Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut membeberkan rencana kegiatan Latihan Bersama (Latma) Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) Ke-5 di Bali pada Februari 2025 yang bakal diikuti oleh angkatan laut puluhan negara dari lima benua.

MNEK merupakan latihan maritim non-kombatan yang rutin digelar oleh TNI AL setiap dua tahun sekali sejak 2014 di perairan Indonesia, dan diikuti oleh angkatan laut dari negara-negara sahabat.

"Dengan kegiatan ini diharapkan ke depan kita dapat bekerja sama dan saling interoperability dengan angkatan laut negara-negara asing untuk menjaga keamanan maritim dan bekerja sama apabila terjadi bencana," kata Perwira Pembantu III Operasi dan Latihan Staf Operasi TNI AL Kolonel Laut (P) Lukman Kharish saat jumpa pers pada sela-sela Konferensi Perencanaan Awal (IPC) Latma MNEK Ke-5 di Jakarta, Rabu.

Dalam Konferensi Perencanaan Awal itu, TNI AL mengundang delegasi dari sejumlah negara untuk menggodok materi-materi latihan, termasuk kegiatan lain seperti pawai budaya dan bakti sosial. Dalam acara itu, TNI AL dan delegasi asing juga membahas rencana alutsista yang dikerahkan, termasuk kapal-kapal perang dan pesawat.

TNI AL mengundang total 56 negara dari lima benua untuk MNEK Ke-5 di Bali pada Februari 2025. Sejauh ini, ada 30 negara yang mengonfirmasi keikutsertaan-nya dalam latihan maritim non-kombatan itu.

Negara-negara yang diundang oleh TNI AL itu mencakup Amerika Serikat, Australia, Arab Saudi, Bangladesh, Belanda, Brasil, Brunei Darussalam, Chile, China, Kolombia, Fiji, Filipina, India.

Kemudian, ada juga angkatan laut Inggris, Irak, Iran, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada, Kenya, Korea Selatan, Korea Utara, Kazakhstan, Laos, Mesir, Malaysia, Meksiko, Myanmar, Selandia Baru, Nigeria, Kaledonia Baru, Oman, Pakistan, Papua Nugini, Perancis, Peru, Polandia, Portugal, Rusia, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Thailand, Timor Leste, Tonga, Turki, Uni Emirat Arab, Vanuatu, Vietnam, Lebanon, Bahrain, dan Kuwait.

Dalam latihan itu, ada dua tahapan utama, yaitu fase pangkalan (harbour phase) dan fase di laut (sea phase). Di pangkalan, para peserta MNEK Ke-5 direncanakan bakal mengikuti serangkaian pembekalan (LFE) dan sesi pertukaran pengetahuan antar-perwira (SMEE), dan kemudian simulasi skenario taktik (TFG).

Sementara itu, untuk fase laut, kapal-kapal peserta Latma MNEK Ke-5 direncanakan latihan mengenai kapal dan pelayaran (seamanship), manuver untuk foto dari udara (PhotoEx), latihan melacak/deteksi (TrackEx), latihan pengintaian/intelligence, surveillance, reconnaissance (ISR), latihan operasi penegakan hukum untuk kejahatan lintas batas di laut (MIO), latihan operasi SAR dan evakuasi medis (medevac), dan latihan lainnya yang terangkum dalam miscellaneous exercise (MiscEx).

Di luar itu, Kolonel Lukman menambahkan para peserta juga bakal merenovasi sejumlah sarana umum yang dikemas dalam engineering civic action programme (ENCAP) dan bakti kesehatan/medical civic action programme (MEDCAP). Bakti kesehatan itu umumnya pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk warga sekitar tempat latihan.

Kemudian, masih dalam rangkaian yang sama, Latma MNEK Ke-5 juga bakal menampilkan aksi pawai dari para prajurit angkatan laut negara-negara peserta, pertukaran budaya, pentas seni pertunjukan musik band dari negara-negara peserta, pameran maritim dan program kuliner, lari dan bersepeda bersama, tur kota, bersih-bersih pantai, penanaman bakau dan terumbu karang, kemudian sailing pass dari kapal-kapal angkatan laut negara peserta.

Baca juga: TNI AL dan prajurit AS latihan di hutan Lampung
Baca juga: TNI AL dan tentara Lebanon latihan evakuasi

Kolonel Lukman, dalam jumpa pers yang sama, juga membuka kemungkinan para peserta juga akan memberikan penghormatan kepada KRI Nanggala-402, kapal selam TNI AL yang karam di Laut Bali bersama seluruh awaknya.

"Kemungkinan itu ada, karena itu concern seluruh angkatan laut di dunia. Kejadian KRI Nanggala menjadi perhatian dan kita selalu mengingat kejadian tersebut sebagai pembelajaran, dan itu (mungkin) masuk dalam rangkaian event untuk diperingati," tutur Lukman.

 

 

Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024