
Baca juga: Tiga nama puncaki elektabilitas cawalkot Pekanbaru
Diketahui, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi tidak hadir saat mendaftar di Kantor DPW Nasdem, karena sedang berada di Jakarta, sehingga diwakilkan oleh tim pemenangan-nya.
Sementara Tim Pemenangan Lalu Gita Ariadi, Lalu Atharifatullah mengatakan pendaftaran di NasDem ini bentuk keseriusan Lalu Gita Ariadi menjadi calon Gubernur NTB.
"Jadi ini bentuk keseriusan Pj Gubernur," ujarnya.
Menurut, selain NasDem, Pj Gubernur NTB juga sudah mendaftar dan membangun silaturahmi dengan sejumlah partai.
"Kami sudah silaturahim (mendaftar) dengan Partai Golkar, Demokrat terakhir hari ini di Partai NasDem menyusul partai lain nanti," kata Athar sapaan akrabnya.
Disinggung terkait siapa wakil yang akan mendampingi Pj Gubernur NTB, Athar menyatakan untuk wakil gubernur yang akan mendampingi masih tentatif. Namun, ditegaskan-nya bahwa Pj Gubernur sudah siap.
"Untuk pasangan belum ada, masih kita cari. Tapi siapa wakilnya bisa dari sesama Lombok, bisa juga sangat berpotensi diambil dari dari Pulau Sumbawa," katanya.