Jakarta (ANTARA) - PT Bank Amar Indonesia Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyepakati pembagian dividen sebesar Rp55 miliar atau sekitar Rp3 per lembar saham untuk tahun buku 2023.

“Dari hasil RUPST tadi pagi, kita memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp55 miliar kepada publik atas laba yang dihasilkan dari profit tahun 2023,” kata Senior Vice President Finance Amar Bank David Wirawan dalam public expose di Jakarta, Rabu.

David saat ini belum merinci jadwal pembagian dividen atau cum date. Menurut dia, rincian jadwal pembagian dividen tersebut akan diumumkan satu atau dua hari ke depan.

Sepanjang tahun 2023, Amar Bank membukukan laba bersih sebesar Rp177,9 miliar atau tumbuh 214,5 persen secara tahunan (year on year/YoY). Pendapatan operasional yang didapatkan Amar Bank sebesar Rp1,3 triliun per Desember 2023 atau naik 42,8 persen YoY, ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 40,5 persen YoY dan pertumbuhan pendapatan non-bunga sebesar 48,7 persen YoY.

Sebagai informasi, Amar Bank terakhir kali membagikan dividen pada 2020 untuk tahun buku 2019. Melalui RUPST pada saat itu, disepakati pembagian dividen senilai Rp30,7 miliar atau Rp3,82 per lembar saham untuk tahun buku 2019. Adapun laba bersih yang dikantongi Amar Bank pada 2019 sebesar Rp61,4 miliar.

Terbaru pada kuartal I 2024, bank ini mencetak laba bersih Rp48,86 miliar atau tumbuh 41,9 persen YoY. Adapun pendapatan operasional perseroan tercatat sebesar Rp377,4 miliar pada kuartal I 2024 atau meningkat 32,9 persen secara YoY.

Amar Bank menyalurkan kredit sebesar Rp2,74 triliun di tiga bulan pertama tahun 2024, meningkat 14,65 persen secara YoY atau 3,1 persen secara quarter on quarter (QoQ). Di sisi lain, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) turun 21,68 persen YoY atau naik 34,1 persen secara QoQ menjadi sebesar Rp951,2 miliar.

Baca juga: Ketahanan perbankan Indonesia di era suku bunga tinggi
Baca juga: Penasehat deputi OJK kaji kinerja bank

Rasio non-performing loan (NPL) Amar Bank per Maret 2024 berada di level yang rendah, yakni 0,84 persen. Sementara rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) berada di posisi yang kuat yaitu 119,2 persen per Maret 2024.

Menurut perseroan, efisiensi biaya terus dilakukan Amar Bank selama kuartal I 2024 yang tercermin dari rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) sebesar 83,84 persen. Adapun rasio return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) pada periode yang sama masing-masing sebesar 5,42 persen dan 5,98 persen.
 


 


Pewarta : Rizka Khaerunnisa
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024